Mohon tunggu...
Ninda N Ainundita
Ninda N Ainundita Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Nyctophile dan Selenophile

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengembangkan Motorik Halus dengan APE

11 Oktober 2021   13:13 Diperbarui: 11 Oktober 2021   13:15 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Keterampilan motorik membantu seseorang dalam melakukan pekerjaan yang banyak menggunakan tangan. Salah satunya pengontrolan mesin jahit. Menurut Sujiono (2009) motorik halus merupakan gerakan pada bagian tubuh tertentu yang dikendalikan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. 

Menurut Saputra (2005) motorik halus adalah kemampuan anak dalam melakukan aktivitas yang berhubungan dengan otot-otot halus (kecil) seperti menulis, meremas, menggenggam, menggambar atau melukis, menyusun balok. 

Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa motorik halus merupakan gerakan-gerakan yang dikendalikan oleh otot kecil serta selalu melibatkan koorrdinasi antara mata dan tangan. Sehingga, motorik halus merupakan aspek perkembangan yang harus dimaksimalkan karena sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2007) dalam Octaviani dkk (2019) tujuan pengembangan kemampuan motorik halus anak usia dini yaitu :

a) Meningkatkan keterampilan gerak kedua tangan anak.

b) Melatih anak untuk menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan jari tangan yang meliputi menulis, menggambar dan memanipulasi benda-benda.

c) Melatih anak agar mampu mengoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan.

d) Melatih anak agar mampu mengendalikan emosi dalam beraktivitas motorik halus. Kesimpulannya, pemberian stimulasi motorik halus pada anak bertujuan untuk mematangkan otot-otot kecil pada tangan anak untuk persiapan menulis dan keterampilan vital lainnya untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Perkembangan motorik halus anak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

a) Perkembangan sistem syaraf . Sistem syaraf sangat berpengaruh terhadap perkembangan motorik halus, karena berperan penting dalam mengontrol aktivitas motorik pada tubuh manusia.

b) Kondisi Fisik Perkembngan motorik halus berkaitan erat dengan fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap perkembangan motorik halus anak.

c) Aspek psikologis Kondisi psikis atau kejiawaan sangat berpengaruh pada kemampuan motorik anak. Kondisi psikologis yang baik bisa membantu anak untuk berani mengaktualisasikan dirinya sehingga keterampilan motoriknya bisa berkembang dengan baik.

d) Usia Usia juga berpengaruh terhadap motorik halus anak. Karena setiap rentang usia anak memiliki keterampilan yang berbeda.

Direktorat PAUD, Depdiknas (2003) mendefinisikan alat permainan edukatif merupakan sarana bermain yang mengandung nilai edukatif serta bisa mengembangkan aspek perkembangan anak. Salah satu fungsi alat permainan edukatif yaitu untuk mengembangkan motorik halus anak. Alat permainan edukatif yang digunakan untuk mengembangkan motorik halus anak biasanya cenderung lebih banyak melibatkan jari-jari tangan yang mana dikendalikan oleh otot kecil.

Maksud alat permainan edukatif yang bisa dimanfaatkan untuk perkembangan motorik halus anak yaitu yang sesuai dengan konsep perkembangan motorik yang terdiri dari empat aspek, diantaranya kekuatan, kelenturan, koordinasi, serta kelincahan. Keempat aspek tersebut bisa distimulasi secara bertahap. Mulai dari melatih kekuatan. 

Kemudian berlanjut ke melatih kelenturan. Setelah aspek kekuatan dan kelenturan berkembang dengan baik, dilanjutkan ke pengembangan koordinasi motorik halus dengan bagian tubuh dan aspek perkembangan yang lain sehingga anak mampu mencapai perkembangan yang diharapkan. Setelah aspek korrdinasi berkembang dengan baik, selanjutnya mengembangkan aspek kelincahan. 

Dimana, aspek ini bisa dikatakan sebagai puncak dari pengembangan motorik halus anak. aspek kelincahan yang berkembang dengan baik ditandai dengan meningkatnya daya inovasi, kreatif, dan produktifitas anak.

Terdapat beberapa alat permainan edukatif yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan motorik halus anak. Dimana alat permainan edukatif tersebut telah disesuaikan dengan kriteria yang telah ditetapkan yang meliputi menarik minat anak baik dari segi bentuk maupun warna. Selain itu, yang paling diutamakan yakni keamanan serta sesuai dengan usia anak dan aspek yang ingin dikembangkan.

Sehingga, ketika anak memainkan alat permainan tersebut, aspek perkembangannya bisa berkembang sesuai tujuan pembuatan alat permainan edukatif. Adapun alat permainan edukatif yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan motorik halus anak usia dini yaitu : 

1. Plastisin.

Handayani(2016) dalam Suhartanti,dkk (2019) ketika membentuk plastisin, jari-jari tangan anak akan aktif terlibat. Sehingga secara tidak langsung, motorik halus anak akan terstimulasi tanpa anak-anak sadar bahwa sebenarnya mereka tengah mengikuti proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan motorik halus anak. Kegiatan membentuk plastisin bisa membantu anak dalam meningkatkan keterampilan mencubit, meremas, menyodok, serta membentuk benda sesuai imajinasinya.

Plastisin menurut Ketut Lestariani (2014) sebagai berikut : 

    a. Tahap Pembukaan Tahap ini biasanya diawali dengan berdoa dan menenangkan pikiran anak, tujuannya agar anak bisa menikmati kegiatannya sehingga mencapai hasil yang diharapkan.

    b. Tahap Peralihan Pada tahap ini kelompok mulai terbentuk dan anak mulai mempersiapkan kegiatannya.

    c. Tahap Kegiatan Pada tahap ini, anak mulai berbagi pengalaman masing-masing yang kemudian dikaitkan kegiatan mereka saat itu.

    d. Tahap Pengakhiran Pada tahap ini mulai mendiskusikan mengenai kemampuan anggota kelompok dalam menerapkan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari yang telah diberikan ketika proses bimbingan.

2. Balok

Puspitaningrum dan Wahyuningsih (2016) menyatakan keterampilan motorik halus menggunakan otot halus pada kaki dan tangan. Gerakan ini memerlukan kecepatan, ketepatan, dan keterampilan menggerakkan. Gerakan tersebut memerlukan koordinasi yang cermat. Dimana hal tersebut sesuai dan bisa diperoleh ketika anak bermain balok.

3. Puzzle

Puzzle merupakan alat permainan edukatif yang juga dianggap efektif untuk mengembangkan motorik halus anak. Ketika anak bermain puzzle, ada beberapa keterampilan yang akan dilatih, dimana keterampilan tersebut berhubungan erat dengan keampuan motorik halus. Keterampilan tersebut meliputi :

    a. Meniru gambar puzzle.

    b. Memberi warna gambar-gambar puzzle.

    c. Menggunting mengikuti garis lurus dan lingkaran.

4. Finger Painting

Finger Painting merupakan teknik melukis yang memanfaatkan jari sebagai kuas. 

Menurut Sumanto (2005) dalam Octaviani dkk (2019) finger painting adalaah kegiatan menggambar dengan menggoreskan adonan warna secara langsung dengan jari tangan, telapak tangan,sampai pergelangan tangan. Ketika kegiatan Finger painting berlangsung, guru berperan untuk menumbuhkan motivasi agar murid berani menyentuhkan jarinya ke dalam cat. 

Kegiatan finger painting juga dapat membantu anak untuk melenturkan jari-jari tangannya. Karena Finger Painting merupakan kegiatan melukis dengan menggunakan jari-jari tangan sebagai kuas di atas bidang gambar dengan cara menggoreskan adonan warna (bubur warna) secara bebas. Saat melakukan finger painting, anak bisa merasakan sensasi pada jari karena kegiatan ini langsung melibatkan jari-jari tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun