Proton adalah produsen mobil nasional Malaysia dengan peringkat penjualan mobil terbesar kedua di negara tersebut.
Tantangan Proton
Proton adalah perusahaan otomotif nasional pertama Malaysia yang didirikan lebih dari 35 tahun yang lalu. Model terbarunya, yaitu Proton Saga dan X70, berkontribusi terhadap 50% pertumbuhan penjualan sampai kuartal keempat 2019 dan peningkatan pangsa pasar. Namun, dihadapkan dengan kondisi ekonomi yang sulit di negaranya, Proton menantang semua departemen untuk menekan biaya, dengan harapan dapat mengurangi biaya operasional keseluruhan hingga 30%. Bagi departemen TI, ini berarti mencari cara untuk menekan biaya profesional dari penyedia teknologi.
Produsen mobil ini mengutamakan penggunaan SAP yang diintegrasikan dengan Siebel, sistem spesialis lain, untuk berbagai kegiatan operasional, mulai dari produksi dan distribusi penjualan hingga layanan purnajual.
“Awalnya, kami ingin menghemat biaya profesional dengan mengelola proyek secara internal. Namun sumber daya kami sangat terbatas dengan banyaknya proyek yang berjalan sekaligus,” kata Marhalisa Matari, Manajer Senior untuk Manajemen Aplikasi TI di Grup Teknologi Informasi untuk Proton.
Karena rencana pertama ini tidak berhasil memberi Proton hasil yang diharapkan, maka perusahaan memutuskan untuk mencari vendor pihak ketiga yang dapat membantu mereka setelah secara kebetulan menghadiri acara Rimini Street di Kuala Lumpur. Setelah melalui proses tender kompetitif yang juga melibatkan SAP, Rimini Street terpilih sebagai vendor dukungan pihak ketiga untuk SAP ERP Proton berkat pengetahuan dan keahlian yang ditunjukkannya.
“Keputusan untuk beralih ke Rimini Street sebagai vendor pihak ketiga dibuat setelah mendengar masukan dari tim TI, manajemen, dan pengguna sistem ERP,” Marhalisa menjelaskan.
Solusi Rimini Street
Proton menggunakan layanan Rimini Street untuk SDMM, FICO, pemeliharaan pabrik, IS Auto, APO, perencanaan produksi, solusi SDM, dan solusi gaji. Tim TI terutama menghargai kehadiran Primary Support Engineer (PSE) khusus yang memahami riwayat dukungan dan latar belakang perusahaan. Selain itu, cakupan integrasi Rimini Street dengan aplikasi lain mengurangi downtime perusahaan ketika timbul masalah.
Selain menghemat biaya, Proton merasa setiap surel permintaan dukungan mereka dijawab dengan cepat, hangat, dan dengan tingkat perhatian yang sama, jika dibandingkan dengan layanan dukungan yang diterima dari penyedia teknologi.
Selain itu, tim dukungan dengan cepat memahami proses bisnis Proton selama proses transfer pengetahuan. Marhalisa juga terkesan dengan sikap proaktif tim saat sedang membiasakan diri dengan sistem dan lingkungan Proton. Semua ini membuat Marhalisa tenang karena yakin tim Rimini Street menangani permasalahan perusahaan dengan baik.