Mohon tunggu...
Ninin Rahayu Sari
Ninin Rahayu Sari Mohon Tunggu... Jurnalis - https://nininmenulis.com

Former Journalist at Home Living Magazine n Tabloid Bintang Home - Architecture Graduate - Yoga Enthusiast - Blogger at www.nininmenulis.com - Coffee Addict - Morning Person

Selanjutnya

Tutup

Nature

Cara Mengurangi Kebisingan di Rumah Tinggal

24 Februari 2020   16:24 Diperbarui: 24 Februari 2020   16:34 2208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potongan gambar meletakan susnan peredam suara (Foto: Tabloid Bintang Home)

Rumah tinggal merupakan istana terkecil yang kita miliki. Meskipun tiidak besar, berada di rumah tentu menjadi keasyikan tersendiri. Segala penat hilang bergantikan dengan kebahagiaan berkumpul dengan anggota keluarga yang lain seperti orang tua, istri, suami, anak, adik, kakak, atau anggota keluarga lainnya. 

Hanya di rumah-lah kita dapat menjadi diri kita sebenarnya. Untuk itu rumah yang nyaman dari segi desain maupun fungsi tentu menjadi idaman siapa saja. 

Tetapi mahalnya lahan perumahan di kota besar terutama DKI Jakarta, tak jarang menuntut kita memilih lokasi rumah yang jauh dari kata ideal. Alih-alih menginginkan rumah yang tenang justru suara bising khas perkotaan menjadi santapan sehari-hari. Jika sudah demikian, apakah rumah masih menjadi istana yang nyaman untuk ditinggali?

Jangan terburu-buru menjual rumah Anda dan berpindah ke daerah yang tenang sedangkan kebutuhan akan bertahan hidup masih berada di perkotaan. Bagaimana pun bisingnya rumah Anda saat ini, tetap optimis akan ada cara menjadikan rumah tempat ternyaman untuk pulang. 

Untuk menghindari kebisingan, pertama kali yang harus Anda lakukan yakni mencari sumber kebisingan tersebut. Bila kebisingan bersumber dari suara kendaraan yang melintas atau pejalan kaki yang berjarak tidak jauh dari rumah makan beberapa cara atau solusi yang dapat diaplikasikan untuk mengurangi tingkat kebisingan tersebut dengan cara sebagai berikut.

Mengolah landscape area taman yang berhadapan langsung dengan sumber suara. Hal ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan menyerap gelombang suara, memantulkan, dan memecah sumber suara.

  1. Menyerap gelombang suara dapat dilakukan dengan membuat dinding pagar dari media tanam dan rumput, serta menanam tanaman semak di atasnya. Dinding media tanam akan menyerap gelombang suara dengan efektif, dan disaat yang bersamaan tanaman semak di atasnya akan memecah gelombang suara yang lewat. Tanaman yang dapat menyerap suara haruslah ditanam secara lebar dan rapat. Tanaman peredam sepanjang 30 meter dapat meredam suara hingga 5 dB.
  2. Semakin tinggi tanaman semak yang ditanam akan semakin banyak gelombang suara bising yang dipecah. Selain tanaman semak, menempatkan pohon yang memiliki ranting dan dedaunan yang lebat pada taman yang berdekatan dengan sumber kebisingan juga dapat memecah gelombang suara. Beberapa jenis tanaman yang dapat digunakan untuk meminimalisir suara misalnya pohon Jati Emas atau Bambu Jepang.
  3. Sedangkan untuk memecah gelombang suara yang datang, Anda dapat menempatkan panel-panel kayu ataupun susunan bebatuan pada dinding di sekitar taman. Hal ini akan membuat gelombang suara yang datang menjadi terpecah, sehingga kekuatan suaranya tidak lagi sebesar volume awalnya. Tentu saja jarak bangunan rumah tinggal Anda dengan jalan raya sebagai sumber suara memainkan peran yang cukup penting untuk menerapkan hal ini.

Potongan gambar meletakan susnan peredam suara (Foto: Tabloid Bintang Home)
Potongan gambar meletakan susnan peredam suara (Foto: Tabloid Bintang Home)
Selain mengolah landscape taman yang berhadapan langsung dengan sumber suara, cara lain mengurangi kebisingan dengan cara melakukan beberapa perubahan pada detail bangunan. Hal ini dapat dilakukan jika poin pertama tidak cukup membantu untuk mengurangi volume kebisingan atau sudah tidak bisa dilakukan sama sekali karena beberapa hal, misalnya tidak tersedianya taman yang cukup untuk diolah. 

Anda dapat menambahkan peredam suara pada kusen pintu dan jendela atau dapat juga dengan meletakkan panel-panel yang memiliki efek meredam maupun memantulkan suara di dinding eksterior bangunan rumah.

Cara lain yang dapat dilakukan, Anda dapat mengganti suara bising dengan suara lain yang lebih menenangkan pendengaran seperti suara gemericik air terjun buatan yang ditempatkan pada taman. Menurut penelitian, suara gemericik air juga dapat mengurangi intensitas suara bising dari luar. Anda tertarik mencoba?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun