Mohon tunggu...
Niken Satyawati
Niken Satyawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Ibu biasa

Ibu 4 anak, tinggal di Solo. Memimpikan SEMUA anak Indonesia mendapat pendidikan layak: bisa sekolah dan kuliah dengan murah. Berharap semua warga Indonesia mendapat penghidupan layak: jaminan sosial dan kesehatan. TANPA KECUALI. Karena begitulah amanat Undang Undang Dasar 1945.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sabar Gorky; Berkaki Satu, Menaklukkan Puncak Tertinggi Eropa

18 September 2013   13:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:43 1456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1379485505336932653

[caption id="attachment_289212" align="aligncenter" width="597" caption="Sabar Gorky (foto adalah dokumentasi pribadi Sabar Gorky yang ditayangkan di sabargorky.wordpress.com))"][/caption] Banyak pendaki gunung. Mereka menaklukkan puncak-puncak gunung tertinggi tingkat dunia. Mereka sungguh hebat. Namun pendaki gunung yang satu ini bukan hanya hebat. Dia boleh dibilang  istimewa, karena melakukannya hanya dengan satu kaki. Dialah Sabar Gorky. Pendaki gunung sekaligus pemanjat tebing asal Solo ini, semasa kecil sebenarnya memiliki dua kaki seperti orang kebanyakan. Pria asal Gendingan, Jebres, Solo ini sejak ABG sudah gandrung dengan olahraga petualangan. Gunung demi gunung di Jawa didaki. Merapi, Merbabu, Lawu, Sindoro, Sumbing ... dan selanjutnya gunung-gunung tinggi di Indonesia. Hingga tak terhitung lagi berapa jumlah gunung yang sudah didaki. Namun sebuah kecelakaan pada tahun 1996 membuat satu kakinya harus direlakan untuk diamputasi. Sabar yang saat itu berusia 28 tahun bukannya larut dalam kesedihan. Dia  menerima sepenuhnya keadaan, bahkan lebih bersemangat lagi menjalani hidup dan menekuni hobinya memanjat tebing dan juga mendaki gunung, yang telah diakrabinya sejak tahun 1985. Dan prestasinya bukannya turun, malah sebaliknya. Dengan satu kaki, Sabar menorehkan prestasi demi prestasi. Dia pun mencatatkan sejarah bagi bangsa ini dengan mempersembahkan medali emas pada Kejuaraan Panjat Dinding Asia 2009. Hingga dia didaulat untuk menyalakan api dengan cara yang unik yaitu dmulai dengan bergelantungan di dinding tribun penonton,  pada ASEAN Paragames di Solo, tahun 2012 lalu. Pengalaman paling gemilang yang diukir dan paling berkesan bagi Sabar barangkali adalah saat dirinya berhasil mengibarkan Sang Merah Putih di puncak tertinggi Eropa, Elbrus, pada tahun 2011. Waktu itu media lokal, nasional hingga internasional ramai-ramai memberitakannya. Lebih berkesan lagi karena hal itu dilakukan berbarengan dengan momentum peringatan Hari Kemerdekaan RI. Kini Sabar hidup dengan tenang dan bahagia bersama istrinya, Leny Indria dan anak semata wayang mereka, Novalia Eka. Bersama rekan-rekan dia mempunyai kelompok pendampingan olahraga petualangan, Sabar Gorky Adventure. Sabar masih menyimpan sebuah obsesi, mendaki puncak tertinggi Afrika, Kilimanjaro. "Puncak gunung bukan untuk ditaklukkan, tapi kita bersahabat dengannya," ujar dia dalam sebuah wawancara dengan media, baru-baru ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun