Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

30 Tewas di Mesir, Ikhwanul Muslimin Dorong Kerusuhan dan Picu Perang Sipil

6 Juli 2013   16:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:55 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ikhwanul Muslimin mengeluarkan seruan kepada para anggotanya yang memicu krisis dan perpecahan di Mesir. Mohamed Badie, Pemimpin Tertinggi Ikhwanul Muslinin - yang baru saja ditangkap ketika akan melarikan diri ke Libya - menyerukan perlawanan untuk mengembalikan Mursi yang telah disingkirkan oleh rakyat Mesir. Sayap politik Ikhwanul Muslimin, Partai Keadilan dan Kebebasan menyerukan protes damai setelah Mursi diturunkan paksa oleh rakyat Mesir dengan dukungan milter. Ajakan terhadap perlawanan kepada Militer Mesir dijawab dengan tindakan keras untuk menjaga ketertiban.

Di Sinai dan Alexandria serta beberapa provinsi di Selatan, para anggota Ikhwanul Muslimin melakukan penyerangan terhadap pos polisi dan menewaskan enam orang polisi. Sementara kerusuhan terus meluas karena para pendukung Ikhwanul Muslimin melakukan sweeping dan mengosongkan serta merampok kantor-kantor pemerintah. Tindakan para pendukung Ikhwanul Muslimin itu memicu perlawanan para penentang Mursi. Akibatnya, 24 orang tewas sia-sia mencari kebenaran yang tak jelas itu.

Di Kairo pendukung Mursi berkonsentrasi di pinggiran Kota Kairo, Nasr dan penentang Mursi berpusat di Lapangan Tahrir. Pendukung Mursi yang kebanyakan dari Ikhwanul Muslimin dan juga koleganya para partai Islamis radikal yang didukung oleh Al Qaeda bersumpah akan melakukan apapun juga untuk mengembalikan posisi Mursi ke tampuk kekuasaan. Sementara Mursi sendiri ada dalam tahanan rumah dan tengah dituduh melakukan tindakan yang menyebabkan keadaan Negara berbahaya dan menewaskan para demonstran. Tuduhan yang akan membuat Mursi terancam hukuman mati jika terbukti.

Sementara itu, dalam konsilidasi untuk memreteli kekuasaan Ikhwanul Muslimin juga dilakukan dengan menangkap dan menahan ratusan pendukung dan anggota teras IM. Salah satu yang ditangkap adalah salah satu pemimpin teras Ikhwanul Muslimin, Khaerat El Shater juga ditahan oleh pemerintah Mesir. Kerusuhan yang semakin meluas di Mesir ini mengkhawatirkan banyak pengamat dan akan memicu perang sipil. Oleh karena itu, dengan cepat polisi dan militer meredam kerusuhan dengan menindak tegas para pendukung Mursi dalam upaya mengembalikan keadaan dan ketertiban umum akibat tindakan anarkis para anggota Ikhwanul Muslimin yang kecewa Mursi disingkirkan.

Rupanya krisis Mesir telah memicu perpecahan rakyat Mesir - akibat Ikhwanul Muslimin memaksakan kehendak untuk mengembalikan Mursi ke tampuk kekuasaan sebagai presiden - bahkan bisa memicu perang saudara jika Militer tidak bertindak keras terhadap para perusuh. Sesuai dengan keinginan mayoritas rakyat Mesir, kini kekuasaan sementara dipegang oleh Adli Mansour, Ketua Mahkamah Konstitusi, yang baru saja membubarkan Dewan Suro, Majelis Tinggi Parlemen yang dikuasai oleh kelompok Islamis yang meloloskan Konstitusi Baru Mesir yang isinya merusak persatuan Mesir. Konstitusi Mesir bikinan Ikhwanul Muslimin telah dibekukan, Dewan Suro pun telah dibubarkan.

Kini pemulihan Mesir menuju Negara yang menghargai perbedaan mendapat tentangan dari Ikhwanul Muslimin dan kelompok radikal islamis lainnya termasuk yang didukung oleh Al Qaeda. Mesir tengah mengalami percobaan dari kaum radikal Ikhawnul Muslimin dan kelompok Al Qaeda lainnya - kalau di Indonesia ya PKS dan Hizbut Tahrir serta FPI yang berhaluan keras - yang memaksa mayoritas rakyat Mesir dengan dukungan militer memberangus para ekstrimis tersebut.

Salam bahagia ala saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun