Mohon tunggu...
Niken Rizky Amalia Nuraini
Niken Rizky Amalia Nuraini Mohon Tunggu... Guru

Mencari hikmah di momen singkat menyebrangi jalan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kelas 9 MTsN 1 Bantul Bereksperimen Membuat Yoghurt

27 Februari 2025   08:53 Diperbarui: 27 Februari 2025   08:53 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa sedang Memanaskan Susu Sampai Suhu 45C (Sumber: Dok. Pribadi)

Siswa Menuang Campuran Susu dan Biang Yoghurt ke dalam Termos Nasi (Sumber: Dok. Pribadi)
Siswa Menuang Campuran Susu dan Biang Yoghurt ke dalam Termos Nasi (Sumber: Dok. Pribadi)

Bantul(MTsN 1 Bantul) -- Kesehatan perut adalah awal dari sehatnya seluruh tubuh. Menyadari hal tersebut, siswa kelas 9 MTsN 1 Bantul melakukan praktikum membuat yoghurt sebagai bagian dari pembelajaran IPA. Praktikum dilakukan secara bergilir tiap kelasnya, diawali oleh kelas 9A pada Senin (17/2/25) hingga berakhir di kelas 9D pada Selasa (26/2/25).

Guru IPA kelas 9, Niken Rizky Amalia Nuraini, S.Pd, membagi satu kelas menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok kemudian diminta membawa susu pasteurisasi/ultra-high temperature (UHT) dan bibit greek yoghurt. Namun akibat kelangkaan greek yoghurt, para siswa diperbolehkan mengganti dengan minuman lain yang mengandung kultur bakteri asam laktat. Selain itu siswa juga diminta membawa panci, sendok pengaduk, dan termos nasi.

Kegiatan membuat yoghurt yang dilakukan siswa sebenarnya sangat sederhana. Langkah-langkah pembuatan yoghurt dimulai dengan mencuci bersih tangan para siswa dengan sabun. Kemudian siswa memanaskan susu hingga mencapai suhu 45C. Setelahnya, biang yoghurt dicampurkan ke susu, diaduk, lalu dituang ke termos nasi dan dibiarkan hingga 8-24 jam di suhu ruang. Setelah sehari, yoghurt pun siap dinikmati.

Dalam proses pembuatan yoghurt ini, ada kelompok yang menghasilkan yoghurt yang kental dan asam, ada yang encer dan asam, ada yang membentuk gumpalan-gumpalan terpisah. Banyak variabel yang berpengaruh, mulai dari jenis susu dan yoghurt yang digunakan, kebersihan, hingga proses inkubasi. Beberapa siswa menikmati yoghurt tanpa tambahan apapun, namun ada juga yang membawa sirup/madu/buah-buahan.

Niken memilih membuat yoghurt sebagai produk bioteknologi pangan yang dibuat siswa dikarenakan beberapa hal, namun alasan utamanya sebab yoghurt merupakan probiotik. Probiotik adalah bakteri baik yang hidup di dalam yoghurt dan bermanfaat bagi kesehatan. Tidak hanya baik untuk perut, namun bakteri baik di usus juga akan menjaga kesehatan seluruh tubuh. Mengonsumsi yoghurt secara teratur memiliki banyak manfaat, di antaranya dapat meremajakan kulit, membantu proses pencernaan, menjaga jantung tetap sehat, mencegah hipertensi, mengurangi risiko osteoporosis, mengatasi jerawat, dan mengurangi kolesterol.

Selain itu, yoghurt yang ada di pasaran pun mengandung gula dan bahan-bahan aditif lainnya yang sangat tinggi. Harga yoghurt pun terbilang cukup mahal jika ingin dikonsumsi secara rutin. Oleh karena itu, dengan melakukan praktikum ini, diharapkan masing-masing siswa dapat meneruskan kebiasaan membuat dan mengonsumsi yoghurt di rumah, dan kedepannya bisa menjadi individu yang sehat dan bermanfaat bagi bangsa (nik).

Siswa Menikmati Hasil Panen Yoghurt (Sumber: Dok. Pribadi)
Siswa Menikmati Hasil Panen Yoghurt (Sumber: Dok. Pribadi)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun