Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peristiwa Bojongkokosan: Jejak Heroik Rakyat Sukabumi

17 Agustus 2022   13:30 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:15 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengadangan di Bojongkokosan. Sumber: Sukabumi,news.com

Kedatangan Sekutu yang diboncengi oleh tentara NICA Belanda yang berusaha mencengramkan kukunya di nusantara ini. Serta merta perlawanan terjadi di beberbagai daerah, seperti halnya perlawanan rakyat di desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi.

Dari hasil koordinasi itu diputuskan bahwa kedatangan tentara Sekutu tersebut akan diadang oleh pasukan yang terdiri dari TKR, laskar Hisbulah, Fisabilillah, Barisan Benteng dan Pesindo. Pengadangan itu akan dilakukan pada tanggal 9 Desember 1045 dan berlokasi di daerah Bojongkokosan.

Peristiwa Bojongkokosan Penyulut Bandung Lautan Api

Penyerangan di tebing Bojongkokosan. sumber:Sindonews
Penyerangan di tebing Bojongkokosan. sumber:Sindonews

Pengadangan dilakukan dengan dua periode. Dijelaskan dalam Wikipedia, pengadangan pertama dilakukan dalam pada tanggal 9 sampai dengan 12 Desember 1945 dan periode kedua dilakukan pada tanggal 10 sampai 14 Maret 1946. Regu pengadang pertama dipimpin oleh Mayor Yahya Bahram. Pelaksana lapangan pengadangan adalah Kapten Murad Idrus, pimpinan Kompi III bersama laskar rakyat, melakukan pengadangan dan pendudukan di tebing utara dan tebing selatan jalan Bojongkokosan.

Peta penyerangan pasukan Sekutu dilakukan di sepanjang 81 km, mulai dari Cigombong, sampai dengan Ciranjang Cianjur. Pertempuran sengit terjadi. Perlawanan TKR dan laskar rakyat Sukabumi menggunakan senjata rampasan dari Jepang. Penyerangan dilakukan dalam empat titik dan titik utama penyerangan terletak di Bojongkokosan.

Titik penyerangan empat titik tempur, mulai dari Cigombong sampai Ciranjang. Titik utamanya terletak di Bojong Kokosan. Regu pengadang pertama dipimpin oleh Mayor Yahya Bahram, serta Kapten Murad Idrus sebagai pelaksana lapangan.

Strategi pertama yang diguakan adalah tipuan dengan pertimbangan bahwa tentara Sekutu dan NICA pasti membawa persenjataan lengkap, termasuk tank, panser hingat pesawat tempur. Sedangkan Indonesia hanya berbekal senjata rampasan dari Jepang. Perbekalan untuk tawanan APWI itu diangkut dalam konvoi puluhan truk dan pengawalan delapan tank Stuart, tiga pesawat Thunderbolt, dan satu pesawat Mosquito. Ketika tiba di Bojong Kokosan, mereka terpaksa berhenti sekitar pukul 16.30 karena pengadangan dari barikade pertama. Dengan menggunakan senjata seadanya, granat dan molotov pasukan tersebut melakukan penyerangan ke pasukan Sekutu.

Dalam beberapa jam, pengadangan dan penyerangan yang tak diduga tersebut mampu membuat pasukan Sekutu hilang kendali dan panik. Apalagi alam mendukung penyerangan itu dengan memberikan hujan deras sehingga cuaca gelap dan berkabut. Setelah cuaca cerah, pesawat tempur Sekutu melakukan penyerangan. Pasukan Indonesia terpaksa harus mundur karena kalah persenjataan. Namun, penyerangan tersebut berhasil memporakporandakan pasukan Sekutu saat itu. Ratusan korban terjadi saat penyerangan tersebut, Dari Indonesia ada 28 orang yang menjadi korban. 

Mengapa peristiwa Bojongkokosan tersebut menjadi penyulut peristiwa Bandung Lautan Api? Peristiwa Bandung Lautan Api diawali dengan datangnya pasukan Sekutu di bawah Brigade MacDonald pada 12 Oktober 1945. Sekutu meminta seluruh senjata api yang dimiliki penduduk, tak terkecuali milik Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Polisi diserahkan kepada Sekutu. Kedatangan pasukan Sekutu tersebut disertai dengan pasukan NICA yang memiliki niat untuk merebut kembali Indonesia. Terjadi pengadangan dan penyerangan dari TKR dan laskar-laskar rakyat, termasuk yang dilakukan oleh para TKR dan laskar rakyat di Sukabumi. Tujuan dari pasukan Sekutu dan NICA antara lain akan memberikan bantuan pasukan di Bandung yang sedang mendapat perlawanan juga.


Peristiwa di Bojong Kokosan merupakan salah satu faktor penyebab dari peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946. Hal ini disebabkan karena ditinjau dari strategi nasional, daerah jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi-Bandung merupakan urat nadi kekuatan sekutu untuk menguasai daerah yang dilalui jalur tersebut. Oleh karena itu, pasukan Sekutu berniat untuk menguasai wilayah-elayah strategis tersebut.Perlawanan tidak hanya terjadi di titik Bojongkokosan saja, tapi terus terjadi di sepanjang Bogor, Sukabumi, Cianur hingga Bandung.

Peristiwa ini memberikan nilai moral yang tinggi kepada seluruh bangsa Indonesia khususnya kaum muda yang kelak akan melanjutkan tampuk pimpinan bangsa Indonesia. Kemerdekaan Indonesia bukan sesuatu yang mudah diperoleh. Kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaian sejarah yang memakan korban dari para pahlawan Indonesia. Oleh karena itu marilah kita isi kemerdekaan Indonesia yang sudah memasuki angka 77 tahun ini dengan meningkatkan semangat kinerja seluruh lapisan rakyat agar tercipta kesejahteraan merata.

Itulah sekelumit kisah heroik Pahlawan- Pahlawan  dari Sukabumi. Untuk menghormati peristiwa sejarah tersebut, didirikanlah satu Palagan dan Meseum yang menggambarkan kisah pengadangan dan penyerangan TKR dan laskar rakyatpada tanggan 9 Desember 1945 tersebut. Pada tanggal yang bersamaan dijadikan sebagai Hari Siliwangi yang selalu diperingati oleh para TNI di Kodam III Siliwangi. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun