Mohon tunggu...
Nida Uljanah
Nida Uljanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa-Universitas Diponegoro

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Emas No Stunting! Kenali Stunting Sejak Dini: Edukasi dan Implementasi Pencegahan Stunting di RW 09 Kelurahan Manyaran

14 Agustus 2022   10:40 Diperbarui: 14 Agustus 2022   10:44 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa TIM II KKN UNDIP Periode 2021/2022 melaksanakan “Edukasi dan Implementasi Pencegahan Stunting: Melakukan Pendampingan Kualitas Air, Pencegahan Stunting serta Pelatihan Pembuatan MPASI Kepada Ibu-Ibu PKK di RW 09, Kelurahan Manyaran”.

Semarang (06/08/2022). Pelaksanaan kegiatan KKN TIM II UNDIP periode 2021/2022 yang berlokasi di RW 09 Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang yang mengusung tema “Pemberdayaan Manyarakat Berbasis SDG’s” dengan program kerja “Edukasi dan Implementasi Pencegahan Stunting: Melakukan Pendampingan Kualitas Air, Pencegahan Stunting serta Pelatihan Pembuatan MPASI Kepada Ibu-Ibu PKK di RW 09, Kelurahan Manyaran”.

Stunting adalah gagalnya perumbuhan pada anak balita akibat dari kurangnya gizi kronis sehingga tinggi badan tidak seimbang dengan usia. Stunting sering disebut dengan kerdil dikarenakan kurangnya tinggi badan. Pada saat ini Indonesia memiliki angka prevalensi stunting yang cukup tinggi yaitu 24,4 % yang dimana masih di atas standar WHO yaitu 20%. Tingginya anemia dan kurang gizi pada remaja putri pada saat hamil menyebabkan anak stunting. Salah satu fokus pencegahan stunting bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh kembang secara optimal dan maksimal.

Berdasarkan survey, di RW 09 Kelurahan Manyaran ditemukan bahwa terdapat 4 anak stunting yaitu : 1 anak pada RT 01, 1 anak pada RT 03, dan 2 anak pada RT 07. Banyaknya anak stunting di RW 09 sehingga mendorong untuk melakukan edukasi dan implementai pencegahan stunting. Dengan begitu ke depannya dapat menurunkan angka stunting di RW 09 Kelurahan Manyaran. Stunting ini, tidak bisa dianggap remeh dikarenakan bangsa yang maju berasal dari generasi emas yang berkualitas. Maka dari itu, sangatlah penting pencegahan stunting khususnya di RW 09 Kelurahan Manyaran.

Pada hari pelaksanaan yaitu sabtu, 06 Agustus 2022  kelompok 1 TIM KKN II UNDIP mengadakan “Edukasi dan Implementasi Pencegahan Stunting: Melakukan Pendampingan Kualitas Air, Pencegahan Stunting serta Pelatihan Pembuatan MPASI Kepada Ibu-Ibu PKK di RW 09, Kelurahan Manyaran”. Pencegahan stunting ini menjelaskan mengenai penjelasan apa itu stunting, penyebabnya yang disebabkan oleh kurangnya supan gizi dalam janka waktu yang lama. 

Selanjutnya yang akan menyebabkan dampak jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek seperti perkembangan motorik yang lama, sering merasa kesakitan dan perkembangan konditif yang lambat. Sedangkan dampak jangka panjang yaitu : postur tubuh yang kerdil, rentan terhadap penyakit lain, dan kapasitas belajar yang kurang.

Beberapa penyebab kenapa faktor air bersih menjadi salah satu penyebab Stunting karena pada air yang kotor terdapat beberapa bakteri seperti E.coli yang dapat mengganggu pencernaan, maka dari itu perlu tersedia air yang bersih agar tidak ada bakteri yang berbahaya untuk pencernaan. Untuk ketersediaan air bersih sumber yang baik ada beberapa kriteria yaitu air tanah memiliki warna bening, tidak berbau, dan tidak berasa. Serta memiliki Ph normal dan tidak memiliki logam terlarut

Selanjutnya ada materi mengenai pemberian nutrisi pada anak kenapa sangatlah penting dikarenakan sebagai asupan energy sehari hari, mempertahankan semua fungsi tubuh, pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak, serta sebagai penyembuhan atau obat luka. Periode bayi untuk nutrisi yang harus dipenuhi ada Asi Eksklusif dan MPASI. Asi Eksklusif pada tiap bayi harus mendapatkan selama 6 bulan pertama dalam kehidupannya, sementara untuk MPASI dapat dilakukan sampai usia 2 tahun atau lebih. 

Selain itu, untuk memperlancar ASI dapat dilakukan dengan Pijat Payudara (pijatan yang dilakukan pada payudara pada ibu nifas), Pijat Laktasi (pemijatan yang dilakukan pada beberapa bagian tubuh, yaitu kepala, leher, bahu, punggung, dan payudara) 15 menit, Pijat Oksitosin (hanya pemijatan tulang belakang pada daerah punggung) 5 menit, langsung ke kulit punggung, menggunakan minyak dan sudah makan. Dengan harapan dapat meningkatkan gizi anak dengan ASI ibu.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun