Keberlanjutan program menjadi perhatian utama para penerima Beasiswa Sobat Bumi. Instalasi Budikdamber akan dikelola harian oleh siswa dan guru pendamping, sementara para penerima Beasiswa Sobat Bumi akan melakukan monitoring setiap tiga bulan sebagai bentuk evaluasi dan pendampingan berkelanjutan. Dengan demikian, program ini diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang bagi sekolah, masyarakat, serta lingkungan sekitar.
Pada Sabtu, 23 Agustus 2023, rangkaian kegiatan Aksi Sobat Bumi #1 berlanjut dengan agenda penanaman 100 bibit mangrove di kawasan pesisir Wana Segara Kertih, Kedonganan, Kuta, Badung. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari tema "BALI LESTARI: Belajar Aksi Lingkungan dan Ketahanan Pangan Mandiri" yang diinisiasi oleh penerima Beasiswa Sobat Bumi Universitas Udayana.
Bali tengah menghadapi ancaman serius berupa abrasi di pesisir selatan, khususnya di kawasan Kedonganan-Jimbaran. Kawasan ini berhadapan langsung dengan Teluk Jimbaran yang terhubung ke Samudra Hindia, sehingga ombaknya terpengaruh arus besar yang berpotensi mempercepat kerusakan garis pantai. Kondisi ini tidak hanya mengikis daratan, tetapi juga mengancam pemukiman, aktivitas pariwisata, dan mata pencaharian nelayan. Salah satu solusi alami yang efektif adalah penanaman mangrove untuk menahan sedimen agar pantai tidak terkikis.
Kolaborasi menjadi kunci dalam aksi ini. Bersama Kelompok Nelayan Kedonganan Badung-Bali, Forum Anak Denpasar (FAD), Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Udayana (HIMATEPA UNUD), serta Global Youth Conference (GYC), aksi nyata ini menghadirkan sinergi lintas generasi dan komunitas. Kegiatan diawali dengan edukasi oleh pengelola Wana Segara Kertih sebelum penanaman dilakukan bersama seluruh PFS dan mitra.
Mangrove dipilih sebagai fokus kegiatan karena memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Selain berfungsi sebagai penahan abrasi dan habitat biota laut, mangrove juga berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim dengan menyerap emisi karbon. Dengan menanam 100 bibit, peserta tidak hanya memperluas ruang hijau, tetapi juga menegaskan komitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
Forum Anak Denpasar menyatakan bahwa keterlibatan mereka menjadi sarana belajar untuk mempraktikkan kepedulian sejak dini. Seperti yang diungkapkan salah satu peserta dari Forum Anak Denpasar, "Acara ini sangat mengesankan karena kami bisa terjun langsung menanam pohon bakau. Kami juga berterima kasih karena sudah dilibatkan dalam kegiatan ini."
Seluruh rangkaian Aksi Sobat Bumi Bali #1 selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dan visi Indonesia menuju Net Zero Emission 2060. Melalui Budikdamber yang mendukung kemandirian pangan serta penanaman mangrove untuk menjaga ekosistem pesisir dan menyerap karbon, diharapkan langkah kecil ini menjadi awal dari gerakan besar menjaga bumi.