Mohon tunggu...
Nisrina Lutfiah
Nisrina Lutfiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senang berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 Kurang Efektif untuk Sekolah di Kota Bogor

27 Maret 2021   13:02 Diperbarui: 27 Maret 2021   13:10 6861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Covid-19 mulai menyebar Awal tahun 2020. Virus Covid-19 sempat melemahkan berbagai sektor di Indonesia, salah satu sektor yang terkena imbasnya adalah sektor pendidikan. Lembaga Pendidikan di Indonesia harus menutup pembelajaran tatap muka pada awal Maret 2020, sistem pembelajaran berubah secara mendadak menjadi pembelajaran daring. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran tanpa tatap muka dimana pelajar menggunakan platform khusus dalam mengakses materi pembelajaran.

Sistem pembelajaran daring menuntut setiap pelajar untuk bisa mengikuti kegiatan belajar meskipun di rumah dengan mengandalkan teknologi dan jaringan internet. Tak hanya pelajar, guru pun dituntut untuk bisa paham teknologi dan berinovasi dalam merancang media pembelajaran untuk para pelajar. Kini pembelajaran daring di Indonesia sudah diterapkan kurang lebih satu tahun lamanya.

Pembelajaran daring sempat memunculkan berbagai permasalahan untuk para pelajar dan guru. Gangguan jaringan menjadi salah satu masalah utama dalam proses pembelajaran daring. Seperti yang diketahui bahwa tidak semua pelajar memiliki tempat tinggal dengan koneksi internet yang memadai. Banyak pelajar yang mengandalkan kuota internet sebagai sarana dalam proses pembelajaran. Biaya yang dikeluarkan oleh pelajar dan orang tua semakin besar karena kuota internet yang dibutuhkan pelajar pun sangat banyak.

Bukan hanya kuota internet namun ada juga terbatasnya teknologi. Teknologi sangat dibutuhkan dalam pembelajaran daring. Tidak semua teknologi bisa digunakan dengan baik pada saat pembelajaran daring . Banyak pelajar yang terpaksa mengganti handphone atau membeli laptop terbaru guna menunjang pembelajaran daring ini. Pada masyarakat kalangan bawah, teknologi menjadi permasalahan cukup serius karena mereka tidak mampu membeli teknologi yang baik. Akibatnya pelajar tersebut tidak bisa mengikuti pembelajaran daring.

Pembelajaran daring hanya bisa dilakukan dengan baik di daerah-daerah tertentu. Pada daerah terpencil sebagian sekolah menghentikan sementara pembelajaran tatap muka namun pada sebagian sekolah lainnya tetap melakukan kegiatan tatap muka dengan mengikuti protokol kesehatan. Namun guru tidak memaksakan agar muridnya harus mengikuti pembelajaran tatap muka apabila orang tua keberatan maka anak diperkenankan belajar di rumah.

Pembelajaran secara tatap muka dilakukan di daerah terpencil sempat membuat keresahan bagi pemerintah dikarenakan takut covid-19 menyebar luas di daerah tersebut karena akses dan infrastruktur belum memadai sehingga jika ada yang terkena covid-19 maka akan sulit untuk ditangani namun tidak ada cara lain yang bisa membantu para pelajar di daerah terpencil untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selain tatap muka, mereka tidak mampu untuk mengikuti pembelajaran daring sesuai anjuran pemerintah. Mayoritas penduduk daerah terpencil tidak mempunyai teknologi yang baik bahkan belum tentu daerah tersebut memiliki jaringan internet.

Berdasarkan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) pada point ke-4 yaitu pendidikan berkualitas dengan menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Setiap pelajar  harus memiliki pendidikan yang setara dan berkualitas. Diharapkan dengan melakukan pembelajaran tatap muka di daerah terpencil, anak anak bisa tetap mendapatkan hak belajar.

Para guru di daerah terpencil berupaya untuk melakukan pembelajaraan tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti 3M ( mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker) tak lupa pihak sekolah memberika fasilitas seperti tempat cuci tangan di beberapa area sekolah. Apabila pelajar tersebut mengalami demam, maka diizinkan untuk belajar di rumah.

 

Pandangan Mengenai Pembelajaran Daring 

Pembelajaran daring dianggap tidak efektif dikarenakan waktu yang terbatas dan pertemuan belajar mengajarnya pun terbatas. Para guru tidak bisa menilai secara langsung apakah muridnya paham atau belum mengenai materi yang diajarkan.  Ditambah lagi dengan dengan banyak pertimbangan untuk kehadiran dan penugasan yang membuat sistem pembelajaran semakin tidak efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun