Mohon tunggu...
Anisa Amal
Anisa Amal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilihan Presiden 2014 dan Hiruk-pikuk yang Terjadi di Dalamnya

4 Desember 2017   00:07 Diperbarui: 4 Desember 2017   00:52 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bingkai pemberitaan media massa yang menguntungkan cagub DKI dari petahana sebenarnya sudah terjadi jauh sebelum Partai Nasdem dan Golkar, yang para petingginya juga memiliki bisnis media itu berkoalisi. Hal itu nampak dari penggunaan istilah relokasi dan normalisasi sungai untuk mengganti istilah penggusuran di kampung-kampung kota. Penggunaan istilah itu bukan sebuah kebetulan tapi merupakan bingkai untuk menetralisir resistensi warga terhadap proyek penggusuran warga kota.

Kebebasan pers jangan dikorbankan hanya untuk sekedar memenangkan cagub DKI.

Sementara, masih ada sedikit waktu bagi warga Jakarta untuk bersama-sama, bukan hanya menjadi pemilih pasif dalam pilkada DKI 2017, namun juga aktif melakukan pengawasan terhadap isi pemberitaan media. Jangan sampai pilkada DKI hanya akan menjadi pesta pora para raja media, yang kebetulan memiliki kedekatan dengan partai politik cagub DKI. Sementara di sisi lain, menjadikan warga Jakarta hanya sebagai penonton dalam pesta pora itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun