Mohon tunggu...
Nikolas Mauladitiantoro
Nikolas Mauladitiantoro Mohon Tunggu... Lainnya - hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan

Seorang introvert pecinta kuliner dan terkadang mengamati permasalahan yang ada di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fitnah atau Fakta: Luhut Punya Tambang Emas di Papua?

24 September 2021   16:47 Diperbarui: 24 September 2021   16:49 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan. Sumber foto: JPNN.com

Sektor pertambangan sedang mendapat perhatian lebih baru-baru ini. Seperti yang dituduhkan oleh Fatia Maulidiyanti (Koordinator KontraS) bersama Haris Azhar (Direktur Lokataru) kepada Menko Marves RI yaitu Luhut Binsar Pandjaitan. Mereka mengungkapkan bahwa LBP menguasai tambang emas Blok Wabu di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Di dalam video yang bertajuk "Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi Ops Militer Intan Jaya", wawancara antara Haris Azhar dan Fatia menyebutkan bahwa PT Tobacom Del Mandiri, ikut andil bermain dalam bisnis tambang di Papua. PT Tobacom Del Mandiri sendiri adalah anak usaha dari Toba Sejahtera Group milik Luhut.

Apa itu Blok Wabu?

Blok Wabu yang disebut-sebut Fatia dan Haris adalah 'gunung emas' yang belum terjamah di utara Grasberg, milik PT Freeport Indonesia. Dahulu, Blok Wabu menjadi bagian Freeport pada 1991.

8,1 juta troy ounce adalah potensi emas yang berada di Blok Wabu. Dan, hal ini sangat menjanjikan. Kini Blok Wabu sudah dikembalikan ke Pemerintah Indonesia Kementerian ESDM. Namun, belum diketahui secara jelas siapa yang menggarap blok tersebut.

Luhut pun membantah tuduhan Fathia dan Haris. Dirinya juga membawa hal ini ke meja hijau dengan melaporkan kedua orang tersebut. Tidak hanya itu, Luhut juga menuntut ganti rugi sebesar Rp100 miliar atas dasar pencemaran nama baik.

Kuasa hukum Luhut, Juniver Girsang mengatakan, apabila Luhut terbukti tidak bersalah, Rp100 miliar tersebut akan diberikan ke warga Papua.

Di lain sisi, Haris tidak gentar dengan aksi Luhut. Dia siap jika dirinya melakukan adu data terkait bisnis emas LBP di Papua saat persidangan nanti. Namun, meski kubunya kooperatif dalam 3 somasi yang diberikan Luhut hingga mengajukan undangan pertemuan pada 14 September lalu, pihak Luhut tidak pernah ada itikad baik, menurutnya.

Kabar LBP memiliki tambang di Papua, ternyata menyulut perhatian warga dan aktivis Papua. Meski Luhut mengatakan akan memberikan uang Rp100 miliar jika dirinya menang melawan Haris Azhar di persidangan, namun aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menyatakan bakal menolak uang Luhut dan akan ikut menyikat habis jika apa yang disampaikan Haris Azhar tentang permainan Menko Marves RI di pertambangan emas Papua terbukti benar.

Benar atau tidaknya anak perusahaan Luhut punya andil diam-diam di tambang emas kepemilikan pemerintah, di saat pemerintah belum mengumumkan ke publik siapa yang akan garap tersebut, bisa disaksikan saat pengadilan Haris Azhar vs LBP berlangsung nanti.

Jadi, bagaimana menurutmu? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun