Belajar Menyunting dari Hal yang Tidak Penting
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu
Membaca merupakan aktivitas layaknya makan bagi pikiran dan otak kita. Saat membaca, selain menyerap informasi, kita juga menabung diksi. Termasuk, belajar menyunting kalimat yang dipajankan oleh penulisnya. Nah, pagi ini saya membaca dari temuan sebuah postingan menggelitik. Barangkali Anda pun ikut membaca kejanggalannya.Â
Pengutipan ini bukan berarti mempersalahkan penulisnya, melainkan sebagai bahan pembelajaran saja, khususnya di kelas menyunting. Jadi, tidak bermaksud buruk, tetapi sekadar mencari bahan faktual yang bisa dibedah guna kepentingan pembelajaran menulis, teristimewa menyunting.
Berdasarkan kutipan berikut, mari coba kita simak dan kulik dulu agar ke depan hasil tulisan kita makin benar, baik sesuai ejaan yang berlaku, maupun secara logika.
Kutipan pertama:
Pada sekitar pukul 14.55 sore, warga dan pekerja yang berada di sekitar kawasan pabrik PT. Usahaloka Coptomulyo di Sukun, Kota Malang, dikejutkan dengan kemunculan seekor ular piton yang keluar dari selokan di depan pabrik. Kejadian tersebut langsung menarik perhatian orang-orang yang berada di lokasi. Pihak berwenang dan tim penyelamat segera turun tangan untuk menangani situasi ini dan mengamankan ular yang diperkirakan memiliki panjang cukup besar.
(17/02/2025)
Sumber: instagram infomalangan
(1)Pada sekitar pukul 14.55 sore, warga dan pekerja yang berada di sekitar kawasan pabrik PT Usahaloka Coptomulyo di Sukun, Kota Malang, dikejutkan dengan kemunculan seekor ular piton yang keluar dari selokan di depan pabrik.
(2)Kejadian tersebut langsung menarik perhatian orang-orang yang berada di lokasi.
(3)Pihak berwenang dan tim penyelamat segera turun tangan untuk menangani situasi ini dan mengamankan ular yang diperkirakan memiliki panjang cukup besar.
Pada kalimat pertama ada sedikit typo, yakni penulisan Ciptomulyo, yang tertulis Coptomulyo.
Lalu, di mana letak kejanggalannya? Coba perhatikan kalimat ke-3 sebentar, pada bagian klausa ini:
... ular yang diperkirakan memiliki panjang cukup besar.
Ular yang diperkirakan memiliki panjang .... (nah, di sini harusnya ukuran, misalnya lima, enam, atau tujuh meter)
Atau ...
Ular  yang diperkirakan memiliki panjang (harusnya bukan panjang, melainkan *ukuran*) cukup besar.
Perbaikan:
a.Pihak berwenang dan tim penyelamat segera turun tangan untuk menangani situasi ini dan mengamankan ular yang diperkirakan memiliki panjang *enam meter*.
b.Pihak berwenang dan tim penyelamat segera turun tangan untuk menangani situasi ini dan mengamankan ular yang diperkirakan memiliki *ukuran* cukup besar.
Kutipan kedua
Guna mempertanggung jawabkan perbuatanya, M Ali Fauzi terpaksa dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan atau Pasal 362 KUHP tentang pencurian biasa. Dan untuk saat ini, pelaku telah ditahan di Polsek Kepanjen.
Sumber: instagram infomalangan
Pada kalimat di atas, khususnya pada klausa pertama, terdapat kesalahan penulisan sebagai berikut:
1.Tulisan mempertanggung jawabkan, seharusnya ditulis terangkai semua menjadi mempertanggungjawabkan. Hal itu karena kata majemuk yang memperoleh konfiks (awalan akhiran serentak), seperti meN-kan, harus dirangkai seluruhnya.
2.Tulisan perbuatanya, seharusnya ditulis perbuatannya dengan konsonan n ganda. Hal itu karena setelah sufiks (akhiran-an) ditambah -nya, harus memiliki konsonan n ganda.
3.Pada kalimat terakhir, khususnya klausa ini: .... Dan untuk saat ini, pelaku ... seharusnya tidak memerlukan konjungsi dan. Hal itu karena dan merupakan konjungsi intrakalimat, harus berada di dalam kalimat, bukan pada awal kalimat. Ada tiga kata yang tidak dapat diletakkan pada awal kalimat, yakni kata: (1) dan, (2) tetapi, (3) sehingga.
Demikian, sedikit pembahasan ini. Semoga pelajaran sangat singkat ini bermanfaat. Amin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI