Bagian ini adalah ungkapan penghormatan kepada tiga alam, yaitu Bhur (bumi), Bhuvah (ruang di antara bumi dan langit), serta Svah (surga). Ketiga dimensi tersebut mencerminkan kesatuan alam semesta dan menunjukkan bahwa Tuhan ada di setiap aspek kehidupan.
Dhyana (Meditasi)
"Tat Savitur Varenja"
Artinya adalah merenungkan sinar ilahi dari Savitr, yang menjadi asal segala pengetahuan dan kebijaksanaan. Bagian ini mengajak insan untuk merenungkan kebesaran Tuhan yang layak disembah.
Aradhana (Doa)
"Bhargo Devasya Dhimahi Dhiyo Yo Nah Prachodayat"
Pada bagian ini, seseorang memohon agar cahaya Tuhan menerangi pikirannya, membimbing budi dan kecerdasannya agar selalu menuju jalan kebijaksanaan dan kebenaran.
Untuk Siapa Gayatri Mantra Dihaturkan
Banyak orang beranggapan bahwa Gayatri Mantra ditujukan kepada dewa-dewa, namun sebenarnya mantra ini ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Sang Hyang Widhi Wasa). Tuhan di sini diungkapkan lewat Dewa Savitri atau Surya, sebagai lambang cahaya ilahi yang menerangi seluruh kehidupan. Oleh karena itu, Gayatri Mantra bukanlah sebuah permohonan untuk memuja banyak dewa, melainkan permohonan kepada satu Tuhan yang menyebarkan cahaya dan pengetahuan untuk semua makhluk di dunia.
Arti Setiap Elemen dari Gayatri Mantra
- Om merupakan nama suci untuk Tuhan, suara kosmis pertama yang menandakan adanya Tuhan dalam semua bentuk kehidupan.
- Bhur (Bhur Loka) mengacu pada alam fisik, lokasi di mana manusia tinggal dan beraktivitas, melambangkan Tuhan sebagai penyokong kehidupan di dunia.
- Buwah (Bwah Loka) signifies alam antara, yang melambangkan wilayah kesadaran serta pemikiran manusia.
- Swaha (Swarga Loka) merupakan dunia surga atau tempat para dewa, menggambarkan tingkat kesadaran spiritual yang paling tinggi.
- Tat mengacu pada Tuhan atau Brahman, asal dan sasaran dari pemujaan.
- Sawitur (Savitur) mencerminkan asal dari segala ciptaan, yaitu Tuhan yang memberikan cahaya dan kehidupan.
- Warenyam (Varenyam) berarti layak disembah karena kesucian dan kemuliaannya.
- Bhargo berarti sinar suci Tuhan yang mampu menghancurkan kegelapan batin.
- Dewasya berarti sifat ilahi Tuhan yang terpancar melalui cahaya suci tersebut.
- Dhimahi berarti bermeditasi, memusatkan pikiran kepada Tuhan.
- Dhiyo berarti kecerdasan atau budi pekerti manusia.
- Yo berarti yang, merujuk kepada Tuhan sebagai sumber doa.
- Nah berarti kita, menandakan sifat doa yang universal.
- Pracodayat berarti membimbing, atau memohon agar Tuhan menuntun pikiran manusia menuju kebenaran.
Jika digabungkan, artinya menjadi:
"Om, kami menyembah Tuhan Yang Maha Esa, asal kehidupan di tiga dunia." Semoga cahaya suci-Nya yang bersih menerangi dan mengarahkan pikiran serta hati kami agar senantiasa berada di jalur kebijaksanaan dan kebenaran.