Mohon tunggu...
Nilla Cheandriani
Nilla Cheandriani Mohon Tunggu... Guru - guru

I like writing, dancing and cooking

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Inovatif Bahasa Inggris untuk Siswa Tuna Grahita

4 Februari 2024   12:25 Diperbarui: 4 Februari 2024   12:28 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran inovatif untuk pelajaran bahasa Inggris siswa berkebutuhan khusus (Tuna Grahita) untuk sangat diperlukan karena permasalahan yang sering ditemui di lapangan, seperti:

  • Kurangnya motivasi dan minat siswa untuk belajar Bahasa Inggris
  • Model/metode pembelajaran yang masih monoton dari guru, yang menyebabkan siswa    

            tidak fokus dan cepat bosan.

  • Guru belum menyajikan bahan ajar dan media yang kongkrit dan sesuai dengan

            kebutuhan siswa.

  • Kurangnya pendampingan dan pendekatan guru untuk siswa berkebutuhan khusus (Tuna Grahita)
  • Siswa mengalami lamban/kesulitan belajar.

Kondisi di atas dipengaruhi oleh model pembelajaran dan penggunaan media yang dipakai oleh guru. Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan perbaikan dalam pembelajaran. Praktek baik dengan menggunakan model-model pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Diantaranya adalah model pembelajaran dengan pendekatan yang lebih mendalam kepada siswa, menggunakan model Total Physical Response (dengan menggunakan objek nyata dan kartu) serta penggunaan media pembelajaran yang menarik dan berbasis IT.

Pembelajaran inovatif ini penting dibagikan karena peran guru sangat penting untuk memberikan motivasi dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran yang diajarkan. Di sisi lain juga bisa untuk memberikan referensi untuk rekan-rekan guru yang lain, yang mungkin menghadapi permasalahan yang sama dalam pelaksanaan kegiatan pembelajarannya agar dapat mengambil hal baik dari artikel ini.

Pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan bagi siswa dengan menggunakan objek nyata, media kartu bergambar dan link you tube yang menyenangkan bagi siswa, agar siswa mudah memahami materi dan termotivasi untuk belajar. Oleh karena itu diharapkan agar tujuan pembelajaran bisa tercapai.

Mulai dari menyiapkan seluruh perangkat pembelajaran yang akan digunakan, menyiapkan suasana kelas yang nyaman dan kondusif, serta melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang ada di modul ajar, harus dirancang sedemikian rupa.

Ada beberapa tantangan yang dihadap dalam meningkatkan motivasi belajar siswa berkebutuhan khusus (Tuna Grahita):

  • Guru kurang memahami model-model pembelajaran yang inovatif dan sintaks-sintaksnya.
  • Guru belum terampil dalam membuat video-video pembelajaran ataupun melakukan editing video.
  • Guru kurang terampil dalam menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan variatif.
  • Kurangnya motivasi siswa terutama dalam pembelajaran Bahasa Inggris.
  • Kurangnya kemampuan akademik siswa.
  • Siswa tidak mengulang kembali di rumah materi yang diberikan sebelumnya oleh guru.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:

  • Memilih metode Total Physical Response (TPR) dengan menggabungkan beberapa media seperti objek nyata dan kartu dan untuk menambah kosa kata siswa.
  • Berkaitan dengan perangkat pembelajaran dirancang secara lengkap dan berbeda dari yang biasa dirancang guru-guru Sekolah Luar Biasa (RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD dan instrument penilaian).
  • Berkaitan dengan media pembelajaran, digunakan object nyata, kartu yang diperkuat dengan video dari you tube, yang membuat siswa lebih bersemangat dan antusias untuk belajar.

Strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan di atas:

  • Metode Total Physical Response  (TPR)
  • Pemilihan media (benda nyata dan kartu) dan video dari you tube.
  • Pemilihan metode yang variatif yakni kolaborasi antara metode ceramah, tanya jawab dan penugasan.

Proses atau langkah-langkah pembelajaran diawali dengan kegiatan orientasi peserta didik pada masalah yang diakhiri dengan evaluasi yang sintaks-sintaksnya sebagai berikut:

  • Orientasi siswa pada masalah:Peserta didik diransang dengan apersepsi dan pertanyan-pertanyaan pemantik.
  • Siswa mengenal materi lebih dalam dengan mengidentifikasi objek nyata dan mengulangi kosakata yang diucapkan guru.
  • Siswa mengamati video yang disajikan guru dan mengulangi kosakata yang ada di video.
  • Siswa mengerjakan LKPD yang sudah disiapkan guru, dan guru melakukan pendampingan selama siswa mengerjakan LKPD.
  • Di akhir pembelajaran guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun