Malang, Kompas.com – Puluhan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB) di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, meluncurkan program “Inovasi Digital dan Pemberdayaan Ekonomi Desa” selama dua minggu. Program ini bertujuan memperkuat ekonomi desa melalui literasi digital, inovasi teknologi, dan pengembangan UMKM berbasis potensi lokal.
Sejak pekan pertama, tim KKN UB membuka akses baru bagi petani dan pelaku UMKM kebun jeruk lokal dengan mendirikan akun resmi media sosial (Instagram dan TikTok). Mahasiswa membuat konten video branding yang menonjolkan keunikan Kebun Jeruk Sumbersekar, mulai dari proses panen hingga cerita sejarah desa.
Selain itu, program ini menghasilkan tiga unit tempat sampah terpilah (limbah kering dan basah) yang ditempatkan di area kebun jeruk untuk mendukung kebersihan dan edukasi pengelolaan sampah. Dua jenis brosur informasi juga dibagikan kepada warga dan pengunjung, memuat panduan wisata kebun jeruk berjudul “Keindahan Kebun Jeruk: Panduan Wisata Lokal Desa Sumbersekar” serta “Petik, Rasakan, dan Bawa Pulang Kenangan Manis” di Kebun Jeruk Desa Sumbersekar.
Menurut Pak Nurali, pemilik Kebun Jeruk Precet, “Mungkin kepekaan pihak desa dalam mengelola potensi sumber daya yang tersedia, mulai dari penyediaan dan pemerataan fasilitas pendukung guna mempercepat panen serta restrukturisasi kelompok tani di setiap area kebun jeruk yang ada, menjadi kunci utama keberhasilan ini.”
Pada tahap kedua, mahasiswa menggelar Pelatihan Digital Marketing untuk UMKM. Peserta belajar modul dasar branding digital, manajemen media sosial, hingga strategi promosi cerdas di era online. Dua modul pelatihan disusun khusus:
Digital Marketing Dasar: Promosi Cerdas di Era Digital untuk UMKM dan Masyarakat Desa
Panduan Utama Digital Marketing untuk Bisnis Modern
Sebanyak 40 pelaku UMKM dan perwakilan PKK desa mengikuti pelatihan dan membuat akun media sosial mereka sendiri. Rata-rata peserta mengaku lebih percaya diri memasarkan produk desa, dari kerajinan hingga pangan olahan.