Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Museum Dirgantara Salah Satu Wisata Sejarah yang Patut Dikunjungi di DI Yogyakarta

19 April 2023   17:53 Diperbarui: 19 April 2023   21:07 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
visitingjogja.jogjaprov.go.id 

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah.
 

Kalau kita berbicara tentang destinasi wisata maka pikiran kita akan membayangkan lokasi wisata yang memiliki pemandangan indah, spot-spot foto yang bagus atau lokasi wisata yang bisa memacu adrenalin kita. Namun, kita juga bisa mengunjungi tempat  wisata yang memiliki nilai sejarah. Mengajak anak-anak ke tempat-tempat wisata yang memiliki latar belakang sejarah dapat menumbuhkan rasa kecintaan kepada tanah air.

Wisata yang bernilai sejarah banyak tersebar di seluruh Indonesia. Bentuknya pun bermacam- macam: berbagai peninggalan dan situs sejarah. Bagi yang suka dengan arkeologi dan informasi yang berkaitan dengan sejarah/masa lampau, datanglah untuk berwisata sejarah ke candi, museum, benteng, atau melihat prasasti.

Salah satu tempat yang berlatar belakang sejarah antara lain museum Dirgantara. Tempat ini sebagai salah satu lokasi yang dikunjungi saat liburan ini.

tonton video di intagram berikut  Intagaram Wisata Sejarah  

sumber dok.pri
sumber dok.pri

Sejarah Museum Dirgantara

Awalnya museum dirgantara ini berdiri di jalan Tanah Abang Bukit Jakarta pada bulan April 1969 dan diresmikan oleh Panglima AU Laksamana Roesmin Noerjadin dan dipindahkan ke Pangkalan AU Adisucipto Yogyakarta pada 29 Juli 1978. Selain mendokumentasikan peristiwa-peristiwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia saat merebut kemerdekaan khususnya yang dilakukan oleh para prajurit langit, museum ini bertujuan juga untuk menumbuhkan nilai-nilai patriotisme kepada rakyat Indonesia khususnya generasi muda.

Alasan museum ini dipindahkan ke Yogyakarta tentunya memiliki alasan yang mendasar:

  • Pada tahun 1945 s.d. 1949 kota Yogyakarta memiliki peranan penting sebagai pusat kelahiran dan perkembangan TNI AU. Seperti kita ketahui ada satu peristiwa sejarah yang memberikan makna besar bagi perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia masa itu. Dari laman tni-au.mil.id diceritakan bahwa pada bulan Juli 1947 merupakan dasar bagi perjuangan bangsa Indonesia saat merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Paska perjanjian Linggarjati yang gagal, terjadi agresi militer yang dilakukan oleh pasukan sekutu dan NICA yang bertujuan untuk menguasai kembali negara Indonesia.
  • Belanda berusaha mematahkan kekuatan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia di berbagai lini. Mereka memaksa dan mengintimidasi tentara Indonesia dan berusaha menghancurkan pangkalan udara yang ada. Serangan terhadap pangkalan udara bertujuan mengurangi kemampuan AURI untuk melakukan penyerangan balasan.
  • Mereka akan menggunakan pesawat oeninggalan Jepang dan melakukan serangan balik. Penyusun strategi adalah Kasau Komodor S. Suryadarma dan Perwira Operasi Komodor Muda Udara Halim Perdanakususma dan sebagai eksekutor adalah Mulyono, Sutarjo Sigit, Suharnoko Harbani, dan Bambang Saptoadji. Mereka bertindak bukan atas perintah tetapu sukarela demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
  • Kemudian duadakan pertemuan pada tanggal 28 Juli 1947. Komodor Halim Perdanakusuma menjelaskan rencana serangan di Semarang dan Salatiga sebagai berikut:
  • Kadet Mulyono ditugaskan menyerang Semarang disertai penembak udara Sersan Udara Dukrachman dan menggunakan pesawat pembom tukik Guntei.
  • Kadet Udara Bambang Saptoadji bertugas mengawasl pesawat tukik Guntei
  • Kadet udara I Sutarjo Sigit didampingi penembak udara Sersan Udara Sutardjo dan Kadet Penerbang Suharnoko Harbani didampingi penembak udara Kaput menyerang Salatiga.
  • Pukul 05,00 pesawat mulai take off. Landasan tidak menggunakan lampu dan pesawat tidak menggunakan alat komunikasi. Mereka memerlukan kewaspadaam dam kehati-hatian. Akhirnya penyerangan itu berhasil tetapi juga meninggalkan dukamendalam bagibangsa Indonesia khususnya AURI.
  • Tanggal 29 Juli 1947 sebuah pesawat Dakota yang memawa obat-obatan untuk PMI sumbangan dari pemerintah Singapura ditembak habis oleh pesawat Belanda saat sudah mendekati pangkalan AU Maguwo. Dua pesawat Kittyhawk milik Belanda tiba-tiba datang menyerang saat pesawat Dakota itu mulai mengeluarkan roda-roda pendaratan. Hanya seorang awak yang selamat yaitu A. Gani Handonotjokro sedangkan seluruh penumpang lainnya gugur yaitu Komod Muda Udara Agustinus Adisutjipto, Komodor Muda Udara Prf. Dr. Abduleachman Saleh , Opsirmuda udara Adisumarmo Wiryokusumo dan lain-lainnya.
  • Kenahagiaan itu berubahduka. Namun, peristiwa duka itu tidak membuat patah semangat.
  • Tempat ini terdapat sekolah taruna angkatan udara

Nah itulah sekilas tentang museum Dirgantara Mandala yang memiliki kisah-kisah heroik sebagai pembelajaran dan pembentukan karakter generasi muda. Jadi jangan segan membawa anak-anak kita ke wisata- wisata sejarah. Semoga bermanfaat

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun