Pemimpin yang Karismatik meliputi sikap berwibawa ( _body language_ , pesona), menghargai ( _positif thinking_ , pendengar yang baik), introspeksi (sadar diri, cermat), dan disegani (tegas, sopan).Â
Pemimpin yang _Atikan_ (Pembelajar) meliputi sikap komunikatif _(silih asah, silih asih, silih asuh)_ , _calakan_ /cerdas (kreatif, inovatif), dan _rancage_ (visioner, solutif).
Pemimpin yang _Rancingeus_ meliputi sikap gesit (cekatan), tangkas (cakap, semangat, proaktif), dan sigap (disiplin, cepat tanggap).Â
Demikian kesimpulan umum dari buku AKAR yang telah penulis baca. Selain itu, pemimpin juga harus memenuhi tiga hal, yakni _nyantri,_ _nyakola,_ dan _nyunda._ _Nyantri_ menyimbolkan pemimpin harus memiliki kecerdasan spiritual. _Nyakola_ adalah simbol untuk orang yang lebih mementingkan nalar dibandingkan tubuh. Dan _Nyunda_ mencerminkan sosok pemimpin yang menyatu dengan rakyat secara tulus _(ngumawula ka wayahna),_ pribadi yang tidak bertingkah _(teu ningkah),_ tidak tinggi hati _(teu adigung kamagungan),_ tidak bermegah-megahan _(teu paya diagrang-agreng),_ arif dan adil _(agun aklum sarta adil),_ serta tidak korupsi _(candu basilat)._
Kuningan, 13 Desember 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI