Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pemanfaatan Jus Apel untuk Pengobatan Batu Empedu

19 Mei 2022   13:03 Diperbarui: 19 Mei 2022   13:04 3475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber " https://kaltim.tribunnews.com/

Penyakit batu empedu atau cholellithiasis adalah salah satu penyakit yang menimbulkan nyeri di perut secara mendadak. Hal itu disebabkan karena terbentuknya batu empedu di kantung empedu atau saluran empedu. Batu empedu dapat terjadi karena adanya pengendapan kolesterol dalam saluran empedu atau kantung empedu.

Dikutip dari situs RS. An-Nisa Tangerang, faktor penyebab dari penyakit batu empedu adalah:

  1. Faktor usia. Semakin bertambahnya usia seseorang, maka akan semakin berisiko terkena penyakit batu empedu.
  2. Jenis kelamin. Wanita memiliki resiko dua kali lipat mengidap penyakit ini dibandingkan dengan pria.
  3. Berat badan atau obesitas juga termasuk penyebab dari penyakit batu empedu.
  4. Pemakaian pil kontrasepsi hormonal dapat memicu penyakit batu empedu.

Pada tahun 2018, saya pernah mengalami penyakit batu empedu. Awalnya saya mengira bahwa rasa mual, sakit di perut hingga punggung, demam adalah gejala asam lambung yang tinggi.

Pada bulan November sampai Desember 2018, saya dibawa empat kali ke IGD Rumah Sakit Kartika Cibadak dengan alasan sakit perut yang timbul dan hilang serta mual dan muntah. Setelah mendapatkan suntikan, rasa sakit itu hilang. Setelah itu saya dapat beraktivitas seperti biasa. Rasa sakit itu kembali kambuh saat tengah malam. Demikian hal tersebut terjadi selama dua bulan.

Akhirnya dokter penyakit dalam merujuk saya untuk diperiksa dan di-USG. Barulah ketahuan jika penyakit yang sering saya rasakan itu bukanlah penyakit mag, tetapi penyakit batu empedu. Batu empedu yang ada dalam kantung empedu dan saluran empedu saya sudah cukup besar dan banyak.

Dokter menyarankan agar empedu saya dioperasi agar tidak terasa sakit lagi. Saat mendengar kata operasi, tubuh saya lemas. Saya teringat rasa sakit paska operasi Caesar yang sudah dua kali saya alami.

Menurut dokter, saya terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat olahan dan lemak jenuh, seperti gorengan, nasi putih, dan olahan daging merah. Makanan jenis itu ternyata dapat memperberat kinerja kantong empedu.

Seharusnya kantong empedu itu dibersihkan dengan senyawa garam yang ada dalam makanan. Namun, jumlah kolesterol yang semakin banyak sering ada yang tertinggal dan mengkristal dalam empedu dan akhirnya mengeras.

Tugas empedu adalah memecah lemak dan kolesterol dari makanan yang kita konsumsi. Namun, bila kolesterol danlemak berlebihan dalam satu waktu, risiko terbentuknya batu empedu itu semakin besar.

Saya berdiskusi tentang proses operasi yang disarankan oleh dokter dengan keluarga. Saat itu adik sepupu saya menceritakan tentang temannya yang memiliki kasus yang sama. Kemudian temannya itu mengonsumsi apel atau buah pear minimal lima buah sehari. Apel atau buah pear tersebut boleh dimakan biasa atau dibuat jus.

Awalnya saya tidak percaya dengan hal tersebut. Kemudian saya mencari informasi di internet. Ada beberapa informasi yang saya dapatkan.

Dari laman https://www.sunpride.co.id/ menjelaskan tentang kandungan apel dan manfaat apel untuk menyembuhkan penyakit batu empedu. Laman tersebut menjelaskan tentang kandungan yang terdapat di dalam apel. Kandungan zat gizi yang menonjol pada apel adalah kalium, serta pektin dan selulosa. Kalium merupakan mineral yang berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat gizi ke sel-sel, mengendalikan keseimbangan cairan dalam jaringan dan sel tubuh, serta membantu mengatur tekanan darah.

Apel mengandung serat dalam jumlah banyak. Selulosa, adalah serat yang tidak larut (dalam air) yang berada pada kulit apel. Sedangkan, pektin adalah tipe serat larut yang banyak dijumpai pada daging buah apel.

Serat tak larut, khususnya selulosa selain beberapa hemiselulosa dan lignin, dapat mempercepat perjalanan sisa makanan melintasi saluran percernaan. Sementara serat larut dapat menimbulkan efek sebaliknya, memperlambat 'lalu lintas' sisa makanan, dan dapat menghancurkan batu-batu yang ada dalam empedu. Kedua bentuk serat ini sebenarnya sama-sama memunyai kekuatan mencuci perut. 

Kedua jenis serat dapat menyerap air dan membuat tinja lebih besar. Maka, jangan heran jika penderita konstipasi (sulit buang air besar) sangat dianjurkan mengonsumsi apel utuh.

 Terapi yang lebih mudah dan jelas sehat. Pertama adalah selama lima hari berturut-turut, makan buah apel sebanyak 4-5 buah. Boleh dimakan biasa atau  di jus sesuai selera. Selama lima hari ini boleh makan seperti biasa. Jenis apel yang dikonsumsi juga boleh jenis apa saja. 

Fungsi konsumsi apel selain kandungan serat yang membersihkan tubuh serta semua manfaat apel lainnya, juga ternyata membuat batu empedu pada tubuh Anda melunak dan mengurangi iritasi saat bergesekkan dengan organ.

Pada hari keenam, jangan makan apel lagi. Selain itu juga Anda tidak disarankan makan malam lebih dari pukul lima sore, maksimal pukul lima sore sudah harus berhenti makan. 

Akhirnya saya mencoba terapi makan apel tersebut, tetapi tidak mengikuti aturan tersebut. Saya mengonsumsi apel selama satu bulan berturut-turut dan tidak mengonsumsi makanan berlemak jenuh. Kemudian, saya meminum air rebusan brotowali tiga hari sekali. Saya juga mengonsumsi jus mentimun.

Saya juga tetap mengkonsumsi obat-obat yang diberikan dokter secara rutin. Setelah melakukan terapi tersebut selama dua bulan berturut-turut saya kembali melakukan pemeriksaan USG. Dokter radiologi cukup heran karena batu empedu yang ada dalam kantung empedu dan saluran empedu saya sudah bersih. Dan alhamdulillah sejak saat itu saya tidak pernah lagi merasakan sakit yang sama.

Allah, Tuhan Yang Maha Menciptakan telah memberikan petunjuk pengobatan dengan menggunakan buah apel dan pear yang rutin saya konsumsi. Sejak saat itu saya selalu menjaga asupan makanan dan menghindari makanan dengan lemak jenuh.

Makanan yang harus dihindari adalah makanan berlemak jenuh, karbohidrat olahan seperti: gorengan, daging merah,   kue, biskuit, roti, cake, cokelat, permen, serta minuman manis.  Demikian pengalaman saya saat mengobati batu empedu tanpa operasi.  Semoga bermanfaat.

Referensi:

https://kaltim.tribunnews.com.

https://www.rsannisa.co.id.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun