Begitu mereka meneriakkan siapa bakal capresnya, Jokowi tak sungkan lagi memberi suport kepada Airlangga Hartanto sebagai bakal capres usungan partai kuning itu.
Tak berhenti disitu, laki-laki kerempeng itu juga bertemu dengan Prabowo Subianto as Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus mantan rivalnya dulu. Dulu mereka memang rival, tapi di luar kontestasi pilpres mereka adalah kawan.
Maka sudah sewajarnya, jika Jokowi mendukung gerak Prabowo yang akan maju kembali dalam pesta demokrasi mendatang. Kebersamaan mereka pun kerap tersorot oleh publik.
Begitu pula dengan gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dalam profesi mereka di pemerintahan, banyak event yang mempertemukan keduanya. Jadi jangan heran ketika mereka sudah sering terlihat dalam satu frame.
Apalagi Jawa Tengah selalu menjadi primadona. Entah dalam prestasi yang unggul, kerja sama dengan pihak luar yang melibatkan kehadiran sang presiden, hingga kegiatan nasional yang baru-baru ini terselenggara di provinsi padat penduduk itu.
Dari hal-hal tersebut, muncul pertanyaan yang tertuju untuk elite politik macam Andi Arif, fase bebek lumpuh yang seperti apa yang ia tujukan untuk Jokowi?
Seperti yang sudah-sudah dikatakan oleh Ganjar Pranowo, bahwa interpretasi itu banyak berdatangan. Apalagi sudah memasuki musim pra pemilu seperti ini. Rakyat bebas mengeluarkan spekulasinya.
Termasuk aku di sini. Aku menilai hal yang dilakukan Andi itu adalah bentuk kecemburuannya terhadap Ganjar Pranowo, yang kerap disebut sebagai pengganti Jokowi nanti.
Partainya dan koalisi yang dibentuknya itu jarang memperlihatkan kebersamaan dengan sang presiden. Jadi sudah sewajarnya kejelousan itu datang ketika eks tukang kayu itu berbaur dengan parpol-parpol lain, selain parpolnya dan kelompoknya.
Ya gimana bisa akrab jika Demokrat saja sering mengibarkan bendera perang kepada pemimpin negara ini. Andi sudah kesekian kalinya melempar tanggapan tidak etis kepada sang presiden.
Belum lagi ketua umum mereka, AHY, yang terus menjatuhkan pemerintah Jokowi dan membandingkannya dengan pemerintah jaman peponya dulu. Dan lagi ketika peponya AHY, eks presiden RI, SBY, yang juga ikut melemparkan fitnah jahat kepada sang presiden.