Man Jadda Wa Jadda: Semangat Juang Dalam Buku Akulah Sang Juara

"Man jadda wajadda" siapa yang tak kenal dengan kalimat ini? Sebuah ungkapan yang selalu mengingatkan kita "siapa yang bersungguh -- sungguh pasti akan berhasil". Kalimat ini bukan hanya jargon motivasi, tetapi bisa jadi pengingat untuk anak -- anak dalam menumbuhkan semangat pantang menyerah. Nah, semangat inilah yang saya temukan dalam novel anak yang berjudul "Akulah Sang Juara" karya Winny Khodijah Lubis, terbitan Zettu.

Sebenarnya, novel anak ini sudah tak asing lagi untuk anak -- anak pecinta buku, novel ini terbit pada tahun 2013, wah sudah lama juga ya!. Kali ini saya ingin mengulas kembali novel anak yang tebalnya sekitar 120 halaman. Kenapa ngulas buku ini? karena isi nya yang sesuai banget buat anak -- anak sekarang yang lagi belajar percaya diri dan berusaha jadi yang terbaik.

Siapa yang tidak kenal dengan kak Winny yang merupakan sastrawan muda dan inspirator yang memiliki semangat juang yang tinggi. Hal yang bikin saya tertarik banget membaca novel ini adalah cara penulisannya yang terasa natural dan mengalir. Ceritanya nggak dibuat ribet, justru dibungkus dengan kalimat -- kalimat sederhana yang gampang dipahami. Itu yang buat saya betah ngikutin alurnya dari awal sampai akhir, apalagi kalau yang baca anak -- anak seusianya, mereka pasti lebih mudah nyambung dengan tokoh dan jalan cerita.

Baca Buku Novel Anak. Keterangan: Dokumen Pribadi

Yang bikin kagum lagi penulis novel ini ternyata  pertama kali membuatnya masih duduk di bangku SD pada tahun 2013 lalu! Bayangin aja diusia yang masih sangat muda sudah bisa menghasilkan karya yang bukan hanya enak dibaca tapi juga penuh pesan moral. Buat saya, hal ini jadi bukti kalau kreativitas dan semangat berkarya nggak kenal usia, justru semakin muda semakin segar ide -- ide yang dituangkan.

Membaca novel ini rasanya seperti diajak ngobrol langsung sama penulisnya lho!

Novel ini menggambarkan seorang ketua kelas yaitu Winny yang terpilih sebagai peserta lomba senam bersama dua temannya Mondang dan Citra.

"Pokoknya lakukan yang terbaik" ucap mondang dengan santainya. "benar apa kata mondang. Jadi nggak usah sampai stress mikirin lomba ini latihan dan lakukan yang terbaik, hasilnya mah terima aja nanti apa adanya. Kalau memang kita bisa pasti akan terpilih, makanya harus bersungguh -- sungguh seperti yang dikatakan pak lubis".

"Man jadda wa jadda." Ucapku sambil tersenyum.

Dari sini kita bisa menangkap bahwa kemenangan bukan soal juara tapi tentang keberanian untuk berusaha dengan sungguh -- sungguh. Hasil bukan satu -- satunya tujuan, melainkan bagian dari proses belajar.