Setelah mengetahui bagaimana plus dan minus dari teori belajar classical conditioning ini, bagaimana jika teori ini diterapkan dalam kegiatan pembelajaran? Contoh penerapan teori classical conditioning dalam kegiatan pembelajaran adalah penggunaan bel sebagai tanda kegiatan, dengan bunyi bel siswa akan mengetahui kapan waktunya masuk, istirahat, pulang, atau kegiatan tertentu lainnya.
Contoh lainnya adalah diberikannya ketentuan bahwa ketika nilai dibawah KKM maka harus remidi, maka ketika siswa mendapat nilai diatas KKM ia langsung merasa senang karena tidak harus menjalani remidi. Dua contoh tersebut menunjukkan bahwa teori classical conditioning ini cukup bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembelajaran.Â
Teori classical conditioning memang bisa diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Namun, mengingat teori belajar ini memiliki cukup banyak kekurangan, maka sebelum menerapkan teori ini kita harus mempertimbangkannya terlebih dulu dengan baik dan matang. Dengan begitu, penerapan teori belajar classical conditioning ini dapat berjalan dengan baik dan tidak akan menjadi boomerang di kemudian hari.Â
Dan perlu diketahui sebenarnya bahwa sampai saat ini teori belajar classical conditioning lebih banyak digunakan dalam dunia psikologi.Â