Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Hemat Liburan yang Ramah Lingkungan

12 Oktober 2021   13:24 Diperbarui: 15 Oktober 2021   14:20 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuk lakukan tiga hal berikut agar liburan yang hemat sekaligus ramah lingkungan bisa menjadi kenyataan (Ilustrasi: biofriendlyplanet.com)


Selain lebih sadar kesehatan, pandemi juga membuat banyak orang semakin berhati-hati dalam pengeluaran. Situasi ekonomi yang tak pasti selama pandemi otomatis berakibat pada tak stabilnya kondisi keuangan banyak orang.

Contoh sederhananya yaitu anggaran untuk liburan dan makan di luar rumah. Sejak pandemi, mayoritas orang lebih berhemat untuk kebutuhan mulai dari primer, sekunder, dan tersier.

Setelah 1.5 tahun kita mengalami pandemi dengan WFH, pasti kangen (banget) kan ya untuk bisa lebih menikmati hidup? Terlebih lagi, saat ini masyarakat di Indonesia sudah banyak yang divaksin sehingga lebih kuat dan sehat untuk berjalan-jalan.

Nah, kini kita tetap bisa liburan yang menyenangkan namun hemat pengeluaran sekaligus sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan lho. Jadi sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.

Sebelum pandemi, kita bisa berlama-lama di tempat wisata, termasuk saat menikmati wisata kuliner di dalamnya.  Namun, sekarang, waktu dan jumlah kunjungan wisatawan masih banyak yang dibatasi, tak terkecuali dengan memesan makanan yang lalu dibawa pulang.

Konsekuensinya, sampah plastik bekas wadah kemasan makanan dan minuman di lokasi wisata meningkat dengan pelancong tak makan di tempat. Padahal, hal tersebut bisa disiasati dengan berbagai cara yang ramah di kantong dan juga lingkungan.

Maka inilah 3 (tiga) cara hemat saat jalan-jalan yang turut mendukung keberlanjutan lingkungan hidup. Selamat menjalaninya segera ya.

Jelajahi Lokasi Wisata Lokal

Sebelum pandemi, saya sempat merencanakan liburan di luar kota tempat saya tinggal selama ini bersama keluarga. Tentu saja, pandemi membatalkan rencana itu karena adanya aturan pembatasan sejumlah kegiatan di luar rumah

Siapa sangka, di daerah sekitar saya tinggal, ternyata masih ada lokasi wisata alam yang belum terjamah. Mereka antara lain hutan kota dan air terjun (curug).

Waktu dan jarak tempuh yang singkat pastinya mendukung hematnya biaya transportasi. Emisi karbon dari kendaraan bermotor bahkan bisa jauh berkurang saat saya bisa bersepeda maupun berjalan kaki ke sana.

So, buruan temukan tempat wisata terdekat dari rumah Anda ya. Lebih seru lagi saat kita mengunjunginya dengan keluarga tercinta maupun sahabat terdekat.

Bawa Bekal Makanan Rumahan

Ini sudah menjadi rahasia umum bahwa harga makanan dan minuman di tempat wisata lebih mahal. Selain itu, kemasan mereka yang beraneka ragam membuat sampah pun semakin banyak.

Praktik orangtua kita dulu dengan (lebih) memilih untuk memasak dan membawa makanan rumahan saat piknik ternyata pas banget lho untuk kita lakukan kembali. Kebersihan makanan jelas terjamin dan kita tak boros kemasan plastik sekali pakai.

Bayangkan jika setiap pelancong membuang satu sampah plastik di lokasi wisata. Misalnya 1000 turis per hari membuang 1000 bungkus sampah plastik, maka menumpuk jadi 365.000 bungkus sampah plastik per tahun, parah banget kan?

Selain lebih murah dan bergizi, bekal makanan dari rumah saat liburan juga mampu mengurangi risiko terjadinya sampah makanan (food waste). Ini karena sudah sesuai selera kita daripada membeli makanan di lokasi wisata yang belum tentu cocok di lidah kita, mahal pula harganya, hiks!

Pilih Transportasi Hemat Energi

Selama pandemi ini, bepergian dengan kendaraan umum memang memerlukan usaha (plus biaya) yang ekstra dengan sejumlah jenis tes dan vaksin COVID-19. Hal tersebut memang tak dapat dihindari demi keselamatan dan kenyamanan bersama, tak terkecuali kesehatan para penduduk asli di lokasi wisata.

Maka itulah, wisata di daerah terdekat lebih disarankan karena bisa memutus rantai penyebaran virus pandemi. Namun, jika kita memang ingin tetap berlibur ke luar daerah, pilihlah kendaraan yang ramah lingkungan sekaligus harga tiketnya ramah di kantong seperti kereta api dan kapal laut.

Jika kita menaiki mobil pribadi untuk liburan keluarga, pastikan mobil tersebut terisi penuh agar lebih efisien dari segi pemakaian bahan bakar fosil. Pastinya kita mendambakan suatu saat nanti mobil listrik dapat segera beredar lebih luas di Indonesia sebagai alternatif kendaraan sumber energi yang ramah lingkungan.

Transportasi yang eco-friendly juga bisa mengurangi polusi udara dari dan ke tempat wisata. Penelitian kesehatan dan psikologi telah banyak mendapati bahwa selain berpengaruh nyata pada kondisi fisik, polusi udara dapat menurunkan kualitas kesehatan mental seseorang.

Tentunya gaya hidup sehat yang ramah lingkungan tidak hanya kita terapkan saat liburan, namun juga dalam keseharian. Ingatlah selalu bahwa satu langkah kecil yang dimulai oleh satu orang saat diikuti orang lainnya hingga menyebar luas ke seluruh masyarakat akan menghasilkan lingkungan hidup yang lebih sehat. Salam lestari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun