Mohon tunggu...
eny mastuti
eny mastuti Mohon Tunggu... -

Ibu dua orang remaja. Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Enggak Malu, Di Punggungmu Ada Bekas Kerokan?

26 November 2017   16:30 Diperbarui: 27 November 2017   06:58 5711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehingga kerokan masih lebih saya anggap pengobatan yang semi mitos. Jadi, ketika badan terasa lebih baik setelah kerokan, maka sembuhnya sakit/keluhan  tersebut, saya pastikan lebih karena "Placebo effect" atau faktor sugesti. Bukan karena adanya sebuah proses penyembuhan yang benar-benar terjadi di dalam tubuh.

Bersyukur, sekarang banyak tulisan yang menjelaskan manfaat kerokan secara medis.  Lalu pada awal November lalu, dokter @ryuhasan menjawab pertanyaan apa yang terjadi pada tubuh ketika sedang dikeriki, pendapatnya : " Membuat pembuluh darah di bawah kulit jadi relatif melebar, menimbulkan rasa hangat."

Pada laman Dr. Oz Indosesia Trans TV dijelaskan tentang kerokan, antara lain :

  1. Untuk mengusir angin yang masuk ke dalam tubuh. Yang menyebabkan badan terasa pegal, nyeri dan terjadi bersin-bersin.
  2. Pergesekan dua benda, benggol dengan kulit punggung, mengakibatkan panas dalam tubuh meningkat, sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah, oksigen menjadi lebih baik karena peredaran darah kembali lancar dan rasa sakit mereda.
  3. Kerokan menyebabkan terjadinya inflamasi yang kemudian menatralisir penyebab sakit dan menghilangkan jaringan yang telah mati. Sehingga proses penyembuhan lebih cepat.
  4. Warna kemerahan pada kulit yang dikerok, menandakan adanya jaringan yang meradang yang mengandung banyak darah akibat pembuluh kapiler yang awalnya kosong karena menyempit, jadi melebar dan diisi oleh darah.

 

Jadi, untuk melestarikan budaya Kerokanisme, menurut saya yang paling mendesak dilakukan saat ini adalah menginformasikan kepada generasi milenial tentang manfaat kerokan bagi tubuh, yang ternyata  cukup banyak dan telah diakui secara medis.   Agar, semakin banyak Kids zaman now yang doyan kerokan, sehingga anjuran "DikitDikitJanganMinumObat" bisa terwujud pada generasi muda kita.

Ada Bekas Kerokan di Punggung? No Problemo

"Kamu nggak malu ? Di punggungmu ada bekas kerokan? "

"Enggak !!"jawab Ario " Bekas kerokan di punggung,  itu  kan efek, resiko. Tiap jenis pengobatan ada efek  nya, kan ? Cuma levelnya beda-beda. Kerokan ini buat aku, relatif aman, resiko nya nggak seberapa,"

Ario cowok 21 tahun, mahasiswa, seorang duta wisata daerah, aktif dalam berbagai komunitas.  Mulai dari  seni budaya,  penyeleggaraan berbagi event, dan penyuka fotografi

Diskusi itu terjadi ketika Ario meminta salah satu diantara enam teman kos nya untuk keriki punggungnya. Ario merasakan  badannya sakit setelah menyelesaikan kegiatan yang berat dan padat. Posisi sedang di kota tempatnya kuliah. 

Ah, kalau saja saat itu sedang di rumah sendiri, pasti Ibu nya sudah turun tangan menjalankan aksi kerokan. Agar keluhan segera reda, dan tidak berlarut-larut menjadi sakit yang lebih parah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun