Mohon tunggu...
nisfa lailia
nisfa lailia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi membaca buku fiksi dan menonton drama dengan genre apapun tapi paling suka genre fantasi petualangan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resume Materi : Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

3 Oktober 2025   19:14 Diperbarui: 3 Oktober 2025   19:14 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelantikan Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umrah bersama Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai wakilnya membawa harapan baru bagi jutaan calon jemaah haji dan umrah. Bagi masyarakat, ini bukan sekadar pergantian pejabat, tapi kesempatan untuk melihat apakah masalah lama seperti antrean panjang, biaya mahal, dan pelayanan yang belum memuaskan bisa benar-benar dibenahi. Gus Irfan dikenal punya pengalaman di bidang haji dan legitimasi kultural dari NU, sementara Dahnil membawa kekuatan politik dekat dengan Presiden. Kombinasi keduanya diharapkan bisa menjawab kebutuhan jemaah.

Tantangannya cukup besar: bagaimana mengubah gaya komunikasi pemerintah yang biasanya satu arah jadi lebih terbuka dan mendengarkan. Perbaikan tidak cukup dengan janji pelayanan prima, tapi harus diwujudkan lewat sistem yang transparan, diplomasi yang kuat dengan pemerintah Arab Saudi, dan keberanian merombak kebiasaan lama yang sering sarat kepentingan. Intinya, keberhasilan mereka akan terlihat bukan pada hari pelantikan, melainkan saat jemaah benar-benar merasakan perubahan. Kalau ibadah haji bisa lebih mudah, lebih bermartabat, dan lebih manusiawi, barulah harapan publik bisa terbayar.

Pendapat saya, langkah ini memang memberi harapan besar, tapi semua kembali pada kemauan dan keberanian mereka untuk benar-benar berubah. Jangan sampai jabatan ini hanya jadi simbol politik tanpa hasil nyata. Sebagai rakyat, saya berharap Gus Irfan dan Dahnil bisa fokus pada kebutuhan jemaah, bukan pada kepentingan kelompok tertentu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun