Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - suka nulis dan ngedit tulisan

mencoba mengekspresikan diri lewat tulisan receh

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Damar Derana (Part 2)

15 Mei 2024   09:39 Diperbarui: 15 Mei 2024   09:49 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

2. Masih tentang Masa Lalu 

Ya, Nadya harus bertahan, tidak lekas patah hati ataupun putus asa menghadapi berbagai kendala di dalam hidup dan kehidupannya. Harus dihidupkannya pula suatu renjana, rasa hati yang kuat, alih-alih bertahan di dalam kemelut yang menghalangi kulasentananya.


"Album Kenangan Pernikahan Prasojo Suryo Utomo dengan Nadya Ella Sulistyawati" demikian judul video yang diawali dengan foto pre wedd- nya yang terpajang dengan megah. Masih sering terngiang di telinganya gending Jawa kebo giro yang mengantar mereka berdua berjalan beriringan menuju ke pelaminan saat itu. Ya, pesta pernikahan Prasojo Suryo Utomo dengan Nadya Ella Sulistyawati itu digelar di tempat strategis, Gedung Kartini, dan dilaksanakan dengan lumayan khidmat serta sangat meriah.


Ditontonnya ulang dengan cermat dan lebih detail. Saat itu seorang gadis kecil berusia 8 tahun mempersembahkan Tari Bondan dengan gemulainya. Setelah berhasil memecahkan kendi yang diinjaknya, sang putri kecil yang cantik itu menggendong bonekanya menuju pelaminan. Kemudian, oleh salah satu petugas dari pihak Event Organisor dimintanya si penari menyerahkan boneka itu kepada kedua mempelai dengan harapan agar segera memperoleh  momongan. Tepuk tangan meriah teriring doa tulus pun mengiringi penyerahan boneka sebagai simbol kebahagiaan berumah tangga tersebut. Setelah boneka itu diterima, si gadis pun diciumi oleh pengantin lelaki lalu dipersilakan duduk di antara mereka berdua. Bukankah kebahagiaaan keluarga jika keduanya telah memperoleh kasih karunia-Nya dengan kehadiran buah hati mereka?


Si gadis jelita cilik itu kemenakan pengantin perempuan. Ya, dalam hal ini sang pengantin adalah dirinya sendiri. Si kemenakan itu bernama Vivi Hapsari Siahaan, putri semata wayang kakak kandung satu-satunya. Sang kakak perempuan yang bernama Nindya Elly Sulistyaningsih tersebut menikah dengan Viktor Roberto Siahaan dan memiliki seorang anak saja.


Saat itu Vivi kecil masih duduk di kelas 2 SD. Vivi  memang piawai menari sejak duduk di TK. Itulah sebabnya pada malam pesta itu, Vivi kecil mempersembahkan Tari Bondan sendirian setelah Tari Gambyong dipersembahkan oleh tiga gadis remaja yang lainnya. Tari Gambyong tersebut dipersembahkannya guna menyambut kedatangan mempelai bersama rombongan pada awal acara pesta itu. Sementara sebelum acara tari digelar, seorang jejaka tampan berjalan sambil menari pada barisan pertama yang diistilahkan sebagai cucuk lampah dan bertugas mendahului rombongan menuju tempat pesta dilangsungkan.



Pagi hari sebelumnya, manakala pemberkatan pernikahan di gereja pun, Vivi Hapsari Siahaan didandani seolah menjadi bidadari kecil yang selalu menyertai kedua pengantin duduk di singgasananya. Bahkan busana lengkap dengan sayap itu sempat memukau para tamu yang hadir. Tingkah lucunya selalu menjadi sorotan kameraman sehingga gambarnya banyak muncul di video kenang-kenangan pernikahan tersebut.


Melihat album kenangan dan menyetel ulang video pernikahan tersebut membuat seluruh tubuh Nadya gemetar hebat. Apakah itu sebenarnya firasat bahwa dalam pernikahannya akan terjadi bencana dan renjana? Nadya hanya mengambil napas dalam dan melepaskannya dengan kasar bersama rintih lirihnya.


Kini, dengan kondisi perut yang membuncit, selesai melakukan senam dan permainan gym ball dan birthing ball bersama instrukturnya, Nadya sengaja melihat-lihat  "Album Kenangan" tersebut. Seperti disengat kala tatkala diingatnya bahwa episode hidup selanjutnya bagaikan manik-manik puzzle yang terserak. Dan begitu saja berkelebatan masa lalu di netranya yang terkantuk-kantuk itu setelah segelas susu khusus bumil diteguknya tuntas.


Di rumah barunya ini Nadya sangat nyaman melakukan segala sesuatu karena letak rumahnya memang strategis. Di perumahan dengan view pegunungan yang adem dan asri, di lereng pegunungan, di tepi jalan alternatif menuju arah ke Kota Batu, kota wisata yang terkenal dengan apelnya itu. Sementara menanti kepulangan sang suami dari kantor, Nadya bisa melakukan apa saja yang disukainya. Dan entah  mengapa tetiba saja dia ingin membuka kembali album pernikahan pertamanya.

Bersambung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun