Mohon tunggu...
Niken N Hapsari
Niken N Hapsari Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya ingin menjadi pribadi yang mempelajari hal-hal kecil di sekitar. karena dengan begitu saya akan mudah untuk menghargai sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Amoralitas Menjarah Keadilan

27 Januari 2022   11:28 Diperbarui: 27 Januari 2022   11:31 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam sejahtera untuk semua pembaca sekalian yang menyempatkan mampir baca di laman milik saya yang random sekali isinya. 

Ok, sesuai judul yang saya buat kali ini well, tidak usah terlalu tinggi bahasannya karena bukan orang berpangkat, penulis , atau sastrawan yang memiliki beribu kata. 

Kita menengok negeri ini seperti apa sekarang ? apakah baik-baik aja ? hmm... kondisinya sedang di masa perjuangan lagi jadi ingat kata-kata dosen waktu saya masih dibangku perkuliahan menjelaskan isi pembukaan konstitusi UUD NRI 1945 "Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur"kemudian celetukan dari dosen tersebut. 

"Indonesia masih di depan pintu gerbang untuk mengerti seperti apa negeri ini, jadi belum benar-benar merdeka perjuangannya mandek berhenti saat di depan pintu gerbang negeri pertiwi ini, nusantara yang beraneka ragam suku bangsa dan bahasa. 

Jadi, ibarat masih tamu para pendekar ini, pejuang proklamasi, pahlawan negeri baru sampai mengetuk pintu negeri ini yang dinamai Indonesia setelah itu barulah berkenalan dengan pemilik tanah nenek moyang ini. sederetan catatan amoralitas manusia yang mencederai bumi pertiwi ini tak disangka-sangka sudah tercatat hingga detik ini awal tahun 2022. 

Sudah 76 tahun Indonesia merdeka dengan bahu kiri kanannya kosntitusi , peraturan perundang-undangan, dadanya garuda pancasila kakinya para pemuda Indonesia. Sayang yang teramat disayangkan karena bahu kiri dan kanan Indonesia tertembak terhunus tombak yang membuatnya tertatih saat berjalan. 

Hukum yang seharusnya sebagai penunjuk arah keadilan dan kebebasan bagi tiap penghuni negeri ini rakyat Indonesia menjadi hilang seiring berjalannya waktu. kenapa bisa ?karena siapakah? mereka para amoralitas , mereka yang tanpa disuruh berbuat jahat tanpa komando mengkhianti sila persatuan Indonesia. Yang teraniaya, terdustakan, merasa tidak mendapatkan keadilan semakin merajalela memenuhi halaman rumah nenek moyang ini. 

Para wakil negeri sekarang dimana? mereka ada saling bekerja di tempat kerja mereka yang bernuansa gedung dan nyaman sekali. Apakah ibu pertiwi marah melihat keadaan ini? hmm mungkin tidak, ibu pertiwi memaklumi karena Indonesia tetap berjuang. 

Rakyatlah yang harus mau berjuang, musuh saat ini bukan penjajah tapi penyempitan pikiran dan euforia nafsu dunia.Sudah cukup membahas manusia serakah akan alam, uang dan lain-lain.

Kita semua melek akan hal itu tau kondisi itu tapi tidak bisa berbuat apa-apa bukan? hanya saling menkritik, saling menghunus dari belakang atau saling memprovokasi. Itulah sebetulnya yang membuat pemilik tanah nusantara ini menangis, terkekeh jika itu musuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun