Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Inilah Kunci Hampir 300 Tahun Faber-Castell Beroperasi

17 Juli 2017   10:30 Diperbarui: 17 Juli 2017   20:12 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fransiska Remila - Brand Manager Faber-Castell Indonesia - menyerahkan hadiah lomba mewarnai pada Kompasianer Tutut S. (Dokpri)

Proses mewarnai ini pun membuat saya jadi lebih mengetahui tentang teknik mewarnai yang dijelaskan dan didemonstrasikan oleh Mbak Yayu Rahayu dan Mas Rizal selaku tim Creative Development dari Faber-Castell.  Keempat teknik mewarnai yang sempat diajarkan adalah pointillism, contour, patterning, dan squiggling.  Berhubung saya memang kemampuannya standar saja untuk urusan seni menggambar dan mewarnai, maka hasil karya seni saya pun tak termasuk 3 terbaik yang berhasil diraih Kompasianer Mbak Riap Windhu, Mas Adica Wirawan, dan Mbak Tutut Setyorinie.

Proses pengepakan secara manual di Faber-Castell Cibitung memberikan nilai humanis yang manis (Dokpri)
Proses pengepakan secara manual di Faber-Castell Cibitung memberikan nilai humanis yang manis (Dokpri)
Sekalipun dijadikan kompetisi, namun kegiatan mewarnai tersebut sukses merileksasikan dan mencairkan suasana Visit.  Para Kompasianer yang sudah dewasa dan umumnya telah bekerja seolah-olah kembali ke masa sekolah dulu ketika kegiatan menggambar dan mewarnai masih rutin dilakukan sekolah.

Jujur, sampai selesai acara mewarnai dengan connector pen, saya masih meraba-raba faktor 'X' yang saya cari dengan mengikuti Kompasiana Visit Faber-Castell.  Saat Ibu Fransiska Remila selaku Brand Manager Faber-Castell Indonesia menjelaskan secara singkat profil perusahaan (company profile), saya sempat menebak, konsistensi jaminan mutu dari Faber-Castell sejak pertama kali beroperasi adalah kekuatan utama dari eksisnya Faber-Castell selama 2.5 abad ini.

Fransiska Remila - Brand Manager Faber-Castell Indonesia - menyerahkan hadiah lomba mewarnai pada Kompasianer Tutut S. (Dokpri)
Fransiska Remila - Brand Manager Faber-Castell Indonesia - menyerahkan hadiah lomba mewarnai pada Kompasianer Tutut S. (Dokpri)
Perkiraan saya tersebut sudah tepat, namun belum memuaskan.  Pasti masih ada kata kunci yang dimiliki oleh Faber-Castell yang membuatnya bisa melewati abad ke-18 hingga ke-21 kini.  Setelah Mas Andri Kurniawan sebagai Public Relations Manager Faber-Castell Indonesia -- yang ternyata juga seorang Kompasianer -- menjelaskan tujuan dan manfaat dari sesi mewarnai dalam program "Art for All" yaitu untuk meningkatkan dan mengembangkan kreatifitas seseorang, dari balita hingga lansia, barulah saya yakin dengan faktor 'X' tersebut.  Ternyata proses kreatif menjadi inti dan panduan utama dari kegiatan bisnis Faber-Castell yang terus disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan zaman.

Sesi mewarnai dengan connector pen menggugah kembali kreatifitas para Kompasianer Visit Faber-Castell Cibitung (Dokpri)
Sesi mewarnai dengan connector pen menggugah kembali kreatifitas para Kompasianer Visit Faber-Castell Cibitung (Dokpri)
Pak Yandramin Halim sebagai Managing Director Faber-Castell Indonesia mengungkapkan pula bahwa Faber-Castell sekarang telah melangkah sesuai tren proses kreatif dunia yaitu dari proses berpikir kreatif (Creative Thinking) menjadi bertindak kreatif (Creative Making).  Jadi proses kreatif kini tak lagi sebatas proses abstrak namun juga sudah bisa eksak (nyata).  Pak Halim mencontohkan pada pelaku bisnis yang harus dapat melakukan keduanya dengan seimbang melalui proses pengamatan (observasi) yang terus-menerus untuk melayani konsumen yang selalu bersifat dinamis dari waktu ke waktu.

Tak heran, menurut hasil survei pada sekitar 1500 orang CEO (Presdir) di seluruh dunia, skill nomor satu yang bisa membuat suatu bisnis sukses adalah creativity.  Maka itulah, sejak 2011 lalu, Faber-Castell Indonesia turut mendukung pembentukan generasi kreatif di Indonesia.  Pasti karena itulah, tahun 2016 lalu, Faber-Castell Indonesia kembali meraih penghargaan sebagai Corporate Image Award(Indonesia's Most Admired Companies) 2016 untuk kategori alat tulis.  Piala tersebut dianugerahkan kepada perusahaan yang memiliki citra dan reputasi terbaik di industrinya masing-masing dengan melibatkan lebih dari 3.500 responden antara lain eksekutif, investor, jurnalis, dan masyarakat umum.


Inilah Edisi Pena Tahun 2003 dari Faber-Castell, perusahaan alat tulis terbesar dan tertua di dunia (Dokpri)
Inilah Edisi Pena Tahun 2003 dari Faber-Castell, perusahaan alat tulis terbesar dan tertua di dunia (Dokpri)
Kreatifitas semakin menemukan momentumnya saat tahun ajaran baru dimulai seperti di minggu ini.  Para orang tua dan pendidik harus terus mengembangkan kemampuan kreatif anak dan siswa -- dengan didukung produk Faber-Castell -- sehingga di masa depannya mereka dapat menjadi generasi kreatif yang sukses mengharumkan nama keluarga, bangsa, agama, dan negara.  Salam kreatif selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun