Mohon tunggu...
Niken Bororesmi
Niken Bororesmi Mohon Tunggu... Freelancer - Pendengar yang baik

Temui saja diberanda rumah mu dengan secangkir kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Rencana

25 Oktober 2017   08:55 Diperbarui: 25 Oktober 2017   09:02 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menjelma dalam raut

Ku tergincir curam, panik

Sunyi kesenyapan dalam ujaran

Hilangkan asa untuk menggali lebih dalam

Dan aku

Keruk terus kenikmatan

Hingga berasa pekat sudah keperawanan

Kalaupun cinta bisa menumbuhkan kebencian

Maka putih pun terasa abu-abu

Dengki pun mulai berwujud

Mula-mula ia tersenyum, senyum, senyum

Kemudian kegelapan menghampiri

Dan pekatlah sudah suasana hati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun