Mohon tunggu...
nikomangastiti
nikomangastiti Mohon Tunggu... Mahasiswi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II Program Studi Diploma IV Teknik Elektromedik berubah nama menjadi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Elektro-medis

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Panduan Hidup Efektif Untuk Mahasiswa : 7 Habits Stephen Covey

9 September 2025   01:11 Diperbarui: 9 September 2025   01:11 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 

Dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective People, Stephen Covey menjelaskan bahwa perbedaan utama antara orang-orang yang sangat efektif dengan mereka yang kurang produktif bukanlah terletak pada apa yang mereka miliki, melainkan pada kebiasaan-kebiasaan yang mereka jalani.

     Kebiasaan memiliki peran penting dalam membentuk watak seseorang. Secara tidak disadari, kebiasaan-kebiasaan tersebut perlahan membentuk sekaligus mengubah karakter individu. Kabar baiknya, kebiasaan itu bukan sesuatu yang permanen---kebiasaan bisa diubah, asalkan kita bersungguh-sungguh dan memberi waktu untuk prosesnya.

"The key is not to prioritize what's on your schedule, but to schedule your priorities"

Stephen Covey

Kuncinya bukanlah memprioritaskan apa yang ada di jadwal Anda, tetapi menjadwalkan prioritas Anda

     Kebiasaan-kebiasaan itu, meskipun sering kali berlangsung secara otomatis di alam bawah sadar, ternyata bisa menjadi kunci keberhasilan atau justru sumber kegagalan. Lebih menarik lagi, Covey menekankan bahwa kebiasaan bukanlah sesuatu yang statis; ia dapat diubah, dilatih, dan diarahkan untuk menghasilkan transformasi diri yang lebih baik.

Apa Sebenarnya yang Dimaksud Dengan Kebiasaan?

Menurut Stephen Covey, kebiasaan adalah titik temu antara pengetahuan, keterampilan, dan keinginan.

  • Pengetahuan memberikan arah, yaitu tahu apa yang harus dilakukan dan mengapa hal itu penting.
  • Keterampilan menunjukkan cara melakukannya dengan benar.
  • Keinginan adalah motivasi atau dorongan untuk melaksanakannya secara konsisten.
  • Ketika ketiga elemen ini bersatu, terbentuklah sebuah pola perilaku berulang yang disebut kebiasaan.

     Dengan kata lain, kebiasaan bukan sekadar rutinitas yang dilakukan otomatis, melainkan pilihan sadar yang terus diasah hingga menjadi bagian dari diri kita. Inilah yang kemudian membentuk watak seseorang, memengaruhi keputusan-keputusan sehari-hari, dan pada akhirnya menentukan efektivitas hidup.

Secara garis besar, tujuh kebiasaan itu dibagi menjadi tiga tahap: kemenangan pribadi (private victory), kemenangan publik (public victory), dan pembaharuan diri (renewal).

1. Kemenangan Pribadi (Private Victory)

Tahap ini berfokus pada bagaimana seseorang menguasai dirinya sendiri sebelum mampu bekerja sama dengan orang lain. Ada tiga kebiasaan utama:

  • Jadilah Proaktif (Be Proactive)
    Orang yang proaktif memilih untuk bertanggung jawab atas sikap dan tindakannya, bukan sekadar bereaksi terhadap keadaan. Mereka fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan, bukan hanya mengeluh terhadap hal di luar kuasa mereka.
  • Mulailah dengan Tujuan Akhir (Begin with the End in Mind)
    Kebiasaan ini mengajarkan kita untuk selalu punya visi yang jelas. Dengan mengetahui arah yang ingin dicapai, setiap langkah yang kita ambil menjadi lebih terarah dan bermakna.
  • Dahulukan yang Utama (Put First Things First)
    Tidak semua hal yang mendesak itu penting. Orang efektif belajar memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting dan bernilai, meskipun kadang tidak mendesak. Inilah seni mengelola waktu dan energi dengan bijak.

2. Kemenangan Publik (Public Victory)

     Setelah mampu berdiri secara mandiri, tahap berikutnya adalah membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Inilah yang disebut Covey sebagai kemenangan publik. Tiga kebiasaan yang perlu dikuasai adalah:

  • Berpikir Menang-Menang (Think Win-Win)
    Bekerja sama bukan tentang siapa yang kalah atau menang, tetapi bagaimana semua pihak bisa sama-sama diuntungkan.
  • Berusaha Memahami Dahulu, Baru Dipahami (Seek First to Understand, Then to Be Understood)
    Komunikasi efektif dimulai dari empati. Mendengarkan dengan tulus membuat orang lain merasa dihargai, sehingga ketika kita berbicara, mereka lebih terbuka untuk mendengarkan kita.
  • Mewujudkan Sinergi (Synergize)
    Sinergi berarti bekerja sama dengan menghargai perbedaan. Dengan kolaborasi, hasil yang dicapai jauh lebih besar daripada jika dikerjakan sendirian.

     Ketiga kebiasaan ini membantu seseorang menjalin hubungan yang kuat, saling menghargai, dan produktif dalam kerja sama tim.

3. Pembaharuan Diri (Renewal)

  • Asah Gergaji (Sharpen the Saw)
    Hidup yang efektif butuh keseimbangan. Kebiasaan ini mengajarkan pentingnya merawat diri secara fisik (kesehatan), mental (belajar), emosional (hubungan), dan spiritual (nilai dan keyakinan). Dengan terus memperbarui diri, kita akan tetap segar, bersemangat, dan siap menghadapi tantangan baru.

Contoh 7 Kebiasaan Efektif Mahasiswa

1. Jadilah Proaktif (Be Proactive)

Sikap: Bertanggung jawab pada pilihan sendiri, tidak menyalahkan keadaan.
Contoh poin:

  • Tidak menunda mengerjakan tugas.
  • Aktif bertanya bila ada materi yang tidak dipahami.
  • Mencari solusi ketika ada masalah, bukan hanya mengeluh.

2. Mulailah dengan Tujuan Akhir (Begin with the End in Mind)

Sikap: Punya visi jelas untuk masa depan.
Contoh poin:

  • Menetapkan target IPK sejak awal semester.
  • Ikut organisasi sesuai jurusan/mimpi karier.
  • Membuat rencana jangka panjang (misalnya skripsi, magang, atau studi lanjut).

3. Dahulukan yang Utama (Put First Things First)

Sikap: Pandai mengatur prioritas.
Contoh poin:

  • Mendahulukan belajar untuk ujian daripada nongkrong.
  • Membagi waktu antara kuliah, organisasi, dan istirahat.
  • Membuat jadwal harian agar lebih teratur.

4. Berpikir Menang-Menang (Think Win-Win)

Sikap: Menghargai orang lain dan mencari solusi adil.
Contoh poin:

  • Membagi tugas kelompok sesuai kelebihan masing-masing.
  • Tidak mau menang sendiri saat diskusi.
  • Senang membantu teman, tapi juga tetap menjaga kepentingan diri.

5. Berusaha Memahami Dahulu, Baru Dipahami (Seek First to Understand, Then to Be Understood)

Sikap: Mau mendengarkan sebelum berbicara.
Contoh poin:

  • Mendengarkan teman saat rapat organisasi sebelum memberi pendapat.
  • Memahami keluhan teman sekelas sebelum memberi solusi.
  • Bersikap sabar dalam diskusi, tidak memotong pembicaraan.

6. Mewujudkan Sinergi (Synergize)

Sikap: Bekerja sama dengan menghargai perbedaan.
Contoh poin:

  • Menggabungkan kemampuan tim: riset, desain, presentasi.
  • Menghargai pendapat meski berbeda dengan diri sendiri.
  • Percaya bahwa hasil bersama lebih baik daripada kerja sendirian.

7. Asah Gergaji (Sharpen the Saw)

Sikap: Menjaga keseimbangan diri.
Contoh poin:

  • Rutin olahraga agar fisik tetap sehat.
  • Belajar hal baru di luar kuliah (skill tambahan, kursus online).
  • Menjaga kesehatan mental dengan istirahat cukup dan berdoa.

Kebiasaan efektif ala Stephen Covey bukan teori belaka, ia bisa diterapkan dalam kehidupan nyata mahasiswa. Dengan menjadi proaktif, punya tujuan jelas, pandai mengatur prioritas, membangun kerja sama yang sehat, serta menjaga keseimbanga

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun