Mohon tunggu...
Nisa Hilry
Nisa Hilry Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer dan novelis

"Terus semangat menulis!"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Selimut Kertas (#4)

12 Januari 2019   22:36 Diperbarui: 12 Januari 2019   22:44 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
documentpribadi edit with PicsArt

RENUNGAN

Puncak. Tempat terindah yang sering nenek singgahi bersamaku. Menempati sebuah villa mewah yang tak ku tahu, apa kegunaannya. Villa bercat biru langit yang didominasi warna putih dan coklat. Warna itu, sesuai dengan warna favoritku. Menjadikan villa, sangat kontras di tengah-tengah pepohonan hijau yang menjulang.

Kakiku melangkah bosan menuju pintu villa. Memberi senyum sinis atas jerih payah orang tuaku. Membongkar kewajiban yang sebenarnya. Mencari apa yang seharusnya terjadi, dan siapa yang seharusnya di sini, bersamaku.

"Masuklah, Cu! Matamu akan cepat tua, jika terlalu lama memandangi villa ini."

"Jangan katakan itu lagi, Oma. Aku mau berkeliling sebentar."

"Jangan lama-lama, karena ada sebuah cerita yang menantimu di sini! Mir, tolong temani Rissya, ya...!" perintah nenek pada sopirku.

"Baik, Buk!"

"Aku akan kembali, secepatnya. Daahh, Oma!!" pamitku.

"Waalaikumussalam," jawab Oma dan aku tersenyum padanya.

"Assalamualaikum, Oma...."

"Waalaikumussalam, hati-hati!" pesan Oma padaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun