SOSIALISASI QRIS, CBP (Cinta Bangga Rupiah) dan Perlindungan customer Mahasiswa KKN Angkatan ke-83 UIN Raden Fatah Palembang Kelompok 11 Desa Bakung

Ogan Ilir, 9 Juli 2025 — Para mahasiswa kelompok 11 KKN 83 UIN Raden Fatah Palembang melakukan sosialisasi QRIS, CBP dan Perlindungan Customer di Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Aparatur desa beserta masyarakat turut serta dalam acara yang  berlangsung di Balai Desa Bakung dengan penuh semangat kekeluargaan dan antusiasme.

Kegiatan ini merupakan bentuk dari salah satu program kerja KKN yang berfokus pada keuangan digital pada era sekarang ini, kegiatan ini berfokus pada edukasi kepada masyarakat terutama daerah pedesaaan yang jarang bergantung pada keuangan digital, selain itu juga untuk mengedukasi masyarakat desa akan pentingnya cinta, bangga dan paham rupiah. Dalam sambutan oleh ketua kelompok yakni Rizal Laepi Sani menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para msyarakat terhadap pentingnya transaksi digital yang aman serta tidak khawatir mengenai perlindungan customer atau pemakainya, ketua kelompok juga menyampaikan sekaligus mengajak para masyarakat desa bakung mulai dari perangkat desa, ibu – ibu rumah tangga hingga pelaku usaha kecil untuk lebih melek terhadapa teknologi pembayaran digital . “melalui QRIS, masyarakat bisa melakukan transaksi dengan cepat, mudah serta aman hanya dengan memindai kode QR. Ini juga sangat membantu UMKM dan warga yang ingin praktis tanpa uang tunai.

dokumentaasi bersama warga bakung , kelompok 11 

Tak hanya soal teknologi, sosialisasi ini menyentuh aspek nasionalisme, Mahasiswa menyampaikan pentingnya gerakan, cinta, bangga, paham rupiah, sebuah kerjasama dari bank indonesia bersama para mahasiswa yang sedang melakukan KKN (kuliah Kerja Nyata) UIN Raden Fatah Palembang yang mengajak masyarakat untuk merawat rupiah sekaligus memahami nilainya sebagai simbol kedaulatan bangsa. Pada bagian yang ketiga juga disampaikan mengenai perlindungan customer yang bertujuan agar warga lebih sadar akan hak – haknya saaat bertransaksi, baik secara langsung maupun online. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan seluruh masyarakat terutama warga desa bakung semakin terbuka terhadap perubahan zaman dan mulai memahami pentingnya beradaptasi, tidak hanya dalam teknologi juga dalam menjaga nilai – nilai kebangsaan dan hak sebagai customer.