Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden Jokowi di Padang, Lebaran Hari Senin Ini, Fadli Zon Kapan Lebarannya?

4 Juli 2016   11:25 Diperbarui: 8 Juli 2016   13:18 6045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fadli Zon I Sumber Kompas.com

Indonesia ini negeri yang indah dalam keberagaman. Jamaah sufi tarekat Naqsyabandiyah di Padang merayakan Idul Fitri hari ini Senin 4 Juli 2016 sebagai 1 Syawal. Jamaah pun sudah tidak berpuasa hari ini dan melakukan sholat Ied di Mushalla. Jamaah sufi ini satu-satunya kelompok agama di muka Bumi ini yang merayakan Lebaran hari ini. Presiden Jokowi pun menyambut dan merayakan Lebaran di Padang – pusat para Jokowi haters, bagaimana dengan Fadli Zon dan putrinya, kapan merayakan Lebaran?

Mari kita tengok keindahan perbedaan akhir Ramadan dan 1 Syawal dengan hati gembira ria riang senang bahagia suka cita senang menari menyanyi berdansa pesta-pora merayakan Lebaran dengan perbedaan, Senin, Rabu dan Kamis serta menengok pikiran waras Fadli Zon yang suka beda arah dari kenormalan yang patut dibantengi dan ditertawai selamanya senantiasa.

Perbedaan ini sangat indah. Golongan masyarakat mainstream Persis, NU, dan Muhammadiyah di Ranah Minang tak terusik perbedaan itu – perbedaan adalah rahmat bagi alam semesta. Maka menjadi menarik melihat Ranah Minang sebagai pusat peradaban yang melahirkan banyak tokoh normal seperti Bung Hatta, Tuanku Imam Bondjol, Bung Emil Salim, Hamka, M. Natsir.

Dalam sejarah panjang, Tanah Minang menghasilkan banyak intelektual normal pikiran dan lurus otak yang sangat bermanfaat bagi bangsa dan negara. Baru setelah era Emil berakhir lahir generasi baru yang waras seperti Fadli Zon yang keluar dan jauh dari kenormalan yang dipercayai dan diyakini oleh para tokoh besar Sumatera Barat.

Kini, gambaran Minang adalah gambaran manusia waras seperti Fadli Zon, seperti warasnya Sarpin yang mengoyak KUHP, yang sangat membanggakan bagi semua bangsa Minang: sangat membanggakan bagi semua bangsa Minang. Urang awak semuanya dipastikan akan sangat memuja sepanjang masa manusia seperti Fadli Zon tanpa sisa fid dunya wal akhirat.

Etalase Minang adalah wajah indah dan hebat Fadli Zon dan putrinya. Wajah Minang adalah wajah kehandalan komunikasi santun, beretika, beradab – adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah – persis indah ada pada gambaran Fadli Zon.

Karena wajah indah Minang seperti wajah kehebatan Fadli Zon itu, maka secara politik Presiden Jokowi pun tertarik untuk melakukan test case lagi tentang keterimaan pragmatism masyarakat Minang yang unik – seperti keunikan kepribadian yang patut dicontoh oleh seluruh generasi muda, tua, dan yang akan datang: Fadli Zon.

Maka secara sederhana, perbedaan dan adanya jamaah sufi di Tanah Minang yang merayakan Lebaran hari ini, patut ditanyakan Fadli Zon kapan merayakannya. Perbedaan dan sikap asal beda dengan pemerintahan Jokowi adalag contoh kehebatan Fadli Zon. Maka menjadi menarik mengajukan pertanyaan kepada orang waras seperti Fadli Zon: kapan Tuanku Datut Yang Duli Mulia Dunia Akhirat Fadli Zon dan putrinya merayakan Lebaran? Kenapa? Ya tanya doang asal beda.

Nah, perbedaan sikap seperti kalangan sufi di Tanah Minang adalah gambaran demokrasi dan penghargaan keyakinan dan pendapat dalam beribadat. Tak ada yang menyalahkan keyakinan mereka. Merayakan Lebaran hari ini adalah hak bagi kelompok itu.

Demikian pula diharapkan kebebasan beragama bagi kalangan Syiah, Ahmadiyah, dan kelompok lainnya harap dijaga, sebagaimana masyarakat menghargai, menghormati, memuja, membanggakan salah satu anak dan cucu terbaik Tanah Minang Fadli Zon dan putriinya yang berhasil memerbudak KBRI dan KJRI New York.

Dengan demikian kunjungan dan perayaan Lebaran oleh Presiden Jokowi memiliki makna penting bagi kebebasan dan keberagaman. Tentang minoritas yang merayakan Lebaran 2016 hari ini Senin 4 Juli 2016, di Padang atau Tanah Minang, itu menunjukkan kebebasan beragama dan bersikap dalam perbedaan, termasuk perbedaan sikap orang waras paling top dari Tanah Minang, Fadli Zon yang harus dibanggakan oleh seluruh rakyat Minangkabau dulu, kini, nanti fid dunya wal akhirat.

Salam bahagia ala saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun