Adaptasi Ekologi Budaya

Adaptasi ekologi budaya adalah proses dimana masyarakat secara terus menerus beradaptasi dengan lingkungannya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai dengan faktor budaya. 

Julian Steward (1955) mencatat bahwa adaptasi ekologi budaya berfokus pada pembatasan penerapan konsep dan prinsip ekologi pada aspek kehidupan sosial dan budaya manusia yang benar-benar sesuai atau kompatibel dengan masyarakat lokal daripada masyarakat secara keseluruhan.

 Menurut Utomo (1975), adaptasi pertanian di wilayah Lampung mempunyai dua sumber antara lain;

 (1) berasal dari pola budayanya sendiri, yang dibawanya dan ingin dilestarikannya; 

(2) yang muncul dengan meniru sesuatu dari pola budaya kelompok lain yaitu pendatang asli Jawa. Berdasarkan pola adaptasi ekologi para pendatang asal Jawa, mereka cenderung mengadaptasi budaya pertanian masyarakat setempat dan menggunakan pola budaya pertanian di kampung halamannya. Berbeda dengan pola adaptasi ekologi, budaya rumah para pendatang Melayu mengikuti budaya pertanian modern.

Ekologi budaya dipahami sebagai proses adaptasi manusia terhadap lingkungan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berdasarkan budaya. Secara umum, ekologi budaya mengacu pada kemampuan seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan berdasarkan unsur budaya. Steward (1955) berpendapat bahwa ekologi budaya mengacu pada "karakteristik budaya utama pemanfaatan lingkungan yang dianalisis secara empiris di mana proses penanggulangannya dipengaruhi oleh cara masyarakat lokal yang ditentukan secara budaya"