Mohon tunggu...
Ni Made JeniFanira Subagyo
Ni Made JeniFanira Subagyo Mohon Tunggu... Petani - Hobby

Mahasiswa Pertanian 2018

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sisaku untukku (Manfaat Besar dari Sampah Rumah Tangga)

10 September 2018   22:13 Diperbarui: 12 September 2018   20:11 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sisa biasa disebut sebagai sesuatu yang sudah tertinggal, biasanya akan disingkirkan dan tidak berguna lagi . Misalnya pada makanan, makanan sisa pasti sudah tidak menarik lagi dan  biasanya orang-orang berfikir makanan sisa sudah kotor dan tidak ada gunanya lagi selain di buang atau di berikan pada hewan ternak. Tapi juga tidak semua hewan mau memakan sisa-sisa makanan, alhasil sisa makanan hanya menjadi sampah yang tidak berguna dan akhirnya berjamur dan membusuk.

 Bisa di bayangkan makanan yang berbau busuk pasti akan menjadi polusi udara di sekitar lingkungan. Selain menjadi polusi bau  yang di timbulkan oleh makanan busuk akan mengurangi nilai keindahan di sekitar lingkungan. Hal ini yang sampai sekarang secara tidak langsung menjadi masalah besar yang timbul di masyarakat terutama di kalangan ibu-ibu rumah tangga karena sisa-sisa makanan yang sering disebut sampah rumah tangga.

Semakin hari sampah rumah tangga ini akan semakin mengalami peningkatan. Tidak bisa di pungkiri manusia semakin dewasa akan semakin banyak mengonsumsi makanan dengan jumlah yang besar dan akan menimbulkan sampah rumah tangga yang semakin besar pula.

Permasalahan terbesar saat ini yang meresahkan masyarakat, lingkungan, bahkan hewan sekalipun,  yaitu sampah. Ada dua jenis sampah organik dan anorganik, sampah organik yaitu sampah yang bisa diurai dengan bakteri pengurai, jika sampah anorganik merupakan sampah yang tidak bisa terurai oleh bakteri. Biasanya sampah anorganik akan di daur ulang.

 Berbicara tentang sampah bukan hanya plastik,kertas dan kaca yang sering disebut sebagai sampah. Sisa nasi, sisa-sisa sayuran, daun - daun kering, rumput-rumput kering yang berserakan itu juga termasuk sampah, akan tetapi tergolong dalam sampah organik karena bisa diuraikan.

Tetapi tidak selamanya sampah menjadi masalah untuk kita semua. Terutama sampah rumah tangga yang selaku di anggap menjijikan. Sekarang saatnya ibu-ibu rumah tangga yang memiliki ide kreatif dan inovasi untuk merubah sisa - sisa makanan, sisa - sisa sayur, daun - daun kering menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai ekologi maupun ekonomis.

Biokomposter merupakan inovasi yang bisa diterapkan dalam lingkungan masyarakat dan menjadi solusi untuk menangani sampah-sampah organik rumah tangga. Apa sih yang dimaksud biokomposter? Biokomposter merupakan alat berupa tong sampah yang akan di gunakan untuk menguraikan sampah organik seperti sisa makanan, daun-daun kering, sisa buah-buahan menjadi suatu pupuk cair dan pupuk padat. 

Proses penguraian pada biokomposter yaitu dengan menggunakan aktivator atau bakteri pengurai yang akan menguraikan sampah- sampah organik yang ada di dalam tong biokomposter dan di ubah menjadi pupuk cair dan pupuk padat. 

Untuk membuat pupuk organik dengan biokomposter tergolong cukup mudah, murah dan dapat dilakukan bukan hanya di kalangan kaum bapak-bapak namun ibu-ibu rumah tangga dan remajapun bisa melakukannya. Berikut adalah langkah -langkah pembuatan biokomposter :

1. Menyiapkan tong biokomposter yang sudah memiliki kriteria yang pas

2. Menyiapkan alat dan  bahan yang akan di pakai seperti aktivator (bakteri pengurai) , air, sprayer tangan, sarung tangan, dan sampah - sampah organik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun