Mohon tunggu...
Nila Fadilah Nasution
Nila Fadilah Nasution Mohon Tunggu... Mahasiswa - @nilafadilah21_

Beradab, Berilmu, Beramal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Salib dan Pengaruhnya terhadap Peradaban Islam

8 Januari 2022   10:14 Diperbarui: 8 Januari 2022   10:22 8497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. Tahap III (1193-1291 M); Kehancuran Pasukan Salib

Pada tahap ini pasukan Salib lebih disemangati oleh ambisi politik untuk memperoleh kekuasaan dan material, bukan lagi karena motivasi agama. Tentara Salib pada periode ini dipimpin oleh Raja Jerman Frederik II. Pertama, mereka berusaha untuk merebut Mesir terlebih dahulu sebelum Palestina, dengan harapan dapat bantuan orang-orang Kristen Qibthi. Pada tahun 1219 M mereka berhasil menduduki Dimyat.

Pada waktu itu Raja Mesir Dinasti Ayyubiah, al-Malik al-Kamil membuat perjanjian dengan Raja Frederik II. Adapun isi perjanjian itu, antara lain. Pertama, Frederik II bersedia melepaskan Dimyat dan al-Malik al-Kamil melepaskan Palestina. Kedua, Frederik II menjamin keamanan di Palestina. Ketiga, Frederik II tidak mengirim bantuan kepada Kristen di Syria.

Dalam perkembangan selanjutnya, Palestina dapat direbut kembali oleh kaum Muslimin pada tahun 1247 M, di masa pemerintahan al-Malik al-Shalih, penguasa Mesir selanjutnya. Ketika Mesir dikuasai dinasti Mamalik yang menggantikan posisi dinasti Ayyubiyah, pimpinan perang dipegang oleh Baybars dan Qolawun. Pada masa merekalah Akka dapat direbut kembali oleh kaum Muslimin pada tahun 1291 M.

Dengan demikian semua kota-kota yang pernah direbut dahulu oleh pasukan Salib, kini semua telah berhasil direbut kembali oleh kaum muslimin tanpa terkecuali. Oleh sebab itu perang Salib telah berakhir pada tahun 1291 M setelah berlangsung hampir dua abad lamanya.

C. Pengaruh Perang Salib Terhadap Peradaban Islam

Meskipun pihak Kristen Eropa menderita kekalahan dalam perang Salib, namun mereka telah mendapatkan hikmah yg sangat besar nilainya dari perang Salib karena mereka dapat bekenalan dengan peradaban Islam yang sudah sangat maju. Bahkan peradaban yang mereka peroleh dari dunia Timur menyebabkan mereka bangkit yang disebut dengan masa Renaisance di Barat. Adapun peradaban Islam yang sudah maju yang berhasil mereka bawa ke Barat dapat dirinci sebagai berikut; yaitu bidang militer, seni, perindustrian, pertanian, perdagangan, kesehatan, astronomi dan kepribadian.

Dalam bidang militer, dunia Barat menemukan persenjataan dan tekhnik berperang yang belum pernah mereka temukan sebelumnya di negaranya, seperti penggunaan bahan peledak untuk melontarkan peluru, pertarungan senjata dengan menunggang kuda, serta membangkitkan semangat militer dengan gendang dan rebana di medan perang.

Dalam bidang perindustrian, mereka banyak menemukan kain tenun sekaligus peralatan tenun di dunia Timur. Untuk itu mereka mengimpor berbagai jenis kain dari Timur ke Barat. Mereka juga menemukan berbagai jenis kemenyan dan getah kayu Arab yang dapat mengharumkan ruangan.

Dalam bidang pertanian, mereka menemukan model irigasi yang praktis dan jenis tumbuhan serta buah-buahan yang beraneka ragam.

Dalam bidang perdagangan, mereka melakukan hubungan dagang dengan dunia Timur yang memaksa mereka menggunakan mata uang sebagai alat tukar. Padahal sebelumnya mereka menggunakan sistem barter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun