Mohon tunggu...
nidaul khusna
nidaul khusna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kepala Desa Kaliangkrik, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNSIA semester 4

Saya seorang ibu rumah tangga dengan 3 anak yang aktif akan tetapi selalu memprioritaskan keluarga di sela kesibukan saya menjadi Kepala Desa di desa Kaliangkrik, sebuah desa di Lereng Gunung Sumbing Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Saat ini saya juga aktif menjadi mahasiswa semester 4 Universitas Cyber Asia jurusan Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kewalahan, Kondisi TPS3R di Desa Kaliangrkrik Penuh dengan Sampah

9 Februari 2023   13:16 Diperbarui: 9 Februari 2023   14:47 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Magelang- Tepat pada hari Selasa tanggal 24 Januari 2023 kondisi gedung TPS 3R yang berada di desa Kaliangkrik penuh dengan sampah. Sampah menggunung sampai ke depan pintu Gudang. Hal ini disebabkan karena volume sampah di desa Kaliangkrik yang meningkat tajam. 

Disamping itu pengelolaan sampah yang masih kurang maksimal. Hal itu disampaikan oleh Bapak Slamet Nasikin yang berhasil ditemui ketika peliputan ini dilakukan 

" Semakin banyak warga yang menggunakan layanan TPS 3R akan tetapi tidak dibarengi dengan cara pengelolaan sampah yang cepat"

Dalam beberapa bulan volume sampah meningkat drastis. Penyebab utama yang melatarbelakangi kondisi ini adalah keputusan Bupati Kabupaten Magelang yang telah menutup TPA Kabupaten karena sudah melebihi kapasitas. Saking banyaknya sampah bahkan aromanya sampai ke Kawasan candi Borobudur. Saat ini, kondisi sampah di TPA Kabupaten sudah overload dengan ketinggian mencapai 35 meter bahkan di bagian sisi barat sudah ambrol. Hampir sudah tidak ada lagi daratannya,benar-benar overload. Sehingga mengharuskan sampah yang masuk ke sana sudah terpilah antara organik dan anorganik. Untuk yang organik, sudah tidak bisa diterima lagi , dan harus dikelola sendiri oleh masyarakat. 

Kebijakan ini tidak dibarengi dengan kesiapan desa desa di Kabupaten Magelang dalam mengelola sampah desanya. Saat ini dari 367 desa yang ada di Kabupaten, baru ada puluhan TPS 3R. 

" Kami belum siap dengan kebijakan kabupaten. Tahun ini baru sekitar tiga dusun saja belum mampu semaksimal mungkin. Karena kan (TPS 3R Kaliangkrik )hanya mampu menampung kapasitas untuk 500 KK. Sedangkan, jumlah warga di Desa Kaliangkrik ada 2000 KK "

 Imbuh Bapak Slamet Nasikin. Tak hanya persoalan kapasitas sampah, lanjutnya, permasalahan pun semakin runyam ketika TPS 3R diminta untuk memilah-milah sampah sebelum dibuang ke TPA. Padahal, di TPS alat pemilah sampah tidak berfungsi semana mestinya serta kurangnya tenaga manusia. 

Langkah yang sudah diambil pengurus TPS 3R desa Kaliangkrik untuk menyelesaikan permasalahan sampah ini antara lain dengan meningkatkan iuran warga pemanfaat dalam rangka memberikan upah kepada tenaga pemilah tambahan, dan memulai penguraian sampah organik dengan maggot. Akan tetapi lagi-lagi terkendala pelaksanaannya, yaitu kurang aktifnya pengurus TPS 3R. Dengan kata lain mereka belum menganggap bahwa maggot ini bisa membantu menguraikan sampah. Hal lain yang telah dilakukan adalah berkoordinasi dengan pemerintah desa Kaliangkrik. Sudah 3 tahun berjalan Pemerintah Desa Kaliangkrik memberikan dana untuk operasional TPS 3R dan honorarium pengelola sampah. 

Meski banyak yang telah dilakukan, belum mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan TPS 3R yang seperti lingkaran setan. Diperlukan koordinasi yang berkesinambungan antara semua fihak dari tingkat terendah. Semoga cepat terselesaikan dan tidak berlarut-larut. (Nida)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun