Kereta api punya tempat tersendiri dalam hidupku. Untaian memori yang terekam, sama seperti panjangnya gerbong kereta api itu sendiri. Memori yang tidak akan pernah hilang, meskipun ditelan oleh sang waktu.Â
Bahkan si ular besi ini masih menjadi transportasi favoritku saat mengunjungi suatu tempat. Pokoknya kalau sebuah tempat itu masih dijangkau kereta api, pasti pilihan pertamaku adalah naik kereta api.Â
Awal Perkenalan dengan Kereta Api
Sebagai anak desa yang tinggal di lereng pegunungan Menoreh, mendengarkan lagu "naik kereta api" berhasil memupuk impianku untuk naik kereta api. Apalagi setiap menjelang lebaran, kereta api selalu mengantarkan ibu untuk pulang ke lereng Menoreh. Jadi aku dan nenek sering menunggu kedatangan ibu di stasiun Wates, sambil melihat kereta api yang hilir mudik meninggalkan stasiun.
Menginjak usia 5 tahun, impianku naik kereta api dikabulkan. Ibu membawaku ke kota kembang menggunakan kereta api kelas bisnis. Aku masih sedikit mengingat memori perjalananku ke kota kembang menggunakan kereta. Meskipun tidak seperti imajinasiku dalam lagu "naik kereta api" tapi aku merasa sangat excited.
Waktu itu suasana di dalam gerbong penuh sesak, banyak orang yang duduk di lantai beralaskan koran. Aku juga duduk beralaskan koran bersama ibu, berdesakan dengan penumpang lainnya. Tapi hal yang paling menjengkelkan adalah banyaknya orang yang berjualan hilir mudik melewati para penumpang yang duduk di lantai.
Setelah resmi menetap di kota kembang bersama ibu, kereta api menjadi pilihan utama untuk mudik menjelang lebaran walaupun tempat tinggal kami jauh dari stasiun. Suatu hari kami mudik menggunakan kereta api dari stasiun Bandung menuju Yogyakarta. Aku masih ingat betul, kami berangkat jauh lebih awal ke stasiun bandung supaya bisa dapat tiket kereta.Â
Sesampainya di lobi stasiun Bandung pintu selatan (jalan Stasiun Timur no. 1), loket penjualan kereta api belum dibuka tetapi antreannya sudah mengular. Beruntung sekali bangunan Stasiun Bandung yang bergaya Art Deco ini atapnya tinggi jadi tidak membuat pengantre merasa sesak.