Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah Manajemen Hati Anti Galau

21 Juni 2022   12:06 Diperbarui: 21 Juni 2022   15:30 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galau Melanda. Sumber: klikdokter.com

Pikiran yang tenang akan membuat hidup lebih bahagia. Itulah sebabnya banyak orang yang merasa hidupnya terganggu ketika pikirannya bermasalah dan galau.

Jarum jam sudah menunjukkan angka 12, tetapi mata Adira masih belum mengantuk. Ada sesuatu yang mendera hatinya sehingga membuatnya gelisah dan berpikir keras. Kegalauan hatinya telah menguras sebagian emosinya. Hal itu yang membuat tubuhnya letih dan kepalanya terasa berat. Nafsu makannya pun berkurang. Adira pun tampak sering melamun dan bingung.

Nah, ilustrasi tersebut bisa saja terjadi pada kita semua. Saat ada suatu masalah yang mendera hidup kita, misalnya saat kita tidak mempunyai uang sementara kebutuhan meningkat, masalah dengan pasangan, jomblo, berseteru dengan orang lain, ditegur atasan dan lain sebagainya.

Kegalauan berasal dari kata dasar galau. Berdasarkan jenis kata galau adalah ajektifa atau kata sifat. Berdasarkan KBBI galau bermakna sibuk berami-ramai, ramai sekali, kacau tidak karuan (pikiran). Galau yang akan kita bahas adalah kegamangan hati, kebimbangan kekacauan pikiran seseorang yang sedang menghadapi masalah dan dia tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut.

Apa alasan seseorang kerap dilanda galau?

Ada beberapa alasan yang bisa membuat orang galau, misalnya dia tidak memiliki uang sedangkan kebutuhan banyak yang harus dipenuhi, putus dengan kekasihnya, jomblo dan belum mendapat pasangan, banyak tugas yang harus diselesaikan, ada masalah dengan teman kerja, ditegur atasan, kehilangan sesuatu barang yang penting dan sebagainya.

Kegalauan yang timbul pada seseorang biasanya karena fakta yang terjadi tidak sesuai keinginan dan rencana yang sudah dibuat. Adanya konflik atau masalah yang belum terselesaikan pun menjadi pemicu kegalauan dalam hati.

Kegalauan itu dapat menimbulkan efek yang kurang baik bagi tubuh kita, seperti kepala kita akan mudah pusing atau sakit kepala, berkurangnya nafsu makan, dan pekerjaan yang sedang dikerjakan akan berantakan karena tidak fokus pada pekerjaan tersebut.

Galau itu timbul disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: pertama kita tidak siap menghadapi masalah, ada ketakutan, kecemasan kita tidak bisa menyelesaikan masalah, kurangnya kepercayaan pada diri bahwa kita bisa menyelesaikan masalah tersebut.

Lalu bagaimana kita bisa mengelola dan mengurangi kegalauan yang sering hinggap di hati?

Jawaban sederhananya adalah kita harus mengatur atau memanaje kondisi hati. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar hati kita tidak dilanda kegalauan.

  • Jangan menolak jika hati kita sedang galau. Lakukan intropeksi dalam diri, dan carilah penyebab hati kita galau. Namun, jangan larut dalam kegalauan hati yang sedang melanda.
  • Bersyukurlah kepada Allah SWT atas semua yang sudah diterima, baik itu yang berkaitan dengan kebahagiaan maupun kesulitan yang dialami. Pepatah orang tua saya selalu mengatakan lihatlah masih ada yang memiliki masalah jauh lebih sulit dari kita. Rasa syukur ini memberikan keikhlasan kepada kita untuk menerima setiap kondisi yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta.
  • Tenangkan pikiran dan hati kita. Perbanyak berdoa agar hati kita lebih tenang dalam menghadapi setiap masalah.
  • Carilah teman yang dapat dipercaya untuk mencurahkan hati. Hati-hatilah saat kita akan curhat kepada teman karena tidak setiap orang dapat amanah menyimpan curahan hati yang kita sampaikan.
  • Lakukan kegiatan yang menyenangkan hati kita, misalnya mendengarkan musik, berkebun, memasak, berolahraga, bermain musik,menyanyi,  dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan yang disenangi tersebut dapat mengurangi beban yang ada dalam hati. Pikiran kita sedikitnya bisa refresh.
  • Cobalah tersenyum kepada orang lain meskipun hati kita sedang galau. Tunjukkan bahwa hati kita sedang bahagia.
  • Kita bisa mencari tantangan yang baru agar hati kita bisa dialihkan kepada tantangan-tantangan tersebut.
  • Ubahlah kegalauan hati dengan mencari ide-ide baru yang lebih produktif.

Itulah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengelola hati kita. Hati yang bahagia adalah hal yang paling penting dalam proses menghasilkan kekebalan tubuh dan kesehatan. Hati yang bahagia akan memberikan kesehatan pada jiwa dan raga kita. Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun