Mohon tunggu...
Niken Vidyatami
Niken Vidyatami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta 2021

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kasus Keterlambatan Pasokan Bahan Baku dan Strategi Penanggulangan di Industri Manufaktur

5 Mei 2024   21:09 Diperbarui: 5 Mei 2024   21:24 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Seiring dengan kemajuan globalisasi, persaingan antar Industri Manufaktur  semakin ketat. Perusahaan yang bergerak di Industri Manufaktur harus mampu bersaing di tingkat nasional dan  bertahan serta menang di tingkat global. Dunia usaha juga memerlukan sistem yang baik dan strategi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas agar mampu bersaing dengan kompetitornya. Manajemen risiko adalah serangkaian proses untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko yang dihadapi oleh suatu organisasi atau bisnis untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap organisasi atau bisnis. Pentingnya untuk melibatkan manajemen risiko dalam upaya agar secara optimalkan (Geofanny & Tanaamah, 2022). Tujuannya ialah untuk pengelolaan potensi yang berisiko dan memaksimalkan peluang untuk pencapaian yang berkelanjutan perusahaan. Dan saat menjalankan bisnis manufaktur, ada kemungkinan resiko timbul sebagai berikut yaitu faktor, seperti kegagalan manajemen, rantai pasokan, perubahan teknologi dan lainnya.

Proses manajemen risiko

Pada tingkatan yang paling luas, manajemen risiko ialah sistem orang, proses dan teknologi yang memungkinkan organisasi menentukan tujuan sejalan dengan nilai risiko. Program penilaian risiko yang sukses harus memenuhi sasaran hukum, kontraktual, internal, sosial dan etis serta memantau regulasi baru terkait teknologi. Dengan berfokus pada risiko dan melakukan sumber daya yang diperlukan untuk mengontrol dan memitigasi risiko, sebuah bisnis akan melindungi dirinya dari ketidakpastian, mengurangi biaya, dan meningkatkan keberlangsungan bisnis dan kesuksesan. 

Mengidentifikasi keterlambatan pasokan bahan baku dapat menjadi masalah serius bagi industri manufaktur, mengganggu rantai pasokan dan menghambat produksi. Analisis risiko operasional dan strategi penanggulangan yang tepat penting untuk meminimalkan dampak negatifnya. Dalam artikel ini, kita akan mengulas kasus keterlambatan pasokan bahan baku dalam industri manufaktur dan strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasinya.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi sehingga mengetahui permasalahan yang ada dan menentukan penyebab permasalahan tersebut. Tahap selanjutnya studi literature tahapan identifikasi data-data serta mendapatkan informasi yang akurat. Sedangkan untuk pengolahan data digunakan dengan metode House of Risk (HOR). 

Kasus Keterlambatan Pasokan Bahan Baku

Keterlambatan pasokan bahan baku seringkali disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelalaian pemasok, perubahan cuaca yang tidak terduga, gangguan transportasi, atau bahkan perubahan regulasi yang mempengaruhi proses impor. Misalnya, PT. XYZ, sebuah pabrik yang memproduksi peralatan elektronik, mengalami keterlambatan pasokan bahan baku kunci dari pemasoknya di luar negeri. Hal ini menyebabkan penundaan produksi, kehilangan kepercayaan dari pelanggan, dan kerugian finansial yang signifikan.

Analisis Risiko Operasional

  • Identifikasi Risiko: Identifikasi sumber-sumber potensial keterlambatan pasokan, seperti keterbatasan kapasitas pemasok, jarak geografis, atau ketidakstabilan politik di negara asal bahan baku.
  • Evaluasi Dampak: Memperkirakan dampak keterlambatan pasokan terhadap produksi, keuangan, dan reputasi perusahaan.
  • Probabilitas Terjadinya: Menganalisis seberapa sering risiko keterlambatan pasokan dapat terjadi.
  • Penilaian Risiko: Menilai risiko secara keseluruhan berdasarkan probabilitas dan dampaknya.

Strategi Penanggulangan

  • Diversifikasi Pemasok : Mengurangi risiko keterlambatan dengan memiliki beberapa pemasok untuk bahan baku yang sama.
  • Kerjasama yang Kuat dengan Pemasok: Membangun hubungan yang kuat dengan pemasok untuk memperoleh informasi lebih awal tentang potensi keterlambatan.
  • Inventarisasi Cadangan: Menyimpan persediaan cadangan untuk mengatasi keterlambatan pasokan yang tak terduga.
  • Pemantauan Rantai Pasokan: Menerapkan sistem pemantauan yang efisien untuk mendeteksi potensi keterlambatan pasokan sejak dini.
  • Evaluasi Kebijakan dan Prosedur: Melakukan evaluasi terhadap kebijakan dan prosedur dalam manajemen rantai pasokan untuk meminimalkan risiko.

Kesimpulan

Keterlambatan pasokan bahan baku dapat memiliki dampak yang serius bagi industri manufaktur. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis risiko operasional secara teratur dan mengimplementasikan strategi penanggulangan yang efektif. Dengan demikian, perusahaan dapat mengurangi risiko keterlambatan pasokan dan menjaga kelancaran operasionalnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun