Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sembilan Strategi Melindungi Kesehatan Diri dari Covid-19

16 Maret 2020   14:59 Diperbarui: 17 Maret 2020   10:07 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir tahun 2019, dunia dikejutkan dengan hadirnya virus corona.  Virus yang berasal dari kota Wuhan di Cina itu kini resmi diberi nama “Covid-19” oleh WHO sejak Rabu, 12 Februari 2020.  Penderita Covid-19 telah didapati negara lain, termasuk negara tetangga yaitu Singapura.

Di Indonesia, per Senin 16 Maret 2020 pada pukul 05.00 WIB, kasus Covid-19 telah menembus 117 kasus.  Menurut dr. Achmad Yurianto selaku juru bicara resmi pemerintah terkait Covid-19, dari 117 kasus tersebut, 5 pasien meninggal dunia dan 8 pasien dinyatakan telah sembuh. 

Hingga saat ini, belum ada vaksin yang mampu mencegah Virus Corona.  Pemerintah Indonesia beserta seluruh masyarakat harus selalu waspada. Infeksi utamanya terjadi via kontak dekat dengan penderita.

Sumber: BBC
Sumber: BBC
Padahal, kesehatan termasuk aset terpenting dalam hidup seseorang.  Saat sakit, otomatis produktifitas hidup pun menurun.  Sejak merebaknya Covid-19, para penderitanya dikarantina agar tak menularkan ke orang sehat.  Tak ayal, banyak aktifitas ekonomi di Cina jelas terganggu.

WHO telah mengingatkan bahwa Covid-19 dapat mengakibatkan ketidakstabilan sosial-ekonomi.  Berawal dari kasus kesehatan lokal, namun berdampak hingga krisis global. Maka itulah, warga Indonesia harus mengantisipasi Covid-19 dengan beberapa cara seperti berikut.

1. Waspada dan berjaga-jaga

Sedia payung sebelum hujan.”  Pepatah tersebut adalah strategi tepat seseorang dalam perlindungan kesehatan diri dan keluarganya, tak terkecuali dari Covid-19. 

Menurut Data BPS dan Profil Kesehatan 2017, kenaikan biaya kesehatan 4-5x lebih tinggi dari kenaikan inflasi harga.

Untuk biaya pengobatan penyakit yang sudah ada obatnya pun, seseorang jelas harus merogoh koceknya lebih dalam. 

Lalu, seberapa besarkah nominal biaya berobat untuk penyakit yang belum ada vaksinnya seperti Covid-19?  Nah, apakah asuransi mau menanggungnya?

Syukurlah, asuransi Sun Medical Platinum dari Sun Life Indonesia bisa mengcover penyakit akibat Covid-19.

Di tahun 2019, Sunlife Indonesia berhasil meraih penghargaan sebagai “Best Insurance Awards” dari Investor Awards.

2. Hindari bepergian ke luar negeri jika tidak terpaksa

Selain di Cina, kasus Covid-19 juga ditemui di 25 negara lainnya.  Di Asia Tenggara, penderita Covid-19 berlokasi di Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Covid-19 adalah kumpulan corona virus yang menginfeksi sistem pernafasan dan menyebar lewat udara.

Tapi, bagaimana jika seseorang memang sudah rutin berobat ke luar negeri sebelum merebaknya Covid-19?  Hingga tahun 2017, sebanyak 600 ribu warga Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahunnya dan 12 ribu orang di antaranya berobat ke rumah sakit di Malaysia.

Tenang, asuransi Sun Medical Platinum menanggung biaya pengobatan di rumah sakit di Asia dan worldwide sesuai tagihan hingga 7.5 miliar rupiah. 

Asuransi kesehatan tersebut meliputi biaya akomodasi dan penginapan di hotel bagi pendamping untuk perawatan di luar negeri.

Sumber: BBC
Sumber: BBC
3. Segera ke dokter dan rumah sakit terdekat saat sakit

Sepintas lalu, gejala infeksi Covid-19 mirip gejala flu yaitu demam tinggi, sakit kepala, batuk, hidung berair, dan nyeri tenggorokan. 

Ada 3 gejala utama yang menandai infeksi Covid-19 pada seseorang yaitu demam, batuk, dan sesak nafas dalam 2-14 hari setelah terpapar Covid-19.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes-RI) telah menunjuk resmi 100 RS (rumah sakit) rujukan di seluruh Indonesia untuk pasien yang terindikasi mengidap Covid-19.  RS rujukan tersebut tersebar mulai dari kota besar di Pulau Jawa hingga ke Papua.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter di RS untuk memastikan diagnosis Covid-19 yaitu uji sampel darah, tes usap tenggorokan, dan rontgen dada. 

Sun Medical Platinum memberikan manfaat bagi nasabah mulai dari perawatan sebelum rawat inap, rawat inap hingga perawatan setelah rawat inap.

4. Cuci tangan secara teratur

Bersentuhan ataupun berjabat tangan dengan penderita Covid-19 menjadi salah satu cara penyebaran coronavirus.

Setelah menyentuh benda yang terkena air liur penderita Covid-19 lalu memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu juga membuat infeksi.

Oleh karena itu, penderita Covid-19 wajib diisolasi agar tak menulari orang-orang di sekitarnya.  Covid-19 dapat menyerang siapa saja, khususnya orang tua dan imunitas tubuh lemah. 

Di Cina, seorang bayi positif terinfeksi Covid-19 dalam waktu 30 jam setelah dilahirkan.

Sumber: WHO
Sumber: WHO
5.  Jangan sembarangan menyentuh wajah, hidung, dan mulut

Sebelum memegang wajah, hidung, dan mulut, pastikan tangan dan jari-jari kita telah bersih.  Biasakan mencuci tangan sebelum menyentuh ketiga bagian tubuh tersebut. 

Untuk bagian mulut, gigi juga termasuk.  Ingat, infeksi Covid-19 bisa juga menular via air liur penderita.  

Bisa saja setelah makan, ada sisa makanan atau minuman yang menyangkut di gigi dan reflek, kita ingin mencabutnya.  Air liur jelas banyak ditemui dalam mulut. 

Di Hongkong, satu keluarga (9 orang) terinfeksi Covid-19 setelah makan hot pot bersama pada akhir Januari lalu.

Kesehatan gigi memang sangat penting karena bakteri pada gigi berlubang dan virus pada air liur dapat menyebar ke seluruh.

Sun Medical Platinum menanggung biaya perawatan gigi mulai dari konsultasi, pembersihan karang gigi (scaling), pencabutan hingga penambalan gigi dan perawatan gigi.

6. Tutupi mulut saat bersin dan batuk dengan tissue sekali pakai

Masker wajah semakin populer sejak munculnya kasus infeksi Covid-19 di Wuhan.  Nah, selain masker wajah, pemakaian tissue dan hand sanitizer juga tambah bermanfaat saat seseorang batuk maupun bersin. 

Kenapa dengan tissue sekali pakai?  Kan lebih go green dengan sapu tangan kain.

Penjelasan (ilmiahnya) adalah mikroba - contohnya bakteri dan virus- itu sangat sesuai hidup di tempat lembab, termasuk saputangan kain yang dipakai berulang kali. 

Kalau sekedar melap keringat pada orang sehat, masih tak apa.  Tapi, lain cerita dengan keringat orang sakit.

Penggunaan tissue sekali pakai juga dianjurkan pada pasien kemoterapi.  Setelah kemoterapi, pasien akan mengalami efek samping. 

Sun Medical Platinum menjadi asuransi kesehatan pertama di Indonesia yang menyediakan perawatan untuk efek samping kemoterapi. 

Sumber: WHO
Sumber: WHO
7. Lap area di fasilitas umum sebelum memakainya

Adanya tissue sekali pakai ini juga sangat bermanfaat saat kita akan memakai fasilitas publik.  Contohnya saat seseorang akan memakai toilet dan wastafel umum. 

Di luar itu, kalau ingin lebih higienis, saat akan memakai mesin ATM, tombol angkanya bisa dilap terlebih dulu.

Kebiasaan melap area di tempat terbuka ini akan semakin terasa manfaat positifnya saat membawa bayi dan balita keluar rumah.

Sistem kekebalan tubuh mereka yang masih lemah memerlukan tingkat sanitasi dan kebersihan yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa.

Tak heran, di rumah sakit ibu dan anak, penjagaannya lebih ketat.  Sebelum menggendong bayi pun dianjurkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. 

Sun Medical Platinum bahkan menyediakan manfaat tambahan melahirkan suntuk kondisi akut bayi berlaku sampai bayi berusia 30 hari.

Sumber: WHO
Sumber: WHO
8. Hindari kontak dengan orang sakit

Hal ini khususnya berlaku untuk penyakit menular seperti infeksi Covid-19.  Orang sakit memang harus berada di ruangan terpisah dengan orang sehat untuk menjalani pengobatan lebih lanjut.

Itulah fungsi utama isolasi dan karantina bagi pasien yang positif terinfeksi Covid-19.

Di Indonesia, karantina para warga Indonesia yang dievakuasi dari Wuhan-Cina dilakukan di Pulau Natuna.

Mereka telah tiba di Natuna sejak 1 Februari 2020 dan dikarantina selama 14 hari.  Sejauh ini, 238 WNI tersebut dalam kondisi sehat dan tidak ada yang terinfeksi Covid-19.

Selain rumah sakit, rumah pasien juga menjadi tempat alternatif pengobatan.  Untuk pasien lanjut usia, bisa dengan mendatangkan perawat dan dokter ke rumah.

Nasabah Sun Medical Platinum mendapatkan manfaat pertanggungan untuk rawat inap di RS maupun rumah pasien.

Sumber: WHO
Sumber: WHO
9. Jika sakit, jangan memaksakan untuk beraktifitas di luar rumah

Hal ini banyak dijumpai pada golongan usia produktif.  Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2017, sebanyak 6 dari 10 orang Indonesia rentan terkena penyakit kritis dalam usia produktif karena pola hidup kurang gerak dan kebiasaan makan tidak sehat . 

Masih menurut WHO, 90% penduduk Indonesia meninggal karena penyakit kritis.  Gejala Covid-19 memang tidak segawat penyakit kritis seperti halnya serangan jantung, stroke, dan kanker.  Namun, penyebaran infeksi Covid-19 jauh lebih mudah dan belum ditemukan vaksinnya.

Belum lama ini, sebuah bank terbesar di Singapura mengevakuasi 300 staf dari kantor pusat agar mereka bekerja dari rumah setelah seorang staf mereka positif terinfeksi Covid-19. 

Langkah pencegahan ini dilakukan agar penyebaran infeksi Covid-19 tidak semakin meluas.

Sumber: WHO
Sumber: WHO
Kesehatan merupakan mahkota (mahal) di atas kepala orang sehat dan hanya orang sakit yang dapat melihatnya.  Sehat itu adalah aset dan nilainya baru terasa saat sudah sakit. 

Ayo, jaga diri Anda sekeluarga dengan perlindungan kesehatan dari asuransi Sun Medical Platinum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun