Mohon tunggu...
niken nawang sari
niken nawang sari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga. Kadang nulis juga di www.nickenblackcat.com

Ibu Rumah Tangga yang suka jalan-jalan ke bangunan kolonial, suka menulis hal berbau sejarah, dan suka di demo 2 ekor kucing. Blog pribadi www.nickenblackcat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pesona Reruntuhan Candi Gampingan

3 September 2018   22:32 Diperbarui: 4 September 2018   03:08 1476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika sang surya mulai menampakkan diri, begitu juga aktivitas para warga di sebelah tenggara dusun Gampingan akan mulai menggeliat. 

Mulai dari petani yang sudah pergi ke sawah, pelajar yang mulai berangkat ke sekolah, dan aktivitas hilir mudik menggunakan kendaraan bermotor yang mulai terlihat di jalanan. Pagi itu kami berbelanja sayur di sebelah tenggara dusun Gampingan, tetapi ketika pulang, kami ingin melewati reruntuhan Candi Gampingan alias agak muter sedikit menuju rumah.

Sebenarnya ini adalah kali kedua kami melintasi Candi Gampingan dan ketika melihat gerbangnya terbuka, kami memutuskan untuk bukan sekedar melintas.

Keberuntungan bersama kami pagi ini karena selain gerbangnya terbuka, ternyata kami juga bertemu dengan pak Muji, seorang pensiunan satpam BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) yang pernah ditugaskan di TWC (Taman Wisata Candi) Borobudur dan Prambanan. Dengan usia yang sudah lebih dari separuh abad, pak Muji masih terlihat bersemangat menjaga kawasan reruntuhan Candi Gampingan yang tidak jauh dari rumahnya. 

Selain menjaga kawasan reruntuhan Candi Gampingan, di masa pensiunnya beliau ternyata masih" mau dan mampu" menjaga aset-aset milik BPCB yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.

candi gampingan dari dekat. terlihat seperti ada rongga, disitu tempat ditemukan arca-arca budha.dokpri
candi gampingan dari dekat. terlihat seperti ada rongga, disitu tempat ditemukan arca-arca budha.dokpri
Candi Gampingan secara administratif terletak di dusun Gampingan, keluarahan Sitimulyo, kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. Candi Gampingan merupakan candi budha yang terbuat dari batu putih dan diperkirakan dibangun sekitar abad ke IX. 

Reruntuhan Candi Gampingan ini pertama kali ditemukan oleh warga  pengrajin batu bata pada tahun 1995.

Kemudian dilakukan penggalian lebih lanjut oleh BPCB sampai akhirnya ditemukan 3 arca Dhyani Budha, arca Jambhala dan arca Candralokesvara di dalam candi induk. Meskipun atap candi sudah hilang, tetapi pesona reruntuhan candi Gampingan tidak hilang begitu saja.

relief berupa burung yang banyak terdapat di badan candi. dokpri
relief berupa burung yang banyak terdapat di badan candi. dokpri
Berbagai relief berbentuk hewan yang utuh terlihat di batu-batu putih yang masih kokoh membentuk bagian dari Candi Gampingan. Relief hewan ini tidak disertai dengan sulur-sulur seperti pada candi-candi lainnya. 

Selain itu, relief burung mendominasi bagian candi seperti burung gagak yang berparuh besar dengan tubuh kokoh, burung pelatuk dengan paruh runcing dan sayap yang tidak mengembang serta ayam jantan dengan dada membusung menggambarkan bahwa masyarakat saat itu bahwa burung merupakan perwujudan dari para dewa.

Relief lain yang terlihat berupa katak yang dipercaya oleh masyarakat saat itu sebagai pemanggil hujan. 

Namun sampai saat ini belum bisa diketahui secara pasti apa sebenarnya makna dari relief yang terdapat di Candi Gampingan. Apabila relief ini menunjuk sebagai fabel, bentuk-bentuk relief ini tidak ditemukan di dalam kitab yang memuat fabel.  

relief bergambar katak. dokpri
relief bergambar katak. dokpri
Mengenai arca Jambhala yang ditemukan di dalam candi, arca Jambhala di sini digambarkan berbeda dengan arca Jambhala pada candi-candi lain. 

Arca Jambhala disini digambarkan sedang bersemedi dengan duduk bersila dan mata terpejam. Selain itu ada hiasan di bagian tubuh arca berupa bunga teratai dengan 8 helai daun seperti cakra. Sepertinya penduduk saat itu memiliki motivasi memuja arca Jambhala untuk menuju kebahagiaan sejati bukan untuk memohon kemakmuran.

Menurut pak Muji, bagian candi ini tidak hanya yang ada di dalam pagar saat ini. Di sisi luar dekat dengan jalan terdapat bagian dari gapura candi yang sudah mulai sedikit terlihat. 

Sementara itu bangunan rumah setengah jadi yang menutupi jalan masuk menuju candi Gampingan sudah tidak dilanjutkan lagi pembangunannya. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan di bawah rumah tersebut terdapat bagian-bagian dari reruntuhan Candi Gampingan. Selain itu, sebenarnya pembangunan rumah sudah menyalahi aturan mengenai kawasan milik BPCB.

Mengunjungi reruntuhan Candi Gampingan mengingatkan kita mengenai jalan menuju kebahagiaan sejati. Relief hewan dan tumbuhan di dinding candi seolah ingin memberikan pesan agar kita bisa hidup berdampingan dan selaras dengan alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun