Mohon tunggu...
Nihayatu Saadah
Nihayatu Saadah Mohon Tunggu... Penulis - A life-long learner

Trying to be active in Kompasiana^^ [IG:fforcess]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Alhamdulillah, Aku Lolos Beasiswa S2 Global Korea Scholarship (GKS) 2022

6 Oktober 2022   09:35 Diperbarui: 15 Januari 2024   10:52 2753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi (Namsan Seoul Tower)

Long story short, akhirnya momen ini benar-benar tiba aku (melalui tulisan ini) bisa membagikan kisahku lolos sebagai Awardee Beasiswa Global Korea Scholarship (GKS) Tahun 2022. 

Saking bahagianya, sebenarnya aku sedang kesulitan merangkai kata (haha). Tidak heran memang, ketika mimpi kita akhirnya tercapai setelah melalui perjalanan yang cukup panjang. 

Teringat, ada momen-momen ketika kita merasa sangat lelah, namun tetap semangat melakukan apa yang sudah menjadi niat baik kita. Tetap berharap walaupun ada saja yang sempat membuat putus asa. 

Melakukan sebaik yang kita mampu kemudian pasrah. Saat itu hanya ada kata "berjuang" atau "akan kalah selamanya". Terserah takdir akan berkata apa yang penting usaha dulu. Ayok dicoba dulu!

Kalau mengingat momen itu, rasanya kini sujud syukurpun tak akan cukup. Alhamdulillah 'ala ni'matillah. (Huhu pengen nangis)

Ya udah, kita sekarang bahas yang membahagiakan dan membangkitkan semangat perjuangan saja ya. Inilah perjalanan perjuanganku lolos sebagai salah satu Awardee GKS tahun 2022. Semoga menginspirasi!

Mengapa ingin melanjutkan studi ke Korea?

Menurutku inilah pertanyaan pertama yang perlu kita jawab sebelum memutuskan untuk apply beasiswa ke Korea. Sebenarnya tidak hanya ke Korea saja sih, tapi membuat keputusan untuk melanjutkan studi ke Luar Negeri memang perlu persiapan yang matang. 

Terutama persiapan diri untuk menghadapi kehidupan yang baru. Menjalani sehari-hari tanpa orang tua, meninggalkan rumah dan tanah air, persiapan bahasa Inggris dan atau bahasa lokal, dan akan beradaptasi dengan teman-teman baru, makanan baru, sepaket dengan karakter individu dan masyarakatnya serta budaya masing-masing. Wah, banyak ya?

Iya besti, kita perlu memastikan semuanya akan siap kita hadapi nantinya. Tapi, hal ini mungkin tidak kan terlalu berat bagi kalian yang sudah terbiasa dengan hidup merantau jauh dari keluarga dan orang tua.

Saranku ini benar-benar harus dijawab. Kita sendiri yang mau, maka harus memastikan diri kita mampu menjalaninya. Mengapa kok memilih Negera tersebut sebagai tujuan kita? Apa keunggulan Negara tersebut untuk support system pengembangan diri dan bidang ilmu kita? Adakah nilai lebih yang bisa kita dapatkan daripada belajar di Negara sendiri? 

Apakah memang sistem akademiknya bisa melebihi kualitas pendidikan di tanah air? Bagaimana karakter dan budaya di Negara tersebut yang sama atau yang berbeda kemudian memerlukan pemahaman dari diri kita? Intinya adalah kita harus memikirkan beberapa hal tersebut secara matang sehingga apabila rezeki beasiswa kita datang, kita siap menerimanya dengan rasa bangga, bahagia, dan siap menghadapi apapun yang terjadi seratus persen.

Beasiswa Global Korea Scholarship (GKS)

Dokumentasi Pribadi dengan teman sekelas pelatihan Bahasa Korea (di Duksung Woman's University)
Dokumentasi Pribadi dengan teman sekelas pelatihan Bahasa Korea (di Duksung Woman's University)

Well, Global Korea Scholarship (GKS) atau juga dikenal dengan nama KGSP (Korea Government Scholarship Program) merupakan beasiswa fully funded (beasiswa penuh) pemerintah Korea Selatan dibawah pengelolaan NIIED (National Institute for International Education), lembaga eksekutif di bawah Kementerian Pendidikan Korea Selatan, yang diberikan kepada mahasiswa Internasional untuk calon mahasiswa dari 150 negara seluruh dunia yang ingin kuliah di Korea untuk jenjang S1, S2, S3, dan penelitian.

Beasiswa ini telah aku kenal sejak tahun 2018. Jujur saja, yang ada di pikiranku selama itu, hanya beasiswa ini yang paling cocok bisa membantuku mewujudkan misi studi lanjut ke Korea. 

Misalpun ada jalur beasiswa lain, aku berpikir itu lebih cocok untuk wilayah selain Korea. Alias, nanti bisa jadi jalur ke-2 apabila rezekiku tidak berada di GKS. Aku mulai membaca panduannya dan mencoba memahami dengan baik semua yang disampaikan disana. Karena aku juga manusia biasa yang ingin dicinta, tentu saja tidak lekang dari kesusahan dalam memahami panduan itu (hehe). 

Little tips, supaya tidak lama-lama pusing memahami panduannya, scanning saja langsung ke bagian dokumen persyaratan dan pembiayaan apa saja yang akan aku dapatkan. 

Sebab, yang lainnya bisa kita pahami sambil berjalannya waktu. Bahkan aku mulai bener-bener mehamaminya ketika aku sudah punya keinginan secara penuh untuk mengejar S2ku disana. Jadi, ketika ada minat, respon otak kita akan bekerja lebih maksimal dari biasanya.

Iya, artinya aku membutuhkan waktu selama kurang lebih 4 tahun sampai akhirnya aku saat ini bisa menulis ini di meja belajar di kamar salah satu dormitory kampus di Korea selatan. Selama itu aku positif thinking mempersiapan diri dan dokumen untuk belajar ke Negara Oppa. Beginilah kira-kira ringkasan perjalananku untuk beasiswa GKS tahun 2022:


Tahun 2018

Aku mulai membaca dan memahami panduan beasiswa GKS tahun 2018. Beasiswa GKS adalah beasiswa tahunan. Jadi, setiap tahun akan ada panduan yang dikeluarkan oleh pengelola beasiswa yang di bagikan melalui berbagai media informasi. Biasanya panduan beasiswa tidak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Namun pasti ada pengembangan dan perubahan syarat yang diberikan.

Tahun 2019

Minatku untuk melanjutan studi jujur saja naik turun. Dalam satu tahun, aku pernah punya pikiran untuk menikmati kesibukanku saat itu saja. Toh sudah bekerja kan. Sudah punya penghasilan bulanan yang cukup. 

Tapi ya itu tadi, ada kalanya aku tersadar bahwa zona nyamanku akan membuatku stuck dan tidak bisa meraih cinta-cita lebih baik yang sudah aku rencanakan. Maka sampailah aku ke panduan beasiswa GKS di tahun 2019. Dibaca sedikit-sedikit sambil merenungi dan menanyakan pada diri sendiri kapan kiranya aku akan memulai langkah yang amat berat ini? Hehe.

Panduan beasiswa GKS untuk program S2 akan dikeluarkan pada sekitar pertengahan bulan Februari melalui website resmi https://www.studyinkorea.go.kr. Beasiswa GKS menyediakan dua jalur pendaftaran, yaitu melalui Embassy track (kedutaan besar korea di Indonesia) dan University track (mendaftar langsung ke Universitas Korea). Untuk masing-masing jalur pendaftaran tersebut akan ada batas akhir pendaftaran yang perlu kita perhatikan. 

Nah, aku cukup mengapresiasi diriku karena ditahun 2019 itu, aku berhasil menyelesaikan misi nyicil salah satu dokumen yang diperlukan untuk daftar beasiswa. Yaitu, membuat paspor. 

Entah kapannya aku siap mendaftar ke GKS, yang penting punya paspor dulu. Karena menurut para Awardee beasiswa luar negeri, paspor adalah pintu gerbangnya untuk kita bisa otewe ke luar negeri. Entah untuk program apapun itu.

Tahun 2020

Aku menganggap pandemi datang membawa keuntungan bagiku. Aku yang saat itu belum siap untuk mengajukan pendaftaran beasiswa, justru seperti mendapat kesempatan untuk menyiapkan diri sebaik-baiknya sampai semua dokumen pendaftaran yang diminta terkumpul.

Nah, sambil terus update informasi beasiswa tahun 2020, di musim pandemi ini aku mencoba melakukan sesuatu untuk memperindah profil diri. Para scholarship hunters, baik dalam negeri maupun luar negeri pasti sudah tidak asing lagi dengan pentingnya upgrading profil diri. Karena untuk beberapa beasiswa akan meminta menyantumkan pengalaman diri dalam bentuk Curriculum Vitae (CV) atau Resume. 

Syukurnya, di beasiswa GKS ini tidak diperlukan menyantumkan Curriculum vitae (CV) atau Resume diri, namun apa yang telah aku lakukan untuk self-upgrade ini ternyata bisa aku tuliskan di kolom 3 lembar essay yang diminta oleh beasiswa GKS. 

Self-upgrade bisa berupa keikutsertaan organisasi dan volunteering, bekerja di suatu instansi, ikut kursus yang berhubungan dengan bidang ilmu dan passion, ikut lomba-lomba (tidak harus jadi juara), dan mulai belajar Bahasa Inggris dan Bahasa Korea.  Belajar bahasa asing tidak melulu harus kursus yang berbayar ya. 

Otodidak justru lebih menguntungkan kalo kita menyeriusinya. Tapi ambil kursus berbayar juga sangat membantu mencatat progress belajar kita. FYI, kalau aku tim otodidak. hehe

Tahun 2021

Tahun 2021 aku intensif menyiapkan Bahasa Inggris dan bahasa Korea. Bagi para scholarship hunters ke Luar negeri, Bahasa Inggris hukumnya wajib untuk dikuasai. 

Minimal kamu paham orang lain ngomong apa dan kamu bisa menjawabnya dengan sesuai. Karena dengan Bahasa Inggrislah komunikasi kita di luar negeri dapat tetap berjalan. 

Pengakuan kemampuan Bahasa Inggris perlu dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat IELTS atau TOEFL IBT. Apabila kita memiliki sertifikat tersebut, akan dapat menambah poin penilaian dari pemberi beasiswa. 

Begitupun untuk sertifikat TOPIK (Pengakuan kemampuan bahasa Korea). Alhamdulillah akhirnya, pada Desember 2021, aku telah ambil tes IELTS dengan score yang memenuhi persyaratan beasiswa GKS di kampus yang ingin aku tuju. TOEFL ITP tidak berlaku ya guys ke Korea.

Tahun 2022

Tahun 2022, aku ikut pembimbingan pendaftaran beasiswa GKS tahun 2022. Kemaren aku ikut di @studentnesia (ini bukan promosi ya. Silahkan cek di IG ya). Karena ini sebagai awal bin pertama aku akan fighting mendaftar beasiswa luar negeri. 

Dengan minat dan niat yang sudah bulat, aku berpikir untuk memerlukan pembimbingan yang dipandu langsung oleh para awardee beasiswa GKS. Yang penting usaha dulu ya, urusan lolos tidaknya urusan rezeki kita masing-masing. 

Aku kemarin mendaftar melalui jalur University track. Berikut ini rundown perjalananku dari ikut pembimbingan beasiswa sampai berada di Korea.
Januari: Ikut mentorship pendaftaran beasiswa GKS.
Februari: Membuat essay sambil menunggu panduan beasiswa tahun 2022 keluar.
Maret: Membuat essay, dan menyiapkan dokumen pendaftaran lainnya.
April: Mengirim dokumen pendaftaran. Menunggu hasil seleksi Universitas.
Mei: Pengumuman Tahap 1 dari Universitas.
Juni: Pengumuman Tahap 2 dari NIIED. Setelahnya Medical Check-up di rumah sakit rekomendasi NIIED.
Juli: Pengumuman Tahap akhir.
Akhir Agustus: Berangkat ke Korea

Dokumen pendaftaran GKS S2 (Graduate Program):

1. Paspor

2. Application form

3. Essay Personal Statement
4. Essay Study Plan

5. Recommendation Letter dari Dosen Pembimbing S1

6. Apostille Ijasah S1, Transkrip nilai, KK, Akta
7. Sertifikat Bahasa Inggris IELTS/TOEFL IBT (tidak wajib)

8. Sertifikat Bahasa Korea TOPIK (tidak wajib)
9. Medical Check-up 

10. Sertifikat organisasi, lomba, atau sertifikat pendukung lainnya.

Berikut ini aku rekomendasikan website resmi untuk akses informasi beasiswa GKS:

http://posspika.kemdikbud.go.id/beasiswa-gks

https://www.studyinkorea.go.kr/en/sub/gks/allnew_invite.do

https://overseas.mofa.go.kr/id-id/brd/m_2707/list.do


Dokumentasi Pribadi (at Gangnam District) 
Dokumentasi Pribadi (at Gangnam District) 

Close word dari aku, yang pertama, bahwa meskipun ini namanya beasiswa, kita tetap perlu menyiapkan rupiah dalam perjalanan panjang ini. Kira-kira sekitar sepuluh jutaan, Besti. 

Apabila dana orang tua mengalir bersyukurlah, tapi bila jiwa kemandirian kita lebih ingin berperan, maka bekerjalah dulu. Tabunglah gajimu sampai mencapai dua dijit awal tersebut. 

Hehe...Tapi tidak usah khawatir, karena Insha Allah rupiahmu akan tergantikan apabila lolos nanti. Kedua, kalo kamu saat ini masih mahasiswa S1, maka lakukanlah yang terbaik untuk akademik performancemu, karena IPK juga cukup dipertimbangkan di beasiswa GKS ini. 

Good luck ya. Aku tunggu di Korea.

Btw, ceritaku ini belum selesai. Aku akan share kisah perjalanaku lainnya. Tunggu ya...

Seoul, 06 Oktober 2022

2022, 10 6

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun