Pati, 4 Oktober 2025 -- Niswatim Ma'rufah, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), memperkenalkan sebuah karya inovatif berupa E-LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) "Tema 1 Diriku". Produk digital ini hadir sebagai alternatif media pembelajaran Tematik untuk siswa kelas I SD, dengan tujuan membantu anak lebih mudah mengenal diri sendiri, keluarga, dan lingkungan terdekat secara menyenangkan.
Berbeda dengan lembar kerja cetak konvensional, E-LKPD ini memadukan ilustrasi berwarna, aktivitas interaktif, serta soal kontekstual yang dekat dengan kehidupan anak sehari-hari. Materinya meliputi pengenalan identitas diri, bagian tubuh, hobi, hingga kebiasaan menjaga kebersihan. Selain itu, tersedia pula latihan menulis, menggambar, mewarnai, dan pertanyaan reflektif yang mengajak siswa berpikir kritis sesuai usia mereka.
"Melalui E-LKPD ini, saya ingin siswa belajar dengan perasaan gembira. Mereka bisa mengenal siapa dirinya, apa yang mereka sukai, serta bagaimana hidup rukun dengan keluarga dan teman. Harapannya, kegiatan sederhana ini menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus melatih keterampilan dasar sejak dini," jelas Niswatim.
Kepala SD Negeri Tanggel, Bapak Legi, selaku kepala sekolah menyambut baik peluncuran media pembelajaran tersebut. Menurutnya, E-LKPD "Tema 1 Diriku" selaras dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran berbasis pengalaman nyata dan kreativitas guru.
"Media seperti ini membuat siswa lebih bersemangat, sementara guru juga terbantu dalam merancang kegiatan belajar. Anak-anak bisa belajar melalui aktivitas yang konkret dan sesuai dengan kehidupannya sehari-hari, sehingga hasil belajar akan lebih bermakna," ungkapnya.
Tidak hanya guru, siswa kelas I pun merasakan keseruan saat mencoba E-LKPD ini. "Aku senang, gambarnya lucu. Aku bisa belajar tentang diriku, keluargaku, dan teman-temanku sambil menggambar dan memberi warna," ujar salah satu siswa dengan wajah ceria.
Dengan hadirnya karya ini, Niswatim berharap E-LKPD "Tema 1 Diriku" tidak hanya bermanfaat di sekolah tempat uji coba, tetapi juga dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah lain. Kehadiran media pembelajaran digital yang kreatif, interaktif, dan dekat dengan kehidupan anak diyakini mampu memperkuat proses pendidikan dasar yang lebih humanis dan menyenangkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
