Mohon tunggu...
Nisa Istiani
Nisa Istiani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Positif dan Negatif Kesetaraan Gender dalam Budaya Jawa

16 November 2021   22:54 Diperbarui: 16 November 2021   23:06 19494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara mengenai gender, gender adalah jenis kelamin sosial atau konotasi masyarakat untuk menentukan peran sosial berdasarkan jenis kelamin. Ada pandangan lain mengenai gender adalah perbedaan peran dan tanggung jawab sosial bagi perempuan dan laki-laki yang dibentuk oleh budaya. Nah dalam budaya jawa konotasi perempuan dianggap rendah dalam berbagai hal   urusan karir dan pekerjaan. 

Dahulu laki-laki kodratnya sebagai kepala rumah tangga yang hanya fokus untuk mencari nafkah supaya kebutuhan rumah tangga terpenuhi. Sedangkan perempuan kodratnya sebagai ibu rumah tangga yang hanya fokus untuk pekerjaan rumah, memasak, mengurus anak dan melayani suami, kecil kemungkinan perempuan bisa menjadi wanita karir dan bekerja. Namun, diera sekarang banyak perempuan yang bekerja dan berkarir karena sadar tidak bisa mengandalkan suami saja.

Sekarang ini banyak perusahaan-perusahan yang membuka lowongan pekerjaan bagi perempuan dengan kriteria tertentu, hal ini bisa disebut kesetaraan gender sudah mulai terlaksana. Bahkan akhir-akhir ini lowongan pekerjaan untuk perempuan terbuka lebar, sehingga menghilangkan konotasi rendah pada perempuan pada budaya jawa jaman dahulu.

Ada nya kesetaraan tersebut menimbulkan dampak positif seperti,

  1. Ekonomi keluarga berjalan dengan baik, dikarenakan suami dapat mencari nafkah dan sang istri bisa menambah pendapatan keluarga.
  2. Dalam hal lain perempuan dapat menyalurkan ilmu yang dimilikinya dalam berbagai bidang.
  3. Dampak yang lain nya yaitu membuat percaya diri dan merawat penampilan. Dalam bekerja perempuan dituntut untuk percaya diri sehingga membuat potensi yang ada dalam diri keluar sendiri. Serta dalam bekerja perempuan harus menjaga penampilan karena dilihat orang banyak.

Namun kesetaraan gender dalam hal budaya perempuan yang bekerja juga ada dampak negatifnya bagi individu itu sendiri maupun dalam berkeluarga antata lain:

  1. Terhadap Anak

Biasa nya perempuan yang sibuk bekerja seharian di kantor atau di perusahaan, pulang dari bekerja dalam kondisi lelah, sehingga tidak ada komunikasi yang intensif dengan anak apalagi sekedar bermain bersama anak, yang membuat si anak akan kurang perhatian dan kasih sayang dari seorang ibu. Anak akan mencari kesenangan sendiri diluar rumah tanpa ada pengawasan yang berlebih sehingga dikhawatirkan anak akan bebas dalam pergaulan.

  1. Terhadap suami

Dibalik bangga nya suami mempunyai istri yang berkarir, namun didalam hati juga ada rasa kekhawatiran. Rasa tersebut bisa muncul dari beberapa hal seperti istri sibuk dengan pekerjaannya dan ada sedikit problem atau masalah di kantor sehingga dikhawatirkan hal tersebut terbawa dalam keluarga yang membuat hubungan sedikit bermasalah. Kurang intensifnya komunikasi juga bisa menimbulkan kurang haromonis nya suami dan istri.

  1. Terhadap masyarakat

Pandangan masyarakat tentang perempuan yang berkarir bermacam-macam. Ada yang beranggapan baik dan ada yang beranggapan tidak baik. Pandangan yang positif akan bernggapan wanita juga bisa membantu suami pada ekonomi keluarga yang lebih baik. Sedangkan anggapan negatif yang bermunculan adalah mengenai apa pekerjaan yang dijalani apakah pekerjaan itu baik atau tidak, dianggap tidak bisa mnegurus anak dan suami dengan baik, hal ini yang biasanya menjadi bahan perbincangan warga sekitar

Kesetaraan gender memiliki dampak positif maupun negatif, pada zaman sekarang tidak dipungkiri memang kesetaraan gender sudah terjadi baik dalam bidang sosial, budaya, politik dan ekonomi. Konsep kesetaraan gender menitik beratkan pada situasi dimana tidak ada individu yang ditolak aksesnya atas hak hak tersebut, karena jenis kelaminnya. Kesetaraan gender juga memberikan kesempatan yang sama pada semua jenis individu baik laki-laki maupun perempuan diberbagai bidang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun