Mohon tunggu...
Nida Adila Ramdhini
Nida Adila Ramdhini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Di Balik Kejayaan Hari Ini

10 Desember 2020   07:18 Diperbarui: 10 Desember 2020   07:21 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam hari ini bukanlah apa-apa tanpa adanya perjuangan penyebaran di masa lalu, seperti penyebaran Agama Islam di Indonesia yang tak luput dari perjuangan sang tokoh-tokoh yang salah satunya yaitu 9 tokoh Wali Songo. 

Penyebarannya dapat dibilang sangat damai, tentram dan tanpa paksaan. Hanya saja sebelum dilakukannya penyebaran Agama Islam di Indonesia dan sebelum Islam menjadi agama mayoritas seperti sekarang, terdapat perjuangan yang sangat sulit kala kitu ketika Nabi kita Rasulullah SAW berani berperang melawan kaum kafir ketika masih pada Zaman Jahiliyah demi menyebarkan agamanya ke seluruh penjuru dunia.

Sebagaimana yang terdapat jika kita membaca tarekh kenabian/Riwayat hidup Nabi Muhammad SAW, disitu diceritakan jika perjuangan Rasulullah SAW begitu berat. Nabi terakhir yang diutus oleh Allah, selama hidupnya harus berjuang dengan susah payah untuk menyebarkan Agama Islam, menyampaikan wahyu-wahyu yang disampaikan oleh Allah kepadanya, membenarkan akhlak-akhlak orang arab pada jaman dulu yang telah rusak sangat parah sehingga zaman itu disebut Zaman Jahiliyyah.

Masyarakat arab dulu yaitu terdiri dari Suku Quraisy, mengapa Rasulullah membenarkan bangsa arab? Mengapa disebut Jahiliyyah? Karena pada jaman kenabian dahulu, sebelum bangsa arab mengenal islam, mereka sudah mengikuti ajaran nenek moyang mereka yaitu menyembah berhala. Dimana pada jaman itu juga derajat wanita sangatlah rendah, serasa aib bagi bangsa arab memiliki anak perempuan sehingga kebanyakan dari mereka menguburkannya secara hidup-hidup.

Perjuangan Rasulullah sangat berat waktu itu, sekalipun ajarannya adalah mulia yaitu mengajak masyarakat yang lainnya Kembali kepada Tuhan yang sebenarnya, menghormati kedudukan wanita dan juga orang tua, saling menghargai satu sama lain, menyamakan derajat sesama manusia, mengedepankan keadilan, kedamaian, kejujuran, menghargai ilmu pengetahuan dan seterusnya. 

Sekalipun ajaran yang diberikan Rasulullah itu benar, bukannya mendapat dukungan, masyarakat justru menyerang balik kepada Rasulullah hingga memberikan perlawanan dari para kepala suku dan orang-orang yang tidak ingin posisi tingginya terganggu.

Sungguh beratnya perjuangan Rasulullah saat itu, bukannya diberi hati atau dukungan, Rasulullah justru dimusuhi, dibatasi pergerakannya hingga barang siapa yang mendukung atau membela kegiatan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah juga turut dimusuhi bahkan ada yang siksa dan dipaksa untuk kembali menyembah berhala. Setelah perjuangan yang belum menghasilkan hasil yang maksimal, Rasulullah SAW., kemudian berhijrah dari kota Makkah ke kota Madinah.

Respon Masyarakat Madinah Terhadap Dakwah Rasulullah

Sesudah terjadinya peristiwa hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah, penduduk Madinah terbagi menjadi 3 bagian : kaum muslimin, yahudi dan bangsa arab yang belum menganut agama islam. Rasulullah SAW terus-menerut tanpa henti untuk menyebarkan agama islam, hal itu dilakukan karena merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan dan juga apabila dilihat dari respon Masyarakat Madinah ketika Rasulullah dan umat muslim baru tiba di sana.

Pada hakekatnya dakwah nabi merupakan aktualisasi Imani yang dimanifestasikan dalam suatu kegiatan dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi rasa dan cara berpikir dari masyarakat yang menjadi target dari dakwah Nabi Muhammad SAW. 

Dakwah Nabi ini mampu mengubah lingkungan Kota Madinah dengan cara meletakkan eksistensi masyarakat islam, menanamkan nilai-nilai, keadilan, persamaan dan keindahan, bahkan membebaskan masyarakat yang lain dari sistem perbudakan. Dakwah Rasulullah SAW dapat dibilang sangat halus bahkan tanpa paksaan apapun, Rasulullah SAW juga memaafkan setiap orang yang dahulu pernah menghinanya, mengejeknya bahkan memeranginya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun