Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Komunitas Sebagai Support System bagi Orangtua Anak Berkebutuhan Khusus

3 April 2023   17:08 Diperbarui: 4 April 2023   07:45 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak berkebutuhan khusus (Sumber: KOMPAS/SUCIPTO)

Tidak pernah terpikir sebelumnya untuk memberikan wadah pada orangtua, keluarga, kerabat yang memiliki anak-anak berkebutuhan khusus. Parents Supporting Group (PSG) menjadi sebuah mekanisme berharga bagi orangtua untuk tetap memperoleh 'kewarasan' pada situasi-situasi yang tidak mudah dalam menjaga, merawat, serta mendampingi putra-putri mereka.

Anak (dalam hal ini anak berkebutuhan khusus) selalu yang menjadi fokus dalam memberikan pendampingan. Terkadang kita, sebagai praktisi pendampingan anak berkebutuhan khusus cenderung menjadi abai atau lupa bahwa orangtua juga butuh dikuatkan dalam menjalani hari-hari mereka.

Mereka (orangtua) tidak jarang yang memberikan kisah pengalaman mengalami perundungan (bullying) terkait keberadaan putra dan putri mereka. Menarik diri menjadi salah satu jalan terbaik untuk bisa 'sehat' mental. Namun demikian tentu ini bukan hal yang baik (menyangkut tumbuh kembang) putra-putri mereka.

Rasa malu dan terbeban memiliki anak berkebutuhan khusus ini tentu tidak mudah dilepaskan begitu saja oleh mereka ditambah dengan situasi berkehidupan di dalam masyarakat yang heterogen terhadap sikap penerimaan pada anak-anak mereka yang berkebutuhan khusus. 

Bisa dibayangkan jika masyarakat sekitar belum memiliki kesadaran yang sama dalam menerima kenyataan hidup berdampingan dengan individu berkebutuhan khusus. Yang jelas, mereka membutuhkan dukungan keluarga dan orang lain juga.

Ada juga beberapa pengalaman orangtua yang dalam keluarga inti anak berkebutuhan khusus tersebut itu pun tidak didukung oleh pasangannya atau anggota keluarganya yang lain, sehingga menjadi 'orangtua tunggal' dalam menghadapi anaknya menjadi sebuah keharusan, tidak bisa ditawar.

Mekanisme melepaskan emosi-emosi negatif dengan berbagai hal yang mendukung kesehatan mental mereka menjadi amat penting manakala mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus tersebut. 

Mendengarkan mereka saat curhat, menemani mereka saat membutuhkan kawan untuk berbagi rasa mengenai situasi-situasi sulit dalam merawat anak-anaknya menjadi tujuan utama memberikan wadah untuk orangtua-orangtua tersebut.

Ilustrasi artikel/Sumber: via Kompas.com
Ilustrasi artikel/Sumber: via Kompas.com

Komunitas menjadi sarana rekreatif yang sungguh membangun kesehatan mental mereka. Dukungan menjadi sangat penting. Hadir bagi mereka dan ada di sisi mereka menjadi kekuatan besar untuk menghadapi tiap sesi perjuangan bersama anak-anak mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun