Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Menyerah, Terus Berjuang...

4 Juni 2020   11:24 Diperbarui: 4 Juni 2020   11:29 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pelari / sumber : shutterstock via kompas.com

Dalam peraturan di sekolah, diharapkan siswa saat ujian tidak mencontek, tetapi ada yang melanggar, pasti diberi sanksi penegakan peraturan.

Sebaliknya, seorang memberikan effort terbaik, konsisten, memajukan, memberi impact baik kepada lingkungan, sewajarnya ada reward atas hal tersebut, namun memang, terkadang hal ini tidak diikuti oleh pemahaman yang sama. Hidup memang tak selalu indah dan ideal. Ada juga orang-orang yang justru tidak suka dengan pencapaian positif orang lain, tapi tak mengapa, toh kita hidup, bukan untuk membuat semua orang suka dengan kita, hil yang mustahal, hehe..

Kesempurnaan hanya milik Allah semata.

Rongrongan negatif, kata-kata intimidatif, kubu yang berseberangan, akan selalu menghiasi hidup, menjadi rona dalam perjalanan kita di dunia ini. Konsisten dengan apa yang kita yakini, kita tak bisa membendung semua aliran arus kata yang terjadi di lingkungan kita.

Menanggapi semua hal negatif yang ditujukan pada kita, tanpa filter, hanya akan menjadikan keterpurukan diri. Evaluasi tentu harus dilakukan, tapi, jangan sampai menarik energi negatif sehingga meluluhlantakkan bangunan konsep diri positif kita,

Hidup itu melelahkan, tapi lebih baik, ketimbang berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Hidup itu memang penuh perjuangan, jika tidak berjuang, mati namanya. Selama kita hidup, berikhtiar, melekat kepada Sang Khalik, niscaya, kita akan selalu bisa bertahan dalam mengarungi “kapal” kita di samudera kehidupan yang luas ini.

Kisah seorang Merry Riana, motivator wanita sukses, menjadi inspirasi tersendiri bagi saya. Bahkan film mengenai kisahnya saya menontonnya hingga tiga kali, beliau mengolah lika-liku hidupnya menjadi satu terobosan, yang mengantarkannya pada kesuksesan.

Dia mengalaminya lebih dulu, mengalami masa pahit kehidupan, tidak menyerah, mengubahnya yang pahit menjadi manis, dan mengabadikan kisahnya sebagai pembelajaran bagi kehidupan orang lain. Kisah dalam buku Merry Riana - Mimpi Sejuta Dolar, saya baca berulang-ulang, dan… Eureka…!

Sebuah inspirasi perjuangan dalam hidup.

Tetap semangat, terus berkarya, hadapi rintangan dengan melekatkan diri pada Sang Empunya Hidup. Percayalah, semua indah pada waktuNya.

Salam hangat , sehat selalu…

Dibuat untuk Kompasiana

Referensi :

Endah, Alberthiene. (2011). Merry Riana - Mimpi Sejuta Dolar. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun