Tentu ini menjadikan persaingat yang ketat antara sekolah satu dengan lainnya. Untuk itu pendidikan yang mulai melaksanakan education 4.0 sangat membantu mengantarkan peserta didiknya menuju dunia perubahan. Nah mengaca pada education 4.0 sudahkah pendidikan kita mengubah pola pikirnya? Jawabannya ada pada pendidikan kalian sendiri-sendiri.
Jika pendidikan kalian masih menerapkan model tradisional, mulailah mengubah secara perlahan dari hal-hal terkecil misalnya dalam program BK. Mengapa BK yang saya ambil contoh, bagi saya pelayanan program BK sangatlah membantu peserta didik dalam menghadapi dunia yang semakin berkembang ini.
Dalam pelayanan program BK, di dalamnya mencakup stakeholder yang salah satunya adalah guru mata pelajaran. Untuk itu dengan BK maka komponen terkecil dalam suatu pendidikan dapat melaksanakan education 4.0 juga, atau dapat dikatakan kunci awal terletak pada pelayanan program BK di suatu lembaga pendidikan.
Untuk mengantarkan peserta didik mencapai keinginan mereka dalam menempuh pendidikan di jenjang selanjutnya dan mendapatkan karir yang baik, BK dapat mulai  memenejemen program-program yang akan dituju dengan berbasis education 4.0. Melihat kondisi saat ini yang telah mendekati akhir semester ganjil, itu artinya BK dapat mengevaluasi program-program yang kemarin telah direncanakan dan menyusun kembali secara tertata sehingga lebih mudah untuk merealisasikan pendidikan mereka dengan baik di waktu yang tepat ini.
Mengevaluasi program yang telah dilaksanakan merupakan salah satu bagian dari evaluasi BK seperti yang telah penulis paparkan di minggu lalu. Nah dalam mengevaluasi program tersebut tentu di dalamnya meliputi menejemen program yang terdiri dari organisasi dan administrasi BK. apakah organisasi dan pengadministrasian program BK sudah terancang dan terlaksana dengan baik atau belum? begitu pula dengan komponen pelayanan yang lainnya.
Nah dengan itu perlulah adanya evaluasi. Perlu kiya ketahui bahwa organisasi dan pengadministrasian menjadi pemicu utama terwujudnya pembelajaran dengan baik sesuai tujuan yang mereka rancang sebelumnya.
Sebelumnya kita pahami bahwa pengorganisasian berarti tindakan mengusahakan hubungan efektif antara  personil atau stakeholder BK sehingga mereka dapat bekerja secara efisien dan mendapat  kepuasan pribadi dalam menjalankannya. Jika organisasi BK yang di dalamnya terdiri dari stakeholder telah melaksanakan tugasnya masing-masing dengan optimal serta pengadministrasian yang tertata maka education 4.0 mudah untuk dilaksanakan.
Misalnya stakeholder yang terdiri dari guru mata pelajaran, Â apakah mereka masih menerapkan model tradisional dalam mengajar atau sudah berbasis education 4.0, hendaknya BK mampu memastikan hal tersebut guna membantu peserta didiknya menerima materi dengan baik melalui stakeholder guru mata pelajaran tersebut. Istilahnya guru BK sebagai penengah antara keduanya sebagai wujud tindak lanjut yang mereka lakukan.
Ketika pengorganisasian telah dilaksanakan dengan baik, maka dibutuhkan pula suatu administrasi program sehingga pelaksanaan program BK yang mengacu pada education 4.0 dan pengelolaan serta penggerakan stakeholder dapat terlaksana dengan baik. Administrasi bimbingan konseling merupakan suatu kegiatan pengaturan lalu lintas  kerja pelayanan BK sehingga kegiatan berjalan dengan lancar, dan efektif.
Untuk itu kegiatan pengorganisasian dan pengadministrasian merupakan satu kesatuan yang dapat membantu tercapaian satu tujuan, begitu pula pada program pembelajaran berbasis education 4.0 yang akan dilaksanakan sehingga dapat menghasilkan lulusan yang produktif dan berbasis education 4.0.
Selamat berkarya
