Kau adalah nyanyian sepi yg tersimpan diujung nadir
Terlipat diantara lupa yang mengembun dalam batas pagi
Tak beranjak, hanya luka kecil yang tergeser diantara serpihan basi
Kau adalah kafan yang membungkus setiap nafas diantara luka
Dan dinding-dinding langit berontak karena tak ada lagi bintang
Lukanya yang dalam mengores rebah
Daunnya menguning tak mampu membungkus kecewa
Kau adalah liang yang mengubur air mata diantara senyum
Dan kunang-kunang luluh, lumpuh diantara pengharapan
Hilang, sirna, melayang, raib pada gundukan rindu terhampar di rerumputan.
Kau, adalah kematian yang menghentikan nyanyian sore ini.
@24 Agustus 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!